Akupunktur, Pilihan Terapi Rehabilitasi Pasca Stroke

Rabu, 17 Juli 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Akupunktur dapat menjadi opsi pemulihan kemampuan motorik dan sensorik untuk meningkatkan kualitas hidup para penyintas stroke.

Akupunktur, Pilihan Terapi Rehabilitasi Pasca Stroke

Stroke didefinisikan sebagai cedera fokal akut pada sistem saraf pusat (SSP) akibat adanya masalah pada sistem pembuluh darah (vaskular). Terdapat dua jenis stroke, yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik merupakan kondisi stroke akibat adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak seperti infark (sumbatan) serebral. Sementara stroke hemoragik merupakan kondisi stroke akibat pecahnya pembuluh darah di dalam otak, seperti perdarahan intraserebral atau perdarahan subarachnoid (penimbunan darah di dalam lapisan pelindung otak).

 

Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, angka kejadian stroke meningkat dari 7 per 1.000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1.000 penduduk pada tahun 2018. Beban stroke iskemik dan hemoragik di seluruh dunia meningkat secara signifikan antara tahun 2020 dan 2021. Sekitar 80 persen kondisi stroke disebabkan oleh iskemik (sumbatan) dan 20 persen disebabkan hemoragik (perdarahan).

 

Terapi Rehabilitasi Penyintas Stroke

Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa sebanyak 2/3 pasien stroke kerap mengalami disabilitas. Jenis disabilitas yang dialami oleh setiap pasien berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan dan bagian otak yang terkena dampak.


Beberapa jenis disabilitas yang mungkin dialami pasca stroke antara lain:

  • Disabilitas fisik seperti kelemahan atau kehilangan sebagian atau seluruh kontrol otot, gangguan gerakan dan koordinasi, gangguan keseimbangan, kesulitan menelan (disfagia), hingga perubahan suara (disfonia)
  • Disabilitas kognitif seperti gangguan berbicara dan berbahasa, kesulitan mengingat informasi tertentu, serta kesulitan untuk memusatkan perhatian
  • Disabilitas emosional dan psikologis
  • Gangguan sensorik seperti berkurangnya penglihatan atau pendengaran
  • Gangguan fungsi organ seperti kesulitan mengontrol buang air besar atau buang air kecil


Baca juga: Minimalkan Risiko Stroke dengan MRA 



Tahapan rehabilitasi pasien stroke melibatkan terapi pengobatan, terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara. Berbagai jenis terapi ini dimaksudkan untuk membantu pemulihan pasien stroke dengan efektif sehingga dapat beradaptasi untuk melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Terapi rehabilitasi lainnya termasuk program latihan untuk meningkatkan kebugaran aerobik dan/atau kekuatan otot sehingga dapat menjaga kemampuan bagian tubuh lain yang tidak mengalami kelumpuhan, pelatihan tugas berulang untuk lengan yang mengalami kelumpuhan (paresis), pelatihan lengan bilateral, pelatihan ulang gaya berjalan dan treadmill, berlatih dengan menggunakan alat bantu untuk berjalan, pemberian terapi pengobatan untuk mengatasi kejang, serta stimulasi listrik neuromuskular.

 

Selain terapi yang telah disebutkan sebelumnya, ada pula satu terapi rehabilitasi bagi pasien stroke yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO), yakni terapi akupunktur. Tidak sedikit uji klinis yang telah membuktikan bahwa metode akupunktur mampu memberikan dampak positif terhadap pasien stroke, baik melalui terapi etiologi (penanganan terhadap penyebab atau akar masalah kesehatan) maupun terapi simtomatik (penanganan terhadap gejala yang timbul).

 

Terapi Etiologi Stroke dengan Metode Akupunktur

Rehabilitasi melalui metode akupunktur dapat membantu menangani akar masalah stroke (etiologi), antara lain:

 

Terapi Reperfusi

  • Perbaikan aliran darah ke area otak yang menjadi penyebab stroke
  • Mengurangi penyumbatan pembuluh darah dalam otak
  • Mengurangi kerusakan saraf otak

 

Penanganan Faktor Risiko (membantu mengontrol faktor risiko penyakit stroke)

 

Pencegahan Stroke Berulang Melalui Modifikasi Gaya Hidup

Seseorang yang sebelumnya pernah mengalami stroke, memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kembali. Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk dilakukan. Akupunktur dapat membantu penyintas stroke terlepas dari kebiasaan buruk yang berisiko terhadap kesehatan, seperti kecanduan merokok, gangguan tidur, dan lain-lain.


Baca juga: Intervensi Stroke dengan Terapi Endovaskular Invasif Minimal


 

Terapi Simtomatik Stroke dengan Metode Akupunktur

Selain terapi etiologi, rehabilitasi melalui metode akupunktur juga dapat membantu mengatasi keluhan kesehatan lain yang diakibatkan oleh stroke, antara lain:

 

Penanganan Nyeri dengan Terapi Fisik untuk Memperbaiki Kekuatan dan Fungsi Otot

  • Menghilangkan nyeri kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial
  • Menghilangkan nyeri otot akibat kekakuan otot

 

Pengobatan Gangguan Fungsi Lainnya


Baca juga: Fibrilasi Atrium dan Risiko Stroke 


Terapi akupunktur membantu merangsang berbagai titik di permukaan tubuh untuk menyeimbangkan berbagai fungsi organ. Pada pasien stroke terapi akupunktur bekerja dengan menghambat reaksi inflamasi/peradangan pasca iskemik/perdarahan, merangsang pertumbuhan sel-sel saraf dan pembuluh darah, serta memengaruhi kemampuan saraf untuk beradaptasi. Mekanisme efek pengondisiannya meliputi peningkatan aktivitas antioksidan, pengaktifan reseptor di seluruh sistem saraf dalam tubuh (endocannabinoid), dan mencegah kematian sel-sel.


Pilihan penanganan terbaik untuk rehabilitasi pasca stroke yang Anda alami hanya bisa dipastikan oleh dokter spesialis akupunktur, setelah melakukan pemeriksaan langsung. Sebab, penanganan yang diberikan oleh dokter perlu disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta keparahan kondisi Anda. 

 

Melihat cara kerja dan manfaatnya, akupunktur dapat menjadi salah satu strategi pencegahan dan terapi pemulihan stroke yang menjanjikan. Tentunya, uji klinis lebih lanjut dibutuhkan untuk memberikan bukti yang lebih konfirmatif. 


Supaya tidak berlarut-larut dan mengganggu aktivitas Anda, rencanakan janji temu dengan dokter spesialis akupunktur di RS Pondok Indah guna mengatasi efek samping pasca stroke, maupun keluhan yang menyertainya. Selain mendapatkan penanganan, dokter juga bisa memberikan saran, termasuk saran pilihan makan/pilihan aktivitas/pantangan, sesuai dengan kondisi Anda.