USG 4D pada Kehamilan

Wednesday, 13 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

USG 4D membantu melihat perkembangan janin secara detail, mendeteksi kelainan lebih dini, dan memberikan gambaran gerakan janin yang lebih jelas.

USG 4D pada Kehamilan

Apa Itu USG 4D?

Di kehidupan kita, yang ada hanya tiga dimensi. Dimensi keempat adalah tempo. Jadi, USG 4 Dimensi atau lebih tepatnya disebut USG real-time 3D membuat kita layaknya melihat gambaran video. Semakin cepat prosesor alat USG, semakin berkualitas gambar yang dihasilkan. Dengan teknologi USG 4D kita bisa melihat wajah bayi lebih jelas. Kelainan yang terjadi bisa kita perlihatkan dengan rinci kepada pasangan hamil.


Di samping itu, untuk menentukan lokasi suatu kelainan di dalam tubuh bayi, peranan USG 3D akan memberikan nilai tambah dibandingkan dengan USG 2D. Dengan proyeksi 3 potongan lapangan yang kita periksa, maka lokasi kelainan bisa ditentukan dengan tepat.


Apakah USG 4D Berbahaya?

Kita sering mendengar gosip di masyarakat bahwa USG 4D itu berbahaya. Yang sebenarnya, perlu ditekankan bahwa pemeriksaan USG bukan menggunakan sinar X ataupun mekanisme radiasi lainnya. Tetapi, menggunakan teknik gelombang suara ultra.


USG 4D itu sendiri sama dengan USG 2D. Hanya saja, USG 4D merupakan kumpulan gambar USG 2D. Kalau USG 2D hanya mengambil satu gambar pada irisan tertentu, maka USG 4D mengambil satu volume yang merupakan kumpulan banyak irisan USG 2D dari tiga sudut. Untuk memproses kumpulan gambar irisan 2D itu menjadi gambar 3D, dibutuhkan prosesor komputer yang baik. Semakin kuat dan cepatnya prosesor komputer, semakin baik dan cepat gambar USG 3D atau 4D yang dihasilkan.


Kapan Sebaiknya Melakukan Pemeriksaan USG 4D?

Pada dasarnya, untuk menghasilkan gambar USG yang baik selama kehamilan, dibutuhkan jumlah air ketuban yang cukup. Air ketuban merupakan media yang sangat baik sebagai pengantar suara ultra (suara yang di luar daya tangkap indera pendengaran manusia) yang dihasilkan oleh alat USG, dan kemudian dipantulkan kembali ke alat USG untuk diolah menjadi gambar.


Kualitas gambar bayi yang dihasilkan juga dipengaruhi usia kehamilan. Penampilan gambar bayi di usia kandungan 24 minggu dan bayi usia 30 minggu tentu berbeda. Semakin besar usianya, wajahnya akan semakin berotot sehingga kelihatan lebih bagus dibandingkan usia kehamilan kecil.


Apakah USG 2D Masih Memerlukan 3D dan 4D?

Dengan teknologi pemeriksaan USG 2D, sebagian besar kelainan pada bayi dapat didiagnosa. Seperti sudah disinggung di atas, bahwa USG 3D ataupun 4D merupakan USG volume, jadi kita bisa coba menganalisanya dari berbagai sudut yang kita mau. Ibaratnya satu kepala bayi sebagai obyek pemeriksaan.


Setelah pengambilan pemeriksaan USG, kita bisa menganalisa kepala bayi dari puncak, dasar, samping kiri, samping kanan, depan, ataupun belakang. Teknik tersebut tidak didapatkan pada pemeriksaan USG 2D. Di samping itu, untuk mata orang awam, gambar USG 3D/4D lebih mudah dilihat dan dipahami. Sedangkan gambar USG 2D sering sulit dimengerti bagi mata orang awam. Bagi sebagian besar orang, gambar USG 2D seperti lukisan abstrak.


Pemahaman dengan apa yang terpapar saat pemeriksaan sangat penting untuk menjelaskan kepada pasien. Terlebih lagi bayi yang dikandung terdapat masalah, seperti bibir sumbing, atau tangan atau kaki bengkok. Permasalahan yang timbul perlu kita cari sehingga kejelasan untuk memperbaiki kekurangan pada bayi tersebut memungkinkan atau tidak. Pembahasan dengan dokter ahli terkait lebih mudah sehingga persiapan dan harapan kesembuhan bisa diantisipasi.