Oleh Tim RS Pondok Indah
Penanganan kanker prostat tidak selalu dengan operasi atau kemoterapi. Pengobatan kanker prostat akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan keparahan kankernya.
Peluang kesembuhan kanker prostat termasuk tinggi, asal dideteksi dan ditangani dengan cepat dan tepat. Untuk itu, Anda disarankan segera memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi ketika mengalami keluhan yang menyerupai gejala kanker prostat.
Sebab, meski banyak pengobatan alternatif yang digadang-gadang efektif dalam mengatasi kondisi ini. Hanya penanganan kanker prostat langsung yang dilakukan oleh dokter spesialis urologi lah yang sampai saat ini terbukti efektif.
Beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi kanker prostat yang bisa dilakukan oleh dokter sesuai dengan tahapannya, antara lain:
Anamnesis, atau proses tanya jawab medis untuk mengumpulkan informasi terkait perkembangan dan keparahan kanker pada organ reporduksi pria ini, terutama gejala yang dikeluhkan. Selain itu, dokter juga bisa mengetahui gaya hidup, menilai faktor risiko, serta kondisi kesehatan secara umum dalam tahap ini.
Pemeriksaan fisik paling khas yang dilakukan untuk memastikan kanker prostat adalah dengan melakukan colok dubur, guna memastikan kelainan pada kelenjar prostat, baik bentuk maupun ukurannya. Selain itu, pemeriksaan fisik secara umum juga akan dilakukan oleh dokter, mulai dari pemeriksaan status gizi maupun kondisi kesehatan organ reproduksi lain.
Pemeriksaan penunjang, biasa hanya dilakukan untuk menegakkan diagnosis kanker prostat maupun memantau perkembangan sel kanker pada kelenjar ini. Beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah USG, pemeriksaan kadar prostate-specific antigen (PSA) melalui tes darah, MRI dan biopsi prostat (atau pemeriksaan sampel jaringan dari prostat).
Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati
Penanganan kanker prostat akan disesuaikan dengan tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan pasien. Pada stadium awal, dokter mungkin tidak akan melakukan penanganan apa pun, hanya menyarankan kontrol rutin. Anda tidak usah khawatir dengan keputusan ini, karena bisa saja efek samping pengobatan justru lebih besar dibandingkan manfaatnya.
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi kanker prostat stadium awal mungkin saja lebih banyak menimbulkan efek samping dibandingkan dengan tanpa pengobatan. Ketika kanker berkembang atau memasuki stadium lebih lanjut, barulah dokter spesialis urologi akan melakukan metode perawatan kanker prostat, baik sebagai terapi tunggal maupun gabungan.
Beberapa cara menangani kanker prostat yang biasa dilakukan oleh dokter urologi, meliputi:
Bertujuan untuk mengangkat atau menghilangkan sel kanker, baik dengan membuang sebagian maupun seluruh prostat. Beberapa jaringan maupun kelenjar getah bening di sekitar prostat yang ditumbuhi sel kanker juga akan ikut dibuang saat operasi dilakukan.
Teknik operasi untuk mengobati kanker prostat pun bisa dilakukan secara konvensional maupun dengan robot (laparoskopi), sesuai dengan ketersediaan alat dan kondisi pasien.
Biasa terapi radiasi dilakukan setelah operasi, untuk mencegah sel kanker tumbuh kembali. Namun, terapi radiasi juga bisa dilakukan pada kanker prostat stadium lanjut sebagai pengobatan paliatif.
Pemberian radiasi bisa dilakukan dengan meletakkan zat radiasi dalam prostat, maupun menembakkan sinar-X langsung ke lokasi tumbuhnya sel kanker, hingga sel tersebut mati.
Salah satunya dengan pemberian hormon antitestosteron bisa diberikan sebagai terapi komplementer sebelum maupun setelah terapi radiasi, atau sebagai terapi tunggal. Tujuan pemberian terapi hormon sebagai pengobatan tunggal adalah untuk memperlambat perkembangan sel kanker prostat pada stadium akhir dan meredakan gejala, atau dikenal sebagai terapi paliatif.
Pemberian terapi hormon sebelum radioterapi bertujuan untuk mengecilkan sel kanker dan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan kanker yang dilakukan. Sedangkan pemberian terapi hormon setelah operasi bertujuan untuk mencegah sel kanker tumbuh kembali.
Kemoterapi merupakan pengobatan kanker yang paling umum diketahui, yakni dengan menyuntikkan maupun mengonsumsi obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker, termasuk kanker prostat. Terapi untuk membunuh sel kanker prostat ini dilakukan jika sel kanker sudah menyebar keluar dari kelenjar prostat, seperti ke kandung kemih.
Dilakukan menggunakan gas bersuhu rendah untuk membekukan, bahkan membunuh, sel kanker.
Selain itu, dokter spesialis bedah onkologi juga bisa menyarankan imunoterapi untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan dan membunuh sel kanker. Targeted therapy juga bisa dilakukan untuk menghancurkan sel kanker spesifik yang memiliki penanda genetik BCRA.
Penanganan kanker prostat lokal yang juga bisa digunakan adalah HIFU (High-intensity focused ultrasound), ablasi menggunakan laser, maupun terapi fotodinamik. Semua metode ini bertujuan membunuh sel kanker, hanya saja medianya yang berbeda. Penanganan dengan HIFU menggunakan gelombang ultrasound berintensitas tinggi, ablasi memanfaatkan sinar panas, sedangkan fotodinamik menggunakan sinar dengan panjang gelombang khusus.
Baca juga: Kanker Penis, Salah Satu Penyebab Perubahan pada Penis
Kanker prostat bisa sembuh, apalagi jika ditemukan dan ditangani sedini mungkin. Oleh karena itu, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi subspesialis onkologi jika merasakan keluhan yang menyerupai gejala kanker prostat. Dengan demikian, dokter bisa memberikan penanganan kanker prostat sesegera mungkin, agar kemungkinan sembuhnya lebih besar.
Kanker prostat terjadi ketika sel-sel di prostat tumbuh secara tidak terkendali. Penyebab utama kanker prostat belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor risiko meliputi usia lanjut (di atas 50 tahun), faktor genetik, riwayat keluarga, serta gaya hidup tidak sehat seperti pola makan tinggi lemak dan kurang olahraga. Deteksi dini melalui tes PSA dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi kanker prostat.
Jarang mengeluarkan sperma tidak secara langsung menyebabkan kanker prostat. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ejakulasi rutin dapat membantu menjaga kesehatan prostat dengan mengurangi risiko kanker. Namun, faktor risiko utama tetap adalah usia, riwayat keluarga, dan pola hidup maupun menderita penyakit menular seksual. Untuk mencegah kanker prostat, jaga gaya hidup sehat dan rutin memeriksa kondisi ke dokter.
Kanker prostat tidak sepenuhnya bisa dicegah, tetapi risiko terjadinya bisa dikurangi. Gaya hidup sehat, seperti diet seimbang rendah lemak dan tinggi serat, olahraga rutin, menjaga berat badan ideal, serta tidak merokok, dapat membantu menurunkan risiko. Pemeriksaan rutin seperti tes PSA juga penting untuk langkah pencegahan.
Ciri-ciri kanker prostat meliputi sering buang air kecil, terutama di malam hari, sulit memulai atau menghentikan aliran urine, aliran urine lemah, darah dalam urine atau sperma, serta rasa sakit atau tidak nyaman di daerah panggul. Akan tetapi, kebanyakan jenis kanker prostat umumnya berkembang perlahan dan sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Bagi Anda yang berjenis kelamin pria dan berusia 55-70 tahun atau memiliki risiko kanker prostat, skrining kesehatan dan pemeriksaan prostat secara rutin juga sebaiknya dilakukan sesuai arahan dokter spesialis urologi, meskipun tidak merasakan keluhan. Pemeriksaan ini merupakan salah satu upaya memastikan kesehatan prostat Anda.
RS Pondok Indah berkomitmen untuk mengutamakan kesehatan Anda dengan menghadirkan fasilitas medis terkini serta tenaga medis terbaik. Dengan begitu hasil penanganan kanker prostat yang Anda dapatkan di RS Pondok Indah bisa memberikan hasil yang optimal.
Referensi: