Oleh Tim RS Pondok Indah
Batu ginjal adalah penyakit yang berbahaya bila tidak ditangani. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi ginjal. Simak cara penanganannya di sini!
Batu ginjal bisa terjadi di sepanjang saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, sampai uretra. Jika ukurannya masih kecil, batu ginjal kebanyakan tidak bergejala. Namun, batu ginjal yang ukurannya besar bisa mengganggu kerja ginjal, bahkan menyebabkan komplikasi.
Penyakit batu ginjal tidak bisa dianggap sepele, karena jika tidak ditangani dengan tepat batu ginjal bisa menyumbat saluran kencing. Ukuran yang sangat besar juga bisa menyumbat saluran kencing sehingga menyebabkan terjadinya komplikasi batu ginjal, sebagai berikut ini:
Baca juga: Batu Ginjal Masalah Utama Saluran Kencing
Mengingat kemungkinan komplikasinya yang bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal, tentu saja batu ginjal termasuk penyakit yang berbahaya. Oleh karena itu, penyakit batu ginjal bukanlah penyakit yang bisa diremehkan dan harus ditangani dengan tepat.
Untungnya, kebanyakan kasus batu ginjal bisa diatasi dengan perawatan yang tepat, seperti obat-obatan atau prosedur medis. Jangan abaikan gejalanya, karena penanganan dini dari dokter spesialis urologi bisa mencegah komplikasi serius.
Pilihan pengobatan batu ginjal dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran dan jenis batu ginjal. Batu ginjal bisa keluar dengan sendirinya dalam waktu 3-6 minggu, tanpa perlu tindakan operasi. Beberapa penanganan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat proses pengeluaran batu ginjal yang berukuran kecil, atau kurang dari 4mm, meliputi:
Baca Juga: Penanganan Batu Saluran Kemih Tanpa Sayatan
Jika ukurannya cukup besar, batu ginjal akan sulit untuk keluar dengan sendirinya. Oleh sebab itu, Anda perlu penanganan medis sebagai cara mengatasi batu ginjal yang tepat. Berikut ini adalah beberapa penanganan batu ginjal secara medis:
ESWL merupakan alat yang memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi. Tindakan medis ini bertujuan untuk memecah batu ginjal menjadi lebih kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui urine.
Sama seperti ESWL, tujuan dari prosedur ureteroskopi adalah memecah batu menjadi lebih kecil agar mudah dikeluarkan melalui urine. Bedanya adalah prosedur ini menggunakan alat yang menyerupai selang tipis dengan ujung yang berkamera untuk dimasukkan ke dalam ureter, menuju lokasi batu ginjal.
Jika batu ginjal tidak dapat dikeluarkan dengan kedua metode sebelumnya, atau ukuran berdiameter batu lebih dari 2 cm, prosedur percutaneous nephrolithotomy akan dilakukan sebagai cara mengatasi batu ginjal.
Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di kulit dan memasukkan alat yang disebut dengan nefroskop ke dalam ginjal. Nantinya, batu ginjal akan dipecahkan jadi lebih kecil dengan laser agar lebih mudah dikeluarkan.
Operasi konvensional atau bedah terbuka sebenarnya jarang dilakukan untuk mengatasi batu ginjal. Prosedur ini hanya dilakukan untuk mengatasi batu ginjal berukuran sangat besar, yang tidak bisa diatasi dengan metode lainnya.
Baca juga: Menangani Batu Ginjal Minim Nyeri dengan ESWL
Anda yang mengalami gejala batu ginjal, atau mencurigai bahwa telah terbentuk endapan dalam saluran kencing, periksakanlah kondisi ke dokter spesialis urologi di RS Pondok Indah cabang terdekat. Pemeriksaan ke dokter juga harus segera dilakukan jika Anda mengalami salah satu gejala berikut ini:
Baca juga: Hindari Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit batu ginjal disebabkan oleh penumpukan mineral dan garam di dalam ginjal. Penyebab utama kondisi ini mencakup kurang minum air, diet tinggi protein atau garam, obesitas, serta faktor genetik. Beberapa kondisi medis, seperti infeksi saluran kemih atau gangguan metabolik, juga dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Penderita batu ginjal bisa sembuh total, terutama jika ukuran batu ginjalnya cukup kecil dan dapat keluar sendiri melalui urine. Pengobatan seperti obat-obatan, terapi gelombang, atau operasi juga efektif dalam mengatasi batu ginjal. Pilihan penanganan terbaik untuk batu ginjal perlu dikonsultasikan dengan dokter spesialis urologi agar bisa disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta keparahan kondisi Anda.
Apabila ukurannya cukup kecil, batu ginjal biasanya bisa keluar sendiri dalam 1-4 minggu. Batu ginjal kecil bisa lebih mudah keluar dengan banyak minum air. Jika dalam waktu itu batu belum keluar atau ada rasa sakit yang intens, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis urologi untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
Penderita batu ginjal biasanya tidak perlu cuci darah. Cuci darah diperlukan jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, misalnya akibat gagal ginjal. Akan tetapi, penyakit batu ginjal yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang memengaruhi fungsi ginjal. Apabila fungsi ginjal sudah menurun drastis, dokter mungkin mempertimbangkan tindakan, seperti cuci darah, lebih lanjut.
Penderita batu ginjal sebaiknya menghindari makanan tinggi oksalat seperti bayam, kacang-kacangan, dan cokelat. Kurangi juga konsumsi garam serta minuman bersoda dan alkohol. Pantangan ini penting untuk mencegah pembentukan batu ginjal lebih lanjut.
Selain penanganan langsung dari dokter spesialis urologi yang kompeten dan berpengalaman, fasilitas kesehatan yang tersedia di RS Pondok Indah telah menggunakan teknologi terkini. Jadi, dokter bisa lebih optimal dalam menangani batu ginjal yang Anda alami. Anda pun tidak lagi dihantui dengan bahaya batu ginjal.
Referensi: