Vaksin HPV, Cegah Kanker Serviks

Monday, 11 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Vaksin HPV dapat membantu mencegah kanker leher rahim dengan melindungi tubuh dari infeksi virus HPV penyebab utama sel abnormal dan kanker serviks.

Vaksin HPV, Cegah Kanker Serviks

Kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita kedua terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara. Sayangnya, kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) ini biasanya tidak menunjukkan gejala atau keluhan pada tahap awal. Gejala atau keluhan biasanya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih.


Kanker ini termasuk penyakit yang slow-growing, diperlukan fase yang panjang atau waktu yang lama dari tahap infeksi sampai menjadi kanker. Ada lebih dari 100 sub-tipe HPV yang digolongkan menjadi high-risk HPV, yaitu virus yang menyebabkan kanker, dan golongan low-risk HPV, yang tidak menyebabkan kanker.


Untuk menghindari diri dari virus tersebut, sebaiknya lakukan vaksin HPV. Namun, sebelumnya Anda perlu mengetahui apa itu vaksin HPV dan bagaimana vaksin tersebut dapat mencegah datangnya kanker serviks.


Sekilas Mengenai Virus HPV

HPV atau human papillomavirus adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit dan menimbulkan penyakit kutil kelamin baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, infeksi HPV adalah salah satu penyebab utama kanker leher rahim.


Meski tidak semua sub-tipe HPV berbahaya, beberapa sub-tipe di antaranya dapat menginfeksi leher rahim atau serviks. Infeksi HPV kemudian menyebabkan pertumbuhan sel-sel leher rahim yang abnormal. Apabila tidak ditangani dengan tepat, maka kondisi tersebut bisa berkembang menjadi kanker serviks.


Ada berbagai faktor risiko untuk terinfeksi HPV, yaitu kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual, serta adanya kondisi gangguan sistem imun. HPV ditularkan melalui kontak kulit selama hubungan seksual, dan melalui benda-benda yang digunakan dalam aktivitas seksual. Namun, HPV tidak bisa ditularkan melalui toilet atau sentuhan pada benda seperti gagang pintu.


Baca juga: Cari Jadwal Dokter Kandungan Jakarta dan Tangerang



Apa Itu Vaksin HPV?

Vaksin HPV adalah vaksin yang melindungi dari infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang dapat menyebabkan kanker serviks, kanker anogenital, dan kutil kelamin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum seseorang terpapar virus, biasanya pada remaja, untuk mencegah perkembangan penyakit terkait HPV di kemudian hari.


Baca juga: Kenali 6 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Diperhatikan


Cara Vaksin HPV Mencegah Kanker Serviks

Vaksin HPV membantu mencegah infeksi high-risk HPV (sub-tipe 16 dan 18) yang menyebabkan kanker serviks. Manfaat vaksin ini secara maksimal dapat diperoleh apabila seseorang belum pernah melakukan hubungan seksual.


Namun, perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual pun tetap disarankan melakukan vaksinasi HPV untuk mengurangi risiko terkena infeksi HPV dan kanker serviks.

Vaksin ini sangat direkomendasikan untuk diberikan pada usia 9 hingga 26 tahun, tetapi mereka yang berusia lebih 26 tahun juga masih bisa mendapatkan vaksin ini.


Memang vaksin HPV tidak mampu mencegah kanker serviks hingga 100 presen, serta tidak dapat menggantikan peran pap smear sebagai pemeriksaan utama dalam mendeteksi dan mencegah kanker serviks.


Baca juga: Apakah Kanker Serviks Bisa Disembuhkan?


Efek Samping Vaksin HPV

Walaupun jarang terjadi, Anda bisa saja mengalami efek samping setelah mendapatkan vaksinasi HPV, seperti:


  • Nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Lemas
  • Nyeri otot atau sendi


Apabila Anda mengalami reaksi alergi, seperti sesak napas, gatal di seluruh tubuh, dan jantung berdebar, segera ke IGD rumah sakit terdekat.


Pencegahan Kanker Leher Rahim

Berdasarkan penelitian, kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling sering dialami wanita di seluruh dunia. Setiap wanita memang berisiko terkena kanker serviks, tetapi penyakit ini dapat dicegah dan dideteksi lebih dini melalui upaya skrining dan vaksinasi. Berikut ini adalah penjelasan beberapa cara pencegahan kanker serviks.


Pencegahan Primer - Vaksin HPV

Pencegahan primer dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap infeksi HPV. Vaksinasi atau pemberian antigen ke dalam tubuh individu akan menginduksi terbentuknya antibodi atau kekebalan terhadap infeksi alamiah dari HPV. Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV penyebab kanker berkembang menjadi kanker serviks invasif.


Vaksin HPV melindungi terhadap infeksi Human Papillomavirus (HPV) tipe 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas sebagian besar kasus kanker serviks. Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan kepada anak dan remaja sebelum mereka aktif secara seksual, tetapi juga dapat diberikan kepada kelompok usia dewasa muda.


Dalam data terbaru, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) kini merekomendasikan dosis vaksinasi HPV sebagai berikut:


  • Dua dosis untuk anak perempuan berusia 9-14 tahun
  • Tiga dosis untuk wanita dewasa di atas 18 tahun


Antibodi atau kekebalan yang ditimbulkan dari vaksinasi HPV memberikan perlindungan jangka panjang dan berlangsung lama.


Manfaat vaksin ini secara maksimal dapat diperoleh apabila seseorang belum pernah melakukan hubungan seksual. Namun, bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual, vaksin ini juga bermanfaat karena belum tentu seseorang tersebut pernah terpapar oleh virus HPV dengan strain yang dapat dicegah oleh vaksin. 


Hanya saja, bagi wanita yang sudah aktif secara seksual, sebelum mendapatkan vaksin, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, serta melakukan screening organ kewanitaan terlebih dahulu. Apalagi kini telah tersedia vaksin HPV terbaru yang mampu memproteksi tubuh lebih banyak strain virus HPV yang diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kutil kelamin hingga kanker serviks. 


Bagi seseorang yang aktif secara seksual dan telah menerima vaksin, tetap perlu melakukan screening rutin. Mengapa? Karena sebanyak 30 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh strain HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut.


Pencegahan Sekunder - Screening Rutin

Pencegahan sekunder kanker serviks meliputi tindakan screeningScreening dapat mendeteksi keberadaan dari sel-sel abnormal, lesi pra-kanker, dan kanker serviks. Namun, screening tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV. 


Screening atau deteksi dini sangat penting untuk dilakukan karena kanker serviks stadium awal tidak bergejala. Apabila sudah timbul gejala biasanya kanker serviks sudah mencapai tahap lanjut. Jika kanker serviks telah terdeteksi dini (tahap lesi pra-kanker atau stadium awal), maka kemungkinan bisa ditangani dengan tuntas dan tingkat kesembuhannya akan sangat tinggi.


Salah satu metode screening kanker serviks adalah dengan tes Pap smear. Pap smear adalah tes screening yang dilakukan untuk mendeteksi perubahan sel-sel serviks yang bisa berkembang menjadi kanker.


Meski telah menerima vaksin, Anda tetap perlu melakukan pap smear rutin. Sebab sebanyak 30 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh sub-tipe HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut.

Dengan melakukan Pap smear secara rutin, setiap tiga tahun, perubahan sel abnormal dapat terdeteksi dini dan diobati sebelum berkembang menjadi kanker serviks. Tes ini sangat penting agar dokter dapat mengambil tindakan preventif sebelum masalah serius muncul.


Vaksinasi dan screening sebagai paduan dari pencegahan primer dan sekunder dari kanker serviks dianggap dapat memberikan perlindungan yang ideal untuk mencegah kanker serviks.


Dalam upaya pencegahan kanker serviks, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah untuk melakukan skrining kesehatan reproduktif secara rutin. Dokter spesialis kami akan memeriksa dan memberikan pelayanan menggunakan fasilitas medis dengan teknologi terkini, sehingga hasilnya lebih akurat. 


Selain skrining, Anda juga bisa melakukan vaksin HPV di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat agar terbebas dari ancaman kanker serviks.


Baca juga: ThinPrep, Deteksi Dini Kanker Serviks Lebih Akurat



FAQ


Apakah Umur 30 Masih Bisa Vaksin HPV?

Anda masih bisa mendapatkan vaksin HPV meski sudah berumur 30 tahun. Vaksinasi HPV tetap efektif untuk pencegahan kanker leher rahim, terutama jika Anda belum terpapar virus HPV dan masih berusia kurang dari 45 tahun. Konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk informasi lebih lanjut tentang dosis dan jenis vaksin HPV yang sesuai.


Jika Sudah Berhubungan Seksual, Apakah Boleh Vaksin HPV?

Vaksin HPV tetap bisa diberikan meskipun sudah pernah berhubungan seksual. Efektivitas vaksinasi HPV tetap baik meski Anda telah terpapar dengan virus HPV. Konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk memastikan rekomendasi vaksinasi yang sesuai.


Apa Vaksin HPV Tanpa Pap Smear?

Vaksin HPV bisa diberikan tanpa harus melakukan pap smear terlebih dahulu. Pemberian vaksin HPV dapat melindungi dari infeksi Human Papillomavirus, penyebab utama kanker serviks. Meskipun demikian, pap smear tetap penting sebagai mendeteksi dini sel abnormal di serviks yang sebaiknya dilakukan secara rutin bagi wanita yang aktif secara seksual, meskipun sudah menerima vaksin HPV.


Apa Efek Samping Vaksinasi HPV?

Efek samping pemberian vaksin HPV umumnya ringan, termasuk nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan. Selain itu, vaksin HPV juga bisa menyebabkan demam ringan, sakit kepala, mual, dan pusing. Vaksin ini sangat aman dan efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi virus HPV.


Berapa Kali Vaksin HPV Seumur Hidup?

Vaksin HPV biasanya diberikan dalam 2 atau 3 dosis tergantung jenis vaksin yang diterima, dan efeknya melindungi dari infeksi HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks, seumur hidup. Idealnya, vaksinasi dilakukan sebelum terpapar HPV, yaitu sebelum aktif secara seksual.


Bagi Anda yang ingin mendapatkan vaksin HPV atau sekedar ingin mengetahui perlu tidaknya mendapatkan vaksin ini, diskusikanlah dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat.