Kanker paru pada non-perokok bisa terjadi karena paparan polusi udara, asap rokok orang lain, faktor genetik, atau paparan zat karsinogen di lingkungan.
Rokok memang sudah terbukti dapat menyebabkan kanker paru. Kandungan seperti tar, nikotin, hydrogen sulfide, serta zat kimia lainnya yang ada pada rokok berbahaya bagi kesehatan dan dapat memicu terjadinya kanker. Kandungan seperti tar, nikotin, hydrogen sulfide, serta zat kimia lainnya yang ada pada rokok berbahaya bagi kesehatan dan dapat memicu terjadinya kanker. Namun, tahukah Anda bahwa non-perokok juga bukan berarti aman dari kanker paru? Penelitian membuktikan bahwa tidak semua kanker paru memiliki hubungan dengan rokok. Bahkan, sekitar 15-20 persen kanker paru justru terjadi pada bukan perokok.
Secara umum, kanker paru bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Kedua jenis kanker paru di atas dapat terjadi pada perokok maupun bukan perokok, namun kekerapan small cell karsinoma dan jenis karsinoma sel skuamosa lebih banyak ditemukan pada kelompok yang memiliki riwayat merokok. Sedangkan pada bukan perokok lebih banyak ditemukan jenis adenokarsinoma.
Bagi perokok, kanker biasanya baru menyerang di usia lanjut karena tumor butuh waktu berkembang dan kadang bisa puluhan tahun. Sedangkan bagi non-perokok, kanker paru biasanya diderita pada perempuan, dan terjadi pada usia yang lebih muda.
Jika diperhatikan, umumnya terdapat mutasi pada gen yang khas. Salah satu mutasi gen tersebut terjadi pada gen epidermal growth factor receptor (EGFR) yang mendorong sel kanker untuk tumbuh tidak terkontrol. Dan mutasi gen ini banyak ditemukan pada kanker paru bukan perokok ataupun perempuan.
Saat ini, obat untuk jenis kanker paru dengan mutasi EGFR sudah tersedia dalam bentuk oral dan memiliki respons terapi yang cukup baik. Jenis kanker paru yang menyerang non-perokok biasanya justru adalah jenis yang relatif lebih ganas karena kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik, polysilicon, ataupun paparan radon.
Radon merupakan zat radioaktif yang tidak berwarna dan tidak berbau, yang normalnya ada di dalam tanah atau perut bumi. Radon dapat masuk ke dalam ruangan pada rumah atau gedung melalui retakan, celah pada sambungan konstruksi, celah lantai, celah dalam pipa, dan lubang air sumur. Tetapi akan segera hilang jika ventilasi ruangan cukup baik.