Sayangnya, alergi tidak bisa sembuh. Alergi adalah kondisi kronis yang bisa kambuh ketika penderita terpapar dengan zat pemicunya. Yuk simak cara penanganannya!
Alergi adalah kondisi medis ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali zat yang umumnya tidak berbahaya sebagai suatu hal yang berbahaya dan harus dimusnahkan. Akibatnya, akan terjadi beberapa gejala alergi yang mungkin saja berbeda antara satu penderita dengan yang lainnya.
Beberapa zat yang sering memicu kekambuhan reaksi alergi, adalah makanan laut, debu, bulu hewan, bahan lateks, atau obat-obatan.
Ketika terpapar dengan alergen, atau zat yang dianggap "asing" oleh sistem imun, akan terjadi beragam gejala alergi yang umumnya dikeluhkan sebagai:
Gejala alergi biasanya muncul beberapa saat setelah terpapar alergen dan akan bertahan selama 30 menit hingga beberapa jam, sebelum akhirnya menghilang. Namun, alergi karena alergen yang terhirup, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan, akan mengalami gejala yang lebih lama, yakni selama beberapa hari.
Baca juga: Kenali dan Atasi Alergi pada Mata
Untuk menegakkan diagnosis alergi dan mendapatkan penanganan yang sesuai, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat.
Dokter akan melakukan anamnesis serta pemeriksaan fisik sebagai upaya menegakkan diagnosis alergi. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang alergi, sebagai berikut ini:
Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis alergen yang memicu reaksi alergi. Sesuai dengan namanya, tes ini dilakukan dengan menusukkan jarum tipis yang mengandung alergen ke kulit.
Contohnya, ketika dokter spesialis mencurigai Anda mengalami alergi debu, akan dilakukan skin prick test menggunakan jarum yang mengandung alergen debu. Ketika muncul gejala alergi, hasil pemeriksaan ini dinyatakan positif atau Anda memang memiliki alergi debu.
Tes darah dilakukan mengetahui kadar antibodi yang dihasilkan oleh sistem imun (antibodi IgE). Kadar antibodi IgE yang meningkat menandakan Anda mengalami alergi.
Pemeriksaan penunjang alergi ini dilakukan dengan menempelkan ‘koyo’ yang mengandung alergen tertentu pada kulit pasien selama 2 hari. Nantinya dokter akan memeriksa munculnya reaksi alergi, dan menentukan alergen yang menyebabkan Anda mengalami gejala alergi.
Baca juga: Serba-Serbi Alergi
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter selanjutnya akan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk dengan peresepan beberapa obat. Namun, langkah pengobatan alergi yang utama adalah dengan menghindari alergen.
Selain itu, dokter juga akan meresepkan beberapa obat alergi berikut untuk meredakan keluhan Anda yang bergejala ringan sampai sedang:
Bagi Anda yang mengalami gejala alergi parah, seperti mengalami anafilaksis, penanganan alergi sesegera mungkin yang dilakukan oleh dokter di Rumah Sakit adalah satu-satunya pilihan.
Baca juga: Dermatitis Kontak, Penyebab Kulit Gatal Setelah Terpapar dengan Suatu Pemicu
Pada dasarnya, alergi tidak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan dan penanganan yang tepat dapat meringankan gejala yang terjadi.
Untuk mencegah kekambuhannya, Anda harus menghindari alergen. Sayangnya, alergen tidak selalu dapat dikenali dengan mudah.
Oleh sebab itu, jika Anda merasa mengalami gejala alergi, ketahui alergen dengan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat.
Baca juga: Mengenal Psoriasis, Si Penyebab Gatal dan Pengganggu Penampilan
Kasus alergi yang berat (anafilaksis) bisa mengancam nyawa, karena dapat membuat penderitanya sulit bernapas maupun penurnan tekanan darah secara drastis, yang bisa berakibat fatal.
Anafilaksis bisa berkembang dalam beberapa menit hingga satu jam setelah Anda terpapar dengan alergen. Gejala awal anafilaksis bisa berupa gatal-gatal, yang kemudian berkembang menjadi pembengkakan serta sesak napas, bahkan memburuk dengan cepat. Jadi segera cari pertolongan medis bila Anda mengalami kondisi ini.
Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab alergi, yakni tes tusuk kulit (skin prick test), tes darah, dan tes tempel (skin patch test). Konsultasikan diri ke dokter spesialis penyakit dalam untuk melakukan tes alergen guna mengetahui zat penyebab alergi serta cara menghindarinya.
Langkah pertama mengatasi alergi adalah menghindari zat pemicu alergi atau alergen. Jika tidak sengaja terpapar, segera konsumsi antihistamin untuk mengurangi gejala seperti gatal, bengkak, atau bersin. Apabila gejala tidak membaik, bahkan bertambah parah, seperti sesak napas, segera cari bantuan medis untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Apabila Anda ingin memastikan penyebab keluhan yang dirasakan menyerupai gejala alergi, segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat. Selain memastikan kondisi, dokter spesialis juga akan membantu menemukan alergen yang memicu terjadinya reaksi alergi bagi Anda. Dengan begitu, Anda bisa menghindari zat pemicu alergi, agar reaksi alergi tidak menimbulkan gejala yang parah, bahkan mencegah kambuhnya alergi.
Referensi: