Mengenal Prosedur Artroskopi yang Bermanfaat untuk Diagnosis dan Menangani Masalah Sendi

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 18 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Artroskopi adalah prosedur yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi untuk melihat bagian dalam sendi dan menangani masalah persendian. Simak selengkapnya!

Mengenal Prosedur Artroskopi yang Bermanfaat untuk Diagnosis dan Menangani Masalah Sendi

Jika selama ini operasi untuk mengatasi sendi, otot, tulang, maupun jaringan penyusun anggota gerak dilakukan secara konvensional, atau dengan sayatan yang cukup besar, kini telah hadir teknologi menggunakan alat yang tidak kalah efektif dengan operasi konvensional.


Artroskop merupakan alat yang digunakan untuk tindakan bedah minimal invasif sebagai alternatif dari tindakan bedah konvensional. Tak hanya efektif, masa pemulihan setelah prosedur artroskopi pun relatif lebih cepat, karena sayatan yang dilakukan lebih kecil dan waktu pelaksanaannya lebih singkat. Kenali prosedur artroskopi lebih lanjut dengan membaca penjelasan di bawah!


Apa itu Artroskopi?

Artroskopi atau arthroscopy adalah suatu prosedur operasi yang bisa berfungsi untuk menegakkan diagnosa sekaligus menangani masalah pada persendian. Yang mana gangguan pada bagian ini akan menyebabkan penderitanya mengeluhkan nyeri, gangguan keseimbangan, maupun terganggunya sistem gerak. 


Dokter bedah tulang atau dokter spesialis ortopedi akan melakukan prosedur ini dengan memasukkan alat berupa artroskop, yakni ​alat khusus seperti selang tipis yang elastis dan dilengkapi dengan kamera serta senter. 


Baca juga: Apakah Osteoarthritis Bisa Sembuh? Lindungi Lutut Anda dari Osteoarthritis!



Fungsi Artroskopi

Prosedur artroskopi bisa saja menjadi langkah pemeriksaan (diagnostik) maupun untuk menangani (terapeutik) suatu masalah pada persendian.


Dokter spesialis ortopedi bisa memanfaatkan prosedur artroskopi untuk membantu proses menegakkan diagnosis sekaligus melakukan penanganan untuk masalah pada sendi lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, panggul, dan pergelangan kaki. 


Ada beberapa kondisi yang menjadi indikasi artroskopi, yakni:



Baca juga: 6 Jenis Cedera Lutut dan Penanganannya


Keuntungan Artroskopi

Dibandingkan dengan operasi konvensional yang melibatkan sayatan lebih besar, artroskopi memiliki beberapa kelebihan, meliputi:


  • Luka sayatan bekas operasi yang lebih kecil 
  • Proses penyembuhannya lebih cepat
  • Efektivitas prosedur yang lebih tinggi karena bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin bisa terjangkau dengan tindakan operasi konvensional
  • Proses operasi lebih singkat


Baca juga: Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki



Persiapan Artroskopi

Ketika sudah diputuskan bahwa artroskopi adalah prosedur medis yang sesuai, Anda perlu mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum tindakan ini, antara lain:


  • Informasikan kondisi medis dan pengobatan yang sedang Anda lakukan 
  • Hentikan konsumsi obat-obatan, suplemen, jamu maupun herbal yang memberikan efek mengencerkan darah
  • Lakukan puasa 8 jam sebelum prosedur dilakukan
  • Pastikan ada pendamping sebelum, selama dan setelah prosedur dilakukan, terutama untuk mendampingi Anda saat keluar dari rumah sakit setelah tindakan artroskopi


Dokter ortopedi juga mungkin menyarankan beberapa persiapan spesifik yang akan disesuaikan dengan kondisi Anda, yang akan disampaikan oleh tenaga medis lain. Jika ragu, Anda bisa menanyakan persiapan lebih lanjut ke petugas medis di rumah sakit.


Menjelang dilakukannya prosedur artroskopi, petugas medis akan memberikan pakaian khusus yang akan Anda gunakan selama tindakan berlangsung. Petugas juga akan memastikan Anda telah melepaskan semua aksesoris maupun perhiasan sebelum tindakan artroskopi dilakukan.


Perawat juga akan memasangkan infus di pergelangan tangan maupun lokasi yang sesuai, untuk proses memasukkan cairan dan obat, termasuk obat bius, selama artroskopi dilakukan.


Baca juga: Kenali Penyebab Radang Sendi dan Cara Mengatasinya


Prosedur Artroskopi​

Setelah dipastikan kondisi Anda sesuai dan semua persiapan telah dilakukan, dokter akan melakukan artroskopi yang akan memakan waktu selama 30 menit hingga 120 menit, tergantung lokasi dan kondisi yang akan ditangani. Namun, secara umum, berikut ini adalah langkah prosedur artroskopi yang biasa dilakukan:


  • Pemberian anestesi atau pembiusan, baik secara lokal, regional, atau total, sesuai dengan kondisi pasien
  • Setelah bius bekerja, pasien akan diposisikan sedemikian rupa, tergantung bagian sendi yang akan dioperasi
  • Anda juga mungkin akan dipasangi turniket atau tali elastis pada bagian pangkal tubuh yang akan dilakukan artroskopi, untuk mengurangi risiko perdarahan
  • Setelah turniket terpasang dan berada pada posisi yang sesuai, petugas medis akan melakukan desinfeksi di area kulit dokter akan melakukan sayatan
  • Dokter akan melakukan 2-3 sayatan kecil pada kulit, yakni hanya sebesar lubang kunci, untuk memasukkan artroskop maupun alat bedah lainnya
  • Masuknya artroskop inilah yang akan menangkap dan kemudian ditampilkan di layar monitor sebagai gambaran sendi secara real time
  • Dokter kemudian akan melihat adanya masalah pada sendi, sekaligus melakukan penanganan yang diperlukan, seperti mengangkat atau memperbaiki jaringan di daerah sendi yang rusak 


Baca juga: Apakah Radang Sendi Bisa Sembuh? Cek Informasinya di Sini


Setelah Artroskopi

Setelah prosedur artroskopi selesai dilakukan, Anda akan dibawa ke ruang pemulihan sebelum dipindahkan ke kamar rawat inap untuk pemantauan lebih lanjut.


Umumnya, Anda bisa kembali untuk beraktivitas dalam waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Namun, dokter mungkin meminta Anda untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa minggu awal selama proses pemulihan.


Selain itu, untuk memaksimalkan masa pemulihan, dokter akan memberikan:


  • Peresepan obat-obatan, termasuk obat antinyeri dan obat antiperadangan
  • Menerapkan teknik P.R.I.C.E
  • Fisioterapi


Baca juga: Terapi TENS: Fisioterapi Menggunakan Listrik untuk Meredakan Nyeri


Komplikasi Artroskopi

Artroskopi termasuk prosedur yang relatif aman. Namun, risiko terjadinya komplikasi tetap tidak bisa dipungkiri. Meski sangat jarang, artroskopi bisa saja menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut ini:


  • Perdarahan maupun pembengkakan hebat
  • Kerusakan jaringan di sekitar lokasi prosedur dilakukan
  • Cedera saraf pada area sekitar tindakan artroskopi dilaksanakan
  • Gumpalan darah, terutama trombosis vena dalam (DVT)
  • Infeksi


Mengingat artroskopi tetap tergolong sebagai prosedur bedah, risiko dan efek samping dari tindakan ini tetap bisa terjadi. Namun, tindakan minimal invasive ini relatif lebih aman dan efektif, untuk mengetahui sekaligus mengobati gangguan pada otot, sendi, ligamen maupun tendon.


Artroskopi juga merupakan solusi bagi Anda yang aktif, tetapi sedang mengalami masalah pada otot, tulang, sendi, ligamen maupun tendon. Sebab prosedur ini memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembedahan konvensional.


Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC) yang berlokasi RS Pondok Indah-Pondok Indah adalah jawaban bagi Anda yang memiliki keluhan terkait gangguan pada otot, sendi, tulang, tendon, maupun ligamen. Di JKOSC, tersedia fasilitas medis yang cukup lengkap, termasuk artroskopi, untuk mendukung penanganan yang diberikan oleh dokter spesialis ortopedi berpengalaman.


Jadi, tunggu apa lagi? Segera amankan jadwal berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi di JKOSC maupun RS Pondok Indah cabang terdekat, agar dapat kembali beraktivitas lebih cepat dan terbebas dari keterbatasan gerak akibat masalah di tulang maupun persendian yang tengah dialami!


Baca juga: Apakah Rematik Bisa Sembuh? Penanganan Rematik untuk Memperlambat Keparahannya



FAQ


Apakah Artroskopi Menyakitkan?

Artroskopi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal atau umum, sehingga pasien tidak merasakan sakit selama prosedur. Setelah efek anestesi hilang, pasien mungkin merasakan sensasi nyeri di area yang dioperasi. Namun, jangan khawatir, rasa nyeri ini dapat dikelola dengan obat pereda nyeri yang diberikan oleh dokter pada masa pemulihan.


Apakah Artroskopi Dianggap Sebagai Operasi Besar?

Artroskopi adalah tidak dianggap sebagai operasi besar. Prosedur ini termasuk bedah minimal invasif yang menggunakan sayatan lebih kecil dibandingkan prosedur bedah konvensional. Namun, meskipun tidak sebesar operasi terbuka, setelah menjalani artroskopi, pasien tetap memerlukan perawatan yang baik untuk pemulihan.


Bagaimana Mempersiapkan Diri untuk Operasi Lutut Artroskopi?

Sebelum artroskopi lutut, dokter akan memberikan instruksi tentang puasa, pengaturan obat-obatan, dan prosedur lainnya. Pastikan Anda mengikuti semua instruksi dengan tepat. Selain itu, persiapkan rumah untuk pemulihan dengan tempat tidur yang nyaman dan bantuan untuk aktivitas sehari-hari jika diperlukan.


Berapa Lama Pemulihan Artroskopi Lutut?

Waktu pemulihan setelah artroskopi lutut bervariasi, umumnya pasien bisa kembali melakukan aktivitas ringan dalam waktu 1-2 minggu setelah prosedur. Sedangkan aktivitas berat dan olahraga biasanya bisa dilakukan kembali setelah 6-8 minggu, tergantung pada hasil dan rekomendasi dokter spesialis ortopedi. Namun, pemulihan total bisa memakan waktu antara 2 hingga 6 bulan.




Referensi:

  1. Dey Hazra RO, Ernat JJ, et al,. The evolution of arthroscopic rotator cuff repair. Orthopaedic Journal of Sports Medicine. 2021. (https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/23259671211050899). Diakses pada 10 Februari 2025.
  2. Nabergoj M, Bagheri N, et al,. Arthroscopic rotator cuff repair: Is healing enough?. Orthopaedics & Traumatology: Surgery & Research. 2021. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877056821003455). Diakses pada 10 Februari 2025.
  3. OrthoInfo. Arthroscopy. (https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/arthroscopy/). Direvisi Mei 2021terakhir . Diakses pada 10 Februari 2025.
  4. Cleveland Clinic. Arthroscopy. (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/21801-arthroscopy). Direvisi terakhir 9 September 2021. Diakses pada 10 Februari 2025.
  5. Johns Hopkins Medicine. Arthroscopy. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/arthroscopy). Diakses pada 10 Februari 2025.
  6. Mayo Clinic. Arthroscopy. (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/arthroscopy/about/pac-20392974). Direvisi terakhir 20 September 2024. Diakses pada 10 Februari 2025.