Anuskopi adalah metode mendiagnosis wasir dengan memberikan pandangan ke dalam anus. Prosedur ini mempermudah dokter menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Anus dan rektum merupakan bagian ujung dari saluran pencernaan manusia, tempat keluarnya sisa makanan yang telah dicerna menjadi feses. Gangguan pada bagian ini sering menyebabkan masalah serius yang sangat mengganggu kenyamanan, seperti benjolan, nyeri, dan perdarahan dari anus.
Benjolan, nyeri, atau perdarahan dari anus sering kali didiagnosis sebagai wasir, karena memang kondisi ini lah yang paling sering terjadi. Wasir sendiri merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan perawatan yang sederhana, terutama jika masih dalam derajat ringan.
Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan gejala dari anus berasal dari kondisi lain yang bisa saja lebih serius. Jika tidak didiagnosa dengan tepat, pengobatan yang dilakukan juga tidak tepat dan berisiko memperburuk kondisi pasien. Oleh karena itu, anuskopi menjadi pemeriksaan yang penting untuk memastikan diagnosis pada kasus wasir atau gangguan anus lainnya.
Anuskopi adalah prosedur medis menggunakan alat bernama anuskop, yaitu tabung kecil berbentuk silinder dengan sumber cahaya, untuk memeriksa bagian dalam anus dan rektum bawah. Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi berbagai kondisi dan penyakit pada bagian saluran pencernaan bawah, seperti wasir, fisura ani, polip, atau bahkan kanker rektum.
Prosedur ini bisa dilakukan di ruang praktik dokter dengan proses yang sederhana dan cepat. Pasien akan diminta untuk berbaring dalam posisi tertentu agar pemeriksaan dapat dilakukan dengan nyaman dan efektif.
Baca juga: Laser Hemorrhoidoplasty untuk Penanganan Wasir
Prosedur anuskopi terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pasien. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam prosedur anuskopi:
Pasien akan diminta untuk mengosongkan usus sebelum prosedur, biasanya dengan bantuan enema atau laksatif ringan. Setelah itu, pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan jubah medis. Untuk pemeriksaan pada anus, pasien biasanya akan diminta berbaring miring dengan lutut menekuk ke dada. Posisi ini akan memudahkan akses ke area anus.
Sebelum memasukkan anuskop, dokter spesialis bedah digestif akan melakukan pemeriksaan fisik pada area luar anus untuk mendeteksi kelainan yang mungkin ada. Dokter biasanya akan menekan area anus dengan ujung jari untuk menilai kondisi jaringan sekitar anus.
Baca juga: Minimkan Nyeri Hemoroid dengan Laser
Anuskop dilumasi untuk mengurangi ketidaknyamanan saat alat ini dimasukkan. Dokter kemudian akan memasukkan anuskop ke dalam anus secara perlahan dan mendorongnya untuk melihat jaringan di dalam anus dan rektum bawah.
Setelah anuskop berada pada posisi yang tepat, dokter akan memeriksa jaringan di dalam anus dan rektum bawah. Dokter memeriksa tanda-tanda seperti perdarahan, polip, wasir, atau peradangan. Sumber cahaya pada anuskop membantu dokter melihat kelainan tersebut dengan lebih jelas.
Jika ditemukan kelainan, dokter dapat mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan alat khusus dan biasanya tidak menyebabkan rasa sakit yang signifikan.
Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan dengan hati-hati menarik anuskop keluar dari anus. Pasien kemudian dapat beristirahat sejenak sebelum diskusi mengenai hasil dan rencana perawatan selanjutnya.
Dokter akan memberi tahu hasil anuskopi dengan pasien dan menjelaskan diagnosis yang didapatkan berdasarkan hasil tersebut. Dokter juga akan menjelaskan rencana tindak lanjut yang diperlukan, baik itu pemeriksaan lebih lanjut maupun perawatan. Pasien juga akan diberikan instruksi terkait perawatan pasca-prosedur, termasuk apa yang perlu diperhatikan dan kapan harus kembali untuk tindak lanjut.
Baca juga: Mengenal Konstipasi, Si Pengganggu Saluran Cerna
Anuskopi memungkinkan dokter spesialis bedah digestif menilai kondisi wasir secara langsung, termasuk ukuran, lokasi, dan tingkat keparahan. Dokter juga dapat melihat apakah wasir sudah mengalami komplikasi, seperti perdarahan atau penyumbatan pembuluh darah.
Dengan informasi ini, terapi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga gejala maupun komplikasi penyakit wasir dapat tertangani dengan baik. Selain itu, anuskopi juga membantu memastikan tidak ada kelainan serius yang terlewat.
Anuskopi adalah prosedur penting untuk mendiagnosis dan menangani wasir serta kondisi anorektal lainnya. Jika Anda mengalami gejala wasir atau masalah lain di anus, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis bedah digestif guna mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca juga: Pilihan Olahraga untuk Penderita Ambeien yang Aman Dilakukan
Anuskopi membantu dokter untuk melihat kondisi dalam anus dan rektum. Dengan ini, dokter dapat mendiagnosis tingkat keparahan wasir dan menentukan perawatan terbaik untuk mengurangi gejala wasir.
Wasir harus dioperasi jika derajatnya sudah parah, seperti tidak bisa masuk kembali, menyebabkan pendarahan hebat, atau tidak membaik dengan pengobatan. Operasi diperlukan untuk mencegah komplikasi.
Proses anuskopi untuk penderita ambeien berlangsung cepat, sekitar 5–10 menit. Prosedur untuk memeriksa anus dan rektum ini sederhana dan biasanya dilakukan tanpa bius, karena tidak menimbulkan nyeri.