Cara menghindari asam lambung meliputi memberi jeda makan, mengatur porsi makan, mengonsumsi camilan, hingga menghindari makanan tertentu. Simak selengkapnya!
Padatnya aktivitas harian kerap menyebabkan seseorang melewatkan waktu makan. Pola makan jadi tidak teratur, serta porsi makan yang besar.
Atau terkadang, di malam hari, akibat terlalu lelah beraktivitas seharian, sehabis makan langsung tidur. Jika berlangsung dalam waktu lama, pola makan yang tidak baik ini dapat menyebabkan penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
GERD atau penyakit asam lambung adalah penyakit yang ditimbulkan akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan. Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan beberapa gejala yang membuat penderitanya tidak nyaman.
Gejala GERD yang dapat dirasakan mencakup rasa nyeri seperti terbakar di dada, tidak nyaman saat menelan makanan, rasa asam di mulut akibat isi lambung yang naik, sesak napas seperti asma, rasa perih di perut, dan kadang menyebabkan sakit kepala.
Baca juga: Permasalahan Lambung Kaum Urban: Dispepsia, Gastritis, dan GERD
Di antara kerongkongan dan lambung, terdapat otot pemisah (katup) yang mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Namun karena suatu kondisi, terjadi gangguan pada fungsi katup yang menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Selain kebiasaan pola makan yang tidak baik, beberapa kondisi yang menjadi faktor risiko terjadinya GERD, yaitu:
Apabila Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas, bahkan mengalami gejala GERD, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk mengatasi kondisi ini.
Baca juga: Nyeri Ulu Hati, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selain mendapatkan pengobatan dari dokter, Anda disarankan untuk menerapkan beberapa tips berikut ini untuk mengurangi risiko asam lambung kambuh:
Bersikap tenang menjadi hal pertama yang perlu dilakukan ketika mengalami gejala GERD seperti di atas. Ingat, stres akan meningkatkan produksi asam lambung.
Selain itu, untuk penanganan sementara, obat-obatan seperti antacid atau sirup untuk pencernaan yang banyak dijual di pasaran bisa menjadi pilihan untuk pertolongan pertama.
Jika gejala penyakit asam lambung terus berlanjut, segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi GERD Kambuh di Tengah Aktivitas
Mengonsumsi jenis makanan yang tepat dapat membantu mencegah timbulnya gejala penyakit asam lambung. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
Jika Anda mengalami kesulitan menentukan porsi dan pilihan makanan untuk mencegah penyakit asam lambung, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat.
Baca juga: Penyebab Sering Sendawa Terus Menerus & Cara Mengatasinya
Penyakit GERD yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi tubuh, seperti:
Endoskopi merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa GERD (meski terkadang tidak diperlukan jika gejala yang timbul khas kasus GERD). Dengan menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut, dapat terlihat kondisi kerongkongan, isi lambung, dan usus dua belas jari.
Pemeriksaan endoskopi dapat dilakukan berulang jika ditemukan iritasi berat atau terjadi perubahan lapisan di kerongkongan.
Terapi penyembuhan GERD biasanya berlangsung selama satu hingga dua bulan. Penting bagi pasien untuk menjalankannya dengan baik, sesuai dengan anjuran dokter agar GERD sembuh dengan total. Setelahnya, Anda tetap harus menjalani gaya hidup sehat dengan menghindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan GERD kambuh.
Baca juga: Langkah Awal Mendiagnosis Masalah Lambung
Asam lambung naik disebabkan oleh berbagai faktor, seperti konsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam, kebiasaan makan berlebihan, makan terlalu dekat dengan waktu tidur, stres, obesitas, serta konsumsi kafein, alkohol, maupun merokok.
Pertolongan pertama saat asam lambung naik meliputi:
Untuk mencegah asam lambung naik, makanlah dalam porsi kecil tetapi leibih sering, jangan langsung berbaring setelah makan, hindari minuman bersoda dan kafein, serta jaga berat badan ideal.
Penderita GERD sebaiknya menghindari makanan berlemak, makanan pedas, asam, dan gorengan. Hindari juga kafein, cokelat, minuman bersoda, serta buah-buahan asam seperti jeruk dan tomat. Makanan tersebut dapat memicu naiknya asam lambung dan memperburuk gejala GERD.