By Tim RS Pondok Indah
Vaksin pneumonia merupakan salah satu upaya mencegah peradangan paru-paru. Pemberian vaksin ini juga bisa menurunkan risiko terjadinya komplikasi pneumonia.
Pneumonia adalah kondisi dimana paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri maupun virus. Pada lansia dan anak-anak, peradangan paru-paru bisa berisiko fatal. Oleh sebab itu diperlukan upaya pencegahan yang tepat, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat, serta mendapatkan vaksin pneumonia.
Vaksin pneumonia adalah salah satu upaya menurunkan ri seseorang terkena radang paru-paru (pneumonia) akibat infeksi Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus. Pemberian vaksin ini tidak berarti membuat seseorang terbebas dari risiko mengalami pneumonia. Namun, pemberian vaksin pneumonia bisa meringankan gejala serta mencegah risiko terjadinya komplikasi.
Baca juga: Waspada Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Penanganannya!
Pada dasarnya, vaksin diberikan untuk merangsang daya tahan tubuh supaya menciptakan antibodi yang kemudian bisa mengenali kuman, sehingga tidak terinfeksi. Prinsip ini juga yang berlaku untuk pemberian vaksin pneumonia, yakni melindungi orang yang telah mendapatkan vaksin dari infeksi pneumonia maupun penyakit lain akibat infeksi bakteri pneumokokus, termasuk bronkopneumonia dan meningitis, bahkan sepsis.
Berdasarkan tujuan utamanya, vaksin pneumonia diberikan pada beberapa kelompok maupun kondisi berikut ini:
Baca juga: Cari Tahu Penyebab PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), Gejala, dan Cara Mengobatinya
Fungsi vaksin pneumonia adalah merangsang tubuh dalam membentuk antibodi, yang berguna untuk mengenali bakteri pneumokokus. Dengan demikian, orang yang sudah mendapatkan vaksin pneumonia akan lebih mampu melawan bakteri tersebut.
Berikut ini adalah beberapa manfaat vaksin pneumonia yang bisa didapatkan:
Vaksinasi pneumonia juga seringkali diberikan pada para calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan. Meskipun bukan merupakan salah satu vaksinasi wajib untuk haji, vaksinasi pneumonia dapat membantu melindungi kesehatan para jamaah, sehingga ibadah bisa tetap dilakukan dengan optimal.
Baca juga: Pentingnya Cek Kesehatan sebelum Umroh
Terdapat 2 jenis vaksin pneumonia yang tengah beredar yang sama-sama efektif untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:
Vaksin ini mencegah radang paru-paru yang disebabkan oleh 15 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin pneumonia jenis ini diberikan pada bayi, anak-anak dan orang dewasa yang berisiko terinfeksi.
Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Umumnya jenis vaksin pneumonia ini diberikan pada perokok aktif, lansia, orang dewasa, maupun anak yang berusia lebih dari 2 tahun.
Baca juga: Batuk Pilek, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ada perbedaan jadwal pemberian vaksin pneumonia, berdasarkan kelompok usianya. Berikut ini adalah jadwalnya:
Anak yang berusia kurang dari 1 tahun akan mendapatkan 3 dosis vaksin pneumonia, dengan jadwal vaksinasi pertama saat anak berusia usia 2 bulan, kemudian dosis ke-2 saat anak berusia 4 bulan, dan dosis terakhir pada saat anak berusia 6 bulan.
Vaksin untuk dosis pengulangan diberikan pada saat anak menginjak usia 12–15 bulan.
Orang dewasa akan mendapatkan vaksin pneumonia dalam 2 tahap. Vaksin pneumonia yang pertama diberikan adalah vaksin jenis PCV, sedangkan vaksin pneumonia jenis PPV diberikan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV.
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa
Sebelum mendapatkan vaksin pneumonia, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter di Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan berkonsultasi, dokter bisa memberikan saran terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
Saat konsultasi, sebaiknya menginformasikan riwayat kesehatan Anda, termasuk obat dan suplemen yang rutin dikonsumsi, alergi, maupun adanya keluhan maupun alasan khusus melakukan vaksin ini. Bagi pasien wanita, status kehamilan, seperti sedang merencanakan kehamilan, hamil, maupun menyusui, juga perlu diinformasikan ke dokter saat konsultasi.
Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diinformasikan, terutama menyangkut riwayat alergi dan kelainan perdarahan, maupun autoimun.
Anda juga sebaiknya menginformasikan jika memiliki salah 1 kondisi yang merupakan kontraindikasi vaksin pneumonia berikut ini:
Selain itu, bila Anda sedang merasa kurang sehat atau mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pneumonia, sebaiknya periksakan diri dahulu ke dokter spesialis paru dan pernapasan. Apabila Anda dinyatakan sedang mengalami penyakit pneumonia, maka Anda perlu menjalani pengobatan dahulu.
Setelah dokter mengevaluasi dan memberikan arahan sekaligus jadwal vaksin pneumonia, Anda cukup mengikuti saran tersebut. Pastikan Anda cukup beristirahat, dalam kondisi prima dan tidak sedang sakit, mendekati jadwal pemberian vaksin pneumonia.
Baca juga: Apakah PPOK Menular? Ketahui Jawaban, Penanganan dan Pencegahan PPOK
Prosedur vaksin pneumonia tidak memakan waktu lama. Hanya saja, pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi Anda prima ketika menerima vaksin tetap perlu dilakukan. Pemantauan setelah vaksin disuntikkan juga dilakukan untuk memastikan tidak ada efek samping serius yang Anda alami.
Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:
Biasa dilakukan oleh petugas medis, dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, saturasi oksigen, tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan detak jantung.
Ketika hasil pemeriksaan fisik tidak dalam batas normal, dan Anda dinyatakan prima untuk menerima vaksin, dokter akan mempersiapkan dengan terlebih dahulu mendisinfeksi lokasi vaksin akan disuntikkan menggunakan alcohol swab. Saat sudah kering, barulah dokter menyuntikkan vaksin pneumonia dan kemudian menutupnya menggunakan plester.
Setelah vaksin pneumonia disuntikkan, Anda akan dipantau sekitar 15-30 menit untuk memastikan tidak terjadi efek samping yang parah.
Jika sudah dinyatakan aman dari efek samping vaksin pneumonia, Anda diperbolehkan pulang dan beraktivitas seperti biasa.
Baca juga: Jangan Abaikan Sinusitis! Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Sama seperti pemberian vaksin lain, vaksin pneumonia juga bisa menyebabkan beberapa efek samping, dari yang ringan hingga yang berat. Berikut ini adalah beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi.
Umumnya efek samping setelah vaksin pneumonia ini akan membaik dengan sendirinya dalam 2-3 hari. Jika keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin tidak kunjung membaik dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter umum di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Cari Tahu Tips Pertolongan Pertama Demam Tinggi pada Orang Dewasa
Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) adalah salah satu jenis vaksin pneumonia. Selain itu, adapula vaksin PPSV23 yang juga melindungi dari bakteri pneumokokus yang menyebabkan pneumonia.
Untuk bayi, vaksin PCV diberikan mulai usia 2 bulan, dengan jadwal dosis berikutnya di usia 4 bulan, 6 bulan, dan booster pada 12-15 bulan. Sedangkan untuk orang yang berusia lebih dari 65 tahun atau mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, disarankan menerima vaksin pneumonia.
Vaksinasi pneumonia juga diberikan pada calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan.
Pencegahan pneumonia meliputi vaksinasi, menjaga kebersihan diri, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Vaksin seperti PCV dan PPSV23 juga dapat diberikan untuk melindungi dari bakteri pneumokokus. Selain itu, kebiasaan mencuci tangan, menghindari paparan asap rokok, serta konsumsi makanan bergizi dapat membantu mencegah penyakit pnemonia.
Referensi: