Apakah Kolesterol Bisa Sembuh? Mengetahui Bahaya Kolesterol Tinggi dan Pengobatannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 03 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sayangnya, kolesterol tidak bisa sembuh sepenuhnya. Akan tetapi, gaya hidup sehat dan obat-obatan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.

Apakah Kolesterol Bisa Sembuh? Mengetahui Bahaya Kolesterol Tinggi dan Pengobatannya

Kolesterol secara alami diproduksi oleh hati, dan dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan, seperti telur, makanan laut, dan daging. Peningkatan kadar kolesterol akan membahayakan kesehatan, karena senyawa ini termasuk lemak yang tidak larut air. Ketika timbunan kolesterol mengendap di pembuluh darah, akan terjadi sumbatan aliran darah, yang bahkan dapat menyebabkan serangan jantung maupun stroke. 


Pemeriksaan Kolesterol

Umumnya, kolesterol tinggi tidak ditandai dengan gejala yang khas. Untuk mengetahui kadar kolesterol, Anda dianjurkan untuk rutin melakukan Medical Check Up (MCU) di rumah sakit, khususnya bila sudah berusia lebih 45 tahun dan memiliki faktor risiko mengalami hiperkolesterolemia.


Pemeriksaan kolesterol pertama kali seharusnya dilakukan saat seseorang berusia 17-21 tahun, dan diulang setidaknya setiap 4-6 tahun sekali, atau lebih sering bagi beberapa orang. 


Dokter akan menegakkan diagnosis kolesterol dengan melakukan anamnesa yang diikuti dengan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter juga akan melakukan evaluasi riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga.

Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah akan dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang untuk memastikan hiperkolesterolemia. Dokter juga akan menghitung risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun kedepan.


Pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan dengan mengambil darah dari bagian lipat siku maupun dari ujung jari. Darah tersebut kemudian akan diperiksa untuk menilai kadar kolesterol Anda. Dalam pemeriksaan kolesterol, terdapat beberapa komponen yang diperiksa, yakni kolesterol total, HDL (High-density lipoprotein) atau kolesterol baik, LDL (Low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat, dan trigliserida.


Normalnya kadar kolesterol total diharapkan tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan kadar HDL minimal 60 mg/dL, kadar LDL kurang dari 100 mg/dL, serta kadar trigliserida kurang dari 150 mg/dL. Hasil pemeriksaan kolesterol yang melebihi batas normal tersebut perlu diperhatikan karena risiko komplikasinya yang bisa membahayakan kesehatan.


Baca juga: 20 Makanan Penurun Kolesterol Tinggi yang Mudah Ditemui



Komplikasi Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol yang berlebih bisa meningkatkan risiko munculnya komplikasi dan masalah kesehatan serius karena dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Endapan atau plak ini lama-kelamaan akan mengurangi aliran darah, sehingga bisa menyebabkan berbagai komplikasi berikut ini:


  • Penyakit arteri perifer (pembuluh darah tepi)
  • Penyakit pembuluh darah kecil (mircrovascular disease)
  • Penyempitan arteri karotid (carotid artery stenosis)
  • Penyakit jantung koroner
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Henti jantung mendadak


Baca juga: Siaga Satu Serangan Jantung!


Jadi, Apakah Kolesterol Bisa Sembuh?

Lalu, apakah kolesterol bisa sembuh? Kolesterol memang tidak bisa disembuhkan, tetapi kadarnya bisa dikontrol hampir pada semua kasus. Untuk mencapainya, diperlukan perubahan gaya hidup serta kontrol rutin ke dokter spesialis penyakit dalam.


Menerapkan gaya hidup sehat sangat penting untuk menurunkan dan mengelola kadar kolesterol. Menjaga berat badan yang ideal dan rutin berolahraga juga tak kalah penting.


Prinsip utamanya adalah menjaga kadar kolesterol total dalam batas normal, dengan jumlah kolesterol baik harus ditingkatkan sedangkan kolesterol jahat harus dikurangi. Dokter akan menilai faktor risiko Anda dan menyarankan beberapa penanganan untuk menjaga kadar kolesterol tetap normal.


Baca juga: 13 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai



Penanganan Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol dalam darah bisa dijaga tetap normal atau dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup, seperti berikut ini:


  • Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayur dan buah-buahan
  • Perbanyak konsumsi makanan yang direbus atau kukus, dan hindari makanan yang digoreng
  • Rutin berolahraga, setidaknya 30 menit setiap hari sebanyak 5 kali dalam 1 minggu
  • Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, seperti santan dan kulit ayam
  • Jangan merokok


Obat-obatan untuk Menurunkan Kolesterol

Selain dengan mengubah gaya hidup, dokter akan memberikan penanganan kolesterol tinggi dengan meresepkan obat yang akan disesuaikan dengan kondisi Anda. Berikut ini adalah beberapa obat penurun kolesterol yang biasa diresepkan oleh dokter:


  • Obat golongan statin, yang akan menghambat pembentukan kolesterol
  • Obat ezetimibe, akan menurunkan kadar kolesterol dengan menghambat penyerapannya 
  • Obat cholestyramine, dapat mengurangi kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu


Sedangkan untuk kadar trigliserida yang tinggi, dokter akan meresepkan obat dari beberapa golongan berikut ini:


  • Obat fenofibrat, untuk mempercepat proses pengeluaran trigliserida dari dalam tubuh
  • Niacin atau vitamin B3 akan menurunkan kadar trigliserida dengan menekan produksi kolesterol LDL dan VLDL (very low- density lipoprotein)
  • Suplemen omega-3 juga dapat diresepkan untuk membantu menurunkan trigliserida


Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh? Penyakit Jantung dan Upaya Pencegahannya



FAQ


Apa yang Dirasakan Saat Kolesterol Tinggi?

Kadar kolesterol tinggi tidak selalu menyebabkan gejala yang spesifik sehingga sering terlambat disadari. Namun, orang yang mengalami komplikasi hiperkolesterolemia dapat mengalami pusing, nyeri dada, atau kelelahan.


Berapa Lama Penderita Kolesterol Bisa Sembuh?

Lama penyembuhan kolesterol tinggi bervariasi tergantung gaya hidup dan pengobatan. Dengan pola makan sehat, olahraga rutin, dan obat yang tepat, kadar kolesterol bisa turun dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Penting untuk rutin memeriksa kadar kolesterol dan mengikuti saran dokter spesialis penyakit dalam pengobatan yang optimal.


Apakah Olahraga Jalan Kaki Bisa Menurunkan Kolesterol?

Olahraga jalan kaki minimal 30 menit setiap hari bisa membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi. Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki secara rutin dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Jalan kaki juga membantu membakar kalori dan menjaga berat badan, yang juga baik untuk kesehatan jantung.


Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Apa Saja?

Orang dengan kadar kolesterol tinggi sebaiknya menghindari makanan berlemak jenuh, seperti daging merah berlemak, mentega, keju, dan susu full cream. Hindari juga makanan olahan, gorengan, dan makanan cepat saji yang tinggi lemak trans. Sebagai gantinya, penderita kolesterol tinggi disarankan mengonsumsi makanan yang kaya serat seperti buah, sayur, ikan, dan biji-bijian utuh.


Meski kadar kolesterol bisa dijaga, Anda tetap disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat. Sebab pemeriksaan rutin akan membantu Anda memastikan kadar kolesterol tetap terkontrol, baik dengan atau tanpa peresepan obat.


Selain dokter spesialis yang berpengalaman, RS Pondok Indah menyediakan fasilitas medis dengan teknologi terkini untuk pelayanan kesehatan yang optimal. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir dengan bahaya kolesterol tinggi maupun komplikasinya. 


Referensi:

  1. Liu C, Dhindsa D, et al,. Very high high-density lipoprotein cholesterol levels and cardiovascular mortality. The American journal of cardiology. 2022. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002914921011875). Diakses pada 31 Juli 2024.
  2. American Heart Association. What is Cholesterol? (https://www.heart.org/en/health-topics/cholesterol/about-cholesterol). Direvisi terakhir 16 Februari 2024. Diakses pada 31 Juli 2024.
  3. Centers for Disease and Control Prevention. Testing for Cholesterol(https://www.cdc.gov/cholesterol/testing/index.html). Direvisi terakhir 15 Mei 2024. Diakses pada 6 Agustus 2024.
  4. Cleveland Clinic. What is Cholesterol? (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23922-what-is-cholesterol). Direvisi terakhir 3 Agustus 2022. Diakses pada 31 Juli 2024.
  5. Cleveland Clinic. Hyperlipidemia. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21656-hyperlipidemia). Direvisi terakhir 4 Agustus 2022. Diakses pada 6 Agustus 2024.
  6. Cleveland Clinic. High-Cholesterol Foods to Eat and Avoid. (https://health.clevelandclinic.org/high-cholesterol-foods-to-eat-and-avoid). Direvisi terakhir 13 Oktober 2021. Diakses pada 31 Juli 2024.
  7. Mayo Clinic. High cholesterol. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800). Direvisi terakhir 11 Januari 2023. Diakses pada 31 Juli 2024.
  8. Mayo Clinic. Triglycerides: Why do they matter? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186). Direvisi terakhir 3 September 2022. Diakses pada 31 Juli 2024.