Vaksin Hepatitis B untuk Anak

Thursday, 19 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Imunisasi vaksin hepatitis B pada bayi dan anak dianjurkan dilakukan sebanyak 3 kali, dengan jadwal segera setelah lahir, usia 1 bulan, dan usia 6 bulan.

Vaksin Hepatitis B untuk Anak

Vaksin hepatitis B merupakan salah satu vaksin yang wajib diberikan pada anak. Sesuai dengan namanya, vaksin ini dapat mencegah anak terinfeksi virus hepatitis B yang menyebabkan peradangan, bahkan komplikasi berupa gangguan organ hati. Mari mengenal vaksin ini lebih lanjut dan betapa pentingnya vaksinasi terhadap Hepatitis B bagi anak.


Apa Itu Hepatitis B?

Hepatitis B adalah salah satu penyakit hati yang paling sering dijumpai di dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini akan menginfeksi dan menyebabkan peradangan pada organ hati.


Virus ini dapat menyebabkan infeksi akut maupun kronis. Penyakit akut (jangka pendek) ditandai dengan demam, muntah, diare, kurang nafsu makan, lelah, nyeri di otot, sendi, perut, dan warna kuning di mata atau kulit.


Infeksi hepatitis B akut lebih sering dijumpai pada dewasa. Sebagian orang bisa saja tidak menyadarai bahwa tengah mengalami infeksi kronis Hepatitis B, karena kondisi ini tidak menyebabkan gejala yang khas. Padahal komplikasi dari infeksi hepatitis B kronis ini dapat menyebabkan kerusakan hati (sirosis), bahkan kanker hati.


Baca juga: Kenali Bahaya Kanker Hati, Lakukan Pemeriksaan Sedini Mungkin



Pentingnya Vaksin Hepatitis B untuk Anak

Infeksi kronis hepatitis B lebih banyak ditemukan pada bayi dan anak. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh bayi dan anak relatif lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa. Akibatnya, mereka lebih mudah terinfeksi virus ini ketika terpapar dengan orang yang mengidap hepatitis B.


Orang yang terinfeksi Hepatitis B dapat menyebarkan virus tersebut, walaupun tidak terlihat sedang sakit. Virus Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain orang yang sedang terinfeksi.


Seorang anak dapat terinfeksi misalnya karena lahir dari ibu yang menderita infeksi Hepatitis B. Selain itu, virus hepatitis B juga bisa menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain pada kulit yang luka, pemakaian sikat gigi bersama, dan transfusi darah.


Vaksinasi Hepatitis B telah berhasil mencegah Hepatitis B dan komplikasinya, termasuk kanker hati dan sirosis. Sejak pemberian vaksinasi Hepatitis B rutin di Amerika, angka kejadian Hepatitis B di anak telah berkurang lebih dari 95 persen.


Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Anak untuk Pertahanan Awal Tubuh


Kapan Vaksin Hepatitis B Perlu Diberikan pada Anak?

Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2010 menganjurkan pemberian vaksin Hepatitis B sebanyak 3 kali, dengan jadwal segera setelah lahir, usia 1 bulan, dan usia 6 bulan.


Vaksin ini dapat diberikan secara bersamaan atau simultan dengan vaksin lain seperti BCG, DPT, Polio, HIB, dan PCV. Anak atau remaja yang belum pernah mendapat vaksin Hepatitis B pada umur yang dianjurkan dapat segera mendapat pemberian vaksin tersebut sebanyak 3 dosis interval 0, 1, 6 bulan.


Anak yang mendapat vaksin tidak lengkap (baru 1 atau 2 dosis) atau jadwal tidak teratur dapat segera melengkapinya tanpa harus mengulang pemberian dari awal. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi Hepatitis B (HBSAG positif) dianjurkan mendapatkan pencegahan khusus, yakni imunisasi pasif berupa antibodi terhadap Hepatitis B (HBIG) dalam waktu 12-­24 jam setelah lahir.



Efek Samping Vaksin Hepatitis B

Selain pemberian imunisasi aktif (vaksin Hepatitis B). Vaksin Hepatitis B sangat aman, tetapi sama seperti semua obat, vaksin ini memiliki risiko terjadi efek samping. Beberapa efek samping ringan yang dapat terjadi antara lain nyeri atau bengkak di tempat suntikan, atau demam ringan yang biasanya terjadi dalam 1­2 hari pertama setelah vaksin diberikan.


Reaksi alergi berat sangat jarang dilaporkan. Pemberian vaksin pada bayi prematur atau berat lahir kurang dari 2.000 gram dapat ditunda sampai bayi memiliki berat minimal 2.000 gram.


Anak dengan riwayat alergi berat terhadap vaksin atau komponen vaksin hepatitis B tidak dianjurkan mendapatkan vaksin ini. Selain itu, anak yang sedang sakit sedang atau berat dianjurkan untuk menunda imunisasi sampai benar-benar pulih. Anak dengan sakit ringan seperti batuk­ pilek (common cold) tetap boleh menerima vaksin ini.


Pemberian vaksin hepatitis B sangatlah penting untuk menjaga kesehatan hati si kecil. Jadi, pastikan untuk melengkapi kebutuhan vaksin si kecil dengan berkonsultasi ke dokter spesialis anak di RS Pondok Indah. Hubungi juga Executive Health Check Up Pondok Indah untuk menjadwalkan vaksinasi sesuai dengan jadwal yang harus diterima oleh buah hati.


FAQ Vaksin Hepatitis B pada Anak


Imunisasi Hepatitis B Umur Berapa?

Imunisasi Hepatitis B diberikan pertama kali saat bayi baru lahir, kemudian diulang pada usia 1-2 bulan, dan dosis terakhir pada usia 6-18 bulan. Imunisasi ini penting untuk mencegah infeksi hepatitis B sejak dini.


Apa Efek Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi 0-7 Hari?

Efek imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari biasanya ringan, seperti demam rendah, bengkak, atau kemerahan di area suntikan. Efek ini normal dan akan hilang dalam beberapa hari.


Imunisasi Hepatitis B Disuntik Dimana?

Imunisasi Hepatitis B biasanya disuntikkan di otot paha pada bayi. Lokasi ini dipilih karena aman dan efektif untuk menyerap vaksin. Pada orang dewasa, suntikan biasanya diberikan di otot lengan atas.