Banyak cara agar tekanan darah tetap normal dan stabil supaya tidak mencapai hipertensi (>130/90). Waspadai gejala tekanan darah normal dan tidak normal!
Tekanan darah normal penting bagi kesehatan. Sayangnya banyak orang yang masih abai dengan tekanan darah mereka. Beberapa bahkan menderita darah tinggi dan tidak menyadarinya sampai terjadi keluhan yang menandakan adanya kerusakan organ akibat komplikasi tekanan darah yang melebihi batas normal ini.
Memang nilai tekanan darah yang normal untuk setiap orang bisa berbeda. Hasil pemeriksaan tekanan darah dalam sehari pun bisa berubah-ubah. Namun, menurut kesepakatan beberapa ahli, seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) ketika hasil pemeriksaan tekanan darah 130/90 atau lebih.
Peningkatan tekanan darah tidak selalu menandakan kondisi yang berbahaya. Bila didapati hasil tekanan darah yang lebih tinggi dari nilai normal, perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada hari yang berbeda.
Faktor genetik memang memegang peran penting sebagai penyebab tekanan darah meningkat. Namun, menjalani gaya hidup yang tidak sehat juga bisa menyebabkan hipertensi. Beberapa gaya hidup tidak sehat yang dimaksud, antara lain:
Baca juga: Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), Si Pencegah Komplikasi Hipertensi
Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun banyak yang seringkali abai terhadap tekanan darah. Pemeriksaan ke dokter biasa baru dilakukan ketika mengalami suatu keluhan, seperti tengkuk terasa pegal dan sakit kepala. Padahal gejala ini tidak selalu dirasakan oleh penderita hipertensi, kira-kira hanya 30% penderita yang merasakannya. Kebanyakan baru akan merasakan keluhan ketika sudah terjadi komplikasi.
Bila berobat ke dokter pun, tidak jarang, konsumsi obat dihentikan sendiri oleh pasien ketika sudah habis dan tidak lagi mengalami keluhan. Padahal, tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan suatu penyakit kronis, yang artinya kondisi ini hanya bisa dikendalikan bukan disembuhkan. Jadi, pengendalian tekanan darah tetap perlu dilakukan dengan pengobatan dari dokter serta menjalani pola hidup sehat.
Sedangkan ketika tekanan darah tidak dikendalikan dan dibiarkan melebihi batas normal selama bertahun-tahun, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan merusak organ tubuh, seperti kerusakan pada ginjal, jantung, mata, bahkan pembuluh darah otak, berupa stroke.
Alat pemeriksaan tekanan darah dapat ditemukan dengan mudah di pasaran. Penggunaan alat-alat seperti ini memang baik, meski tidak dapat menggantikan fungsi pemeriksaan ke dokter. Sebab tidak semua alat pemeriksaan darah yang dijual di pasaran memberikan hasil tekanan darah yang akurat.
Namun, tidak ada salahnya untuk memantau tekanan darah secara mandiri setiap pagi hari. Bila hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan didapati hasil yang sama setidaknya pada 2 hari berbeda, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pondok Indah.
Selain itu, Anda juga bisa menerapkan pola hidup sehat berikut untuk mencegah peningkatan tekanan darah normal sekaligus menurunkan tekanan darah yang berada di atas ambang normal:
Terapkan pola makan sehat dengan membatasi asupan garam, menghindari makanan olahan, dan tinggi kalori serta lemak.
Sebaiknya perbanyak konsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, susu dan produk olahannya, serta makanan tinggi protein, seperti telur, dada ayam, ikan, dan biji-bijian, kecuali dokter menyarankan hal sebaliknya.
Baca Juga: Siaga Satu Serangan Jantung!
Sangat disarankan untuk berolahraga secara teratur, setidaknya selama 30 menit/hari, sebanyak 5 kali/minggu. Rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menjaga tekanan darah normal.
Beberapa jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan mencakup:
Berat badan berlebih dan obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi. Jadi, menurunkan berat badan yang berlebih bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengendalikan tekanan darah. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa memulai proses penurunan berat badan dengan sehat.
Kurang beristirahat pun bisa menyebabkan tingginya tekanan darah. Jadi, pastikan untuk selalu mendapatkan istirahat yang cukup, terutama tidur selama 7-8 jam setiap malam. Gangguan tidur dan kualitas tidur yang buruk pun bisa berpengaruh negatif terhadap tekanan darah.
Baca Juga: Kenali Bahaya Sumbatan pada Pembuluh Darah
Tingkat stres yang tinggi dapat berpengaruh negatif terhadap tekanan darah. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengelola stres dengan baik. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengelola stres mencakup:
Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah, yang kemudian akan meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan berbagai penyakit. Jadi, berhenti merokok dapat membantu menurunkan tekanan darah pada perokok aktif.
Selain merokok, mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Terutama bila mengingat bahwa beberapa jenis minuman beralkohol memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Untuk mengurangi tekanan darah tinggi dan menjaganya agar tetap normal, hindari konsumsi alkohol.
Apabila Anda mengalami gejala dan tanda-tanda hipertensi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pondok Indah. Dapatkan pemeriksaan yang menyeluruh dan perawatan terbaik untuk menstabilkan tekanan darah Anda.
Tekanan darah 130/90 mmHg berada dalam kategori Hipertensi Tahap 1. Ini berarti bahwa tekanan darah tersebut lebih tinggi dari normal dan perlu perhatian medis. Meskipun tidak diklasifikasikan sebagai hipertensi tahap 2 yang lebih serius, tekanan darah pada kisaran ini menunjukkan adanya risiko kesehatan yang meningkat dan memerlukan perubahan gaya hidup atau intervensi medis.
Tekanan darah dianggap berbahaya jika mencapai atau melebihi 140/90 mmHg. Pada level ini, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan pembuluh darah. Bahkan tekanan darah yang sedikit di atas normal, yaitu 130/80 mmHg, sudah dianggap perlu perhatian dan pengelolaan untuk mencegah perkembangan kondisi yang lebih parah.
Untuk menjaga tensi darah tetap normal, lakukan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan rendah garam dan kaya serat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian, serta menghindari makanan tinggi lemak dan gula. Kurangi stres dengan teknik relaksasi, tidur yang cukup, dan hindari kebiasaan merokok serta minum alkohol. Jika diperlukan, konsultasikan dengan dokter untuk pengelolaan tekanan darah yang lebih baik.
Agar darah kembali normal, perbaiki pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, dan biji-bijian, hindari makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh. Rutin berolahraga, cukup tidur, serta kelola stres dengan baik. Hindari merokok dan konsumsi alkohol.
Agar tekanan darah normal, konsumsi makanan kaya kalium seperti pisang, bayam, dan alpukat, serta makanan tinggi serat seperti oat, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Kurangi asupan garam, gula, dan lemak jenuh, serta pilih lemak sehat dari sumber seperti ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Minum cukup air dan hindari minuman berkafein serta alkohol.
Orang dengan tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari makanan tinggi garam, seperti makanan olahan, makanan cepat saji, dan camilan asin. Hindari juga makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti gorengan dan daging berlemak, serta minuman berkafein dan beralkohol, karena dapat memperburuk tekanan darah. Kurangi konsumsi gula dan makanan manis, yang bisa berkontribusi pada peningkatan berat badan dan tekanan darah.