Cara meningkatkan kualitas tidur yakni tetapkan jam tidur, hindari kafein malam hari, matikan layar 1 jam sebelum tidur, dan lakukan relaksasi sebelum tidur.
Apa yang terpikir ketika mendengar kata “stress”? Pikiran kacau yang mungkin menjurus ke depresi. Stres sebenarnya merupakan reaksi normal (baik fisik maupun mental) yang terjadi pada tubuh apabila mengalami perubahan yang membutuhkan penyesuaian (respons).
Stres baru dianggap sebagai masalah jika terjadi secara berkepanjangan, tidak direspons dengan baik, dan memberikan dampak negatif pada kesehatan dan kinerja dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu dampak negatif dari stres adalah terganggunya pola tidur. Stres juga dapat membuat seseorang dalam kondisi siaga berlebihan—yang akan menyebabkan ketidakseimbangan antara keadaan tidur dan terjaga.
Sebagian orang bahkan melakukan perilaku keliru dengan tidak mengizinkan tubuhnya beristirahat sebelum pekerjaan selesai. Mereka akan mengonsumsi berbagai makanan atau minuman yang dapat membuat tubuh mereka tetap terjaga. Perilaku ini akan menurunkan stamina mental dan fisik—yang membuat stres dan gangguan pola tidur semakin parah.
Menurut National Sleep Foundation, kriteria tidur yang baik adalah:
Jika tidak segera ditangani dengan baik, gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai kondisi yang merugikan, seperti:
Lebih jauh, gangguan pola tidur bahkan dapat berdampak pada sistem organ dalam tubuh kita.
Kelelahan yang berlebihan akan menimbulkan gejala sulit konsentrasi, sulit membuat keputusan, gangguan koordinasi, hingga berhalusinasi dan mencetuskan episode mania pada orang dengan riwayat gangguan bipolar.
Gangguan pola tidur dapat mengganggu fungsi hormon leptin (memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang) dan ghrelin (perangsang nafsu makan)—yang memicu fenomena midnight snacking. Kurang tidur juga membuat pankreas memproduksi lebih banyak insulin—yang berakibat terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh dan berisiko mengalami diabetes tipe 2.
Ketika merasa mengalami gangguan tidur akibat stres, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
Tidurlah dan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Ini membantu tubuh menyesuaikan ritme alami, sehingga tidur lebih nyenyak.
Pastikan kamar gelap, sejuk, dan tenang. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman untuk mendukung postur tidur yang baik.
Matikan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan TV setidaknya satu jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar bisa mengganggu kualitas tidur.
Kafein dan makanan berat dapat mengganggu proses tidur. Usahakan makan malam minimal 2–3 jam sebelum tidur.
Coba aktivitas santai seperti membaca buku, meditasi, atau mendengarkan musik lembut. Ini membantu tubuh dan pikiran rileks agar tidur lebih nyenyak.
Tetapi ketika usaha yang Anda lakukan tidak menemukan hasil, segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiatri) untuk mendapatkan pertolongan yang tepat. Jangan sampai aktivitas dan kesehatan Anda terganggu akibat stres dan gangguan tidur.
Untuk kualitas tidur yang baik, pastikan Anda tidur pada jam yang sama setiap hari, hindari kafein atau gadget sebelum tidur, ciptakan suasana kamar yang nyaman, gelap, dan tenang, serta lakukan relaksasi seperti membaca atau meditasi ringan untuk membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur.
Tidur berkualitas biasanya berlangsung 7-9 jam per malam untuk orang dewasa, idealnya dimulai pukul 9-11 malam. Waktu ini membantu tubuh Anda menjalani fase tidur yang optimal untuk pemulihan fisik dan mental, sehingga Anda bangun dengan segar dan lebih fokus keesokan harinya.
Pola tidur tidak sehat adalah kebiasaan tidur yang tidak teratur atau kurang tidur, seperti tidur terlalu larut, bangun tidak konsisten, atau tidur kurang dari 6-8 jam.
Kurang tidur dapat menyebabkan lemas, sulit konsentrasi, suasana hati buruk, dan menurunkan daya tahan tubuh. Jika terus berlanjut, risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan jantung meningkat.