3D Sonomammogram: Deteksi Dini Kelainan Payudara

Senin, 02 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

3D sonomammogram adalah teknik pencitraan payudara menggunakan ultrasound 3 dimensi untuk deteksi kelainan dengan lebih akurat daripada mamogram konvensional.

3D Sonomammogram: Deteksi Dini Kelainan Payudara

Data dari WHO, 641.000 kejadian ini meningkat menjadi 1,6 juta lebih di tahun 2011. Global Burden of Cancer mencatat rasio kasus kanker payudara mencapai 26/100.000 wanita.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa kanker payudara menduduki urutan pertama dari 10 penyakit kanker pada pasien rawat inap di rumah sakit selama periode 2004 – 2007. Ironisnya, survey dari Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta memperlihatkan bahwa 80 persen wanita tidak tahu pentingnya pemeriksaan payudara secara dini.


Penyakit kanker payudara tidak mematikan bila dideteksi secara dini dan diobati.


Metode Pemeriksaan Payudara

  • SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) secara teratur dianjurkan beberapa hari setelah menstruasi untuk mengetahui adanya perubahan pada payudara, seperti perubahan warna kulit, benjolan, rasa nyeri/sakit, pembengkakan di ketiak. Apabila ditemukan benjolan atau tampilan yang berbeda dari biasanya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
  • Ultrasonografi (USG) payudara.
  • Mammografi: Proses scanning dengan menggunakan sinar X-ray. Perempuan usia 40 tahun dan ke atas disarankan melakukan mammografi setiap tahun.
  • MRI breast: Tidak menggunakan sinar X-ray tetapi menggunakan magnet dan gelombang radio dan diberikan penyuntikan zat kontras untuk mendapatkan image atau gambaran struktur jaringan payudara. Perempuan yang memiliki risiko tinggi terkena terkena kanker payudara disarankan memeriksakan MRI selain mammografi.


Keunggulan 3D Sonomammogram

Alat ini mampu memberikan hasil berupa gambar payudara lengkap secara tiga dimensi dan komprehensif yang pemeriksaannya dilakukan dalam waktu relatif singkat. Pencitraan yang dihasilkan mencakup seluruh anatomi payudara sehingga memberikan gambaran yang lebih lengkap, struktur anatomi, dan arsitektur normal serta kelainan payudara.


Hasilnya terekam sehingga dapat diproduksi atau direkonstruksi kembali bila diperlukan. Metode 3D Sonomammogram juga memberikan banyak image atau gambar dengan beberapa view:

  • Dengan irisan tipis atau tebal dengan ketipisan sampai 0,5-1 milimeter.
  • Dapat memperlihatkan beberapa standardized views yang tidak dapat diperlihatkan oleh USG manual 2D.
  • Waktu dan biaya pun lebih efektif karena reproducible.


Pemeriksaan ini juga memberikan keuntungan untuk pasien:

  • Waktu pemeriksaan relatif singkat, kurang lebih 10 menit.
  • Pemeriksaan tanpa radiasi pengion, aman untuk wanita hamil.
  • Tidak perlu menahan napas saat pemeriksaan.
  • Minimal kompresi untuk kenyamanan (less pain).
  • Dapat digunakan untuk pasien wanita dengan payudara besar.
  • Memberi informasi yang baik untuk wanita yang memiliki dense breast (padat).
  • Walaupun mammografi adalah gold standard dari breast imaging karena dapat memperlihatkan mikrokalsifikasi yang merupakan bibit perkembangan kanker, tetapi sebanyak 10 persen dari kasus kanker wanita dengan dense breast, tidak terlihat.


USG 3D juga dapat menjadi pendahulu tindakan screening payudara. Diharapkan, pemeriksaan ini dapat membantu pendeteksian kelainan payudara sehingga semakin besar peluang untuk keberhasilan penyembuhannya.