Bahaya Sinar UV bagi Mata dan Cara Mencegahnya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 19 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bahaya sinar UV bagi mata tidak sedikit, mulai dari katarak, degenerasi makula, fotokeratitis, hingga kanker mata. Simak informasi selengkapnya di artikel ini! 

Bahaya Sinar UV bagi Mata dan Cara Mencegahnya

Sinar UV (ultraviolet) adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari atau cahaya buatan, contohnya pada tanning bed, peralatan medis, dan alat sterilisasi. Sinar ini tidak bisa dilihat oleh mata manusia karena panjang gelombangnya lebih pendek daripada cahaya yang kasat mata. Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar UV terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC. 


Kehadiran sinar UV membawa beberapa manfaat untuk kehidupan, contohnya menstimulasi produksi vitamin D yang berperan penting dalam kesehatan tulang, digunakan dalam terapi psoriasis dan eksim, serta untuk sterilisasi dan desinfeksi alat medis. Namun, di balik manfaatnya, sinar UV juga berpotensi menyebabkan bahaya, khususnya bagi mata, yang tidak bisa diabaikan begitu saja. 


Bahaya Sinar UV bagi Mata

Bahaya sinar UV bagi mata bisa dialami jika seseorang terpapar radiasi sinar UV berintensitas tinggi atau dalam jangka waktu yang lama. Berikut ini adalah beberapa bahaya yang perlu Anda waspadai:


1. Katarak

Paparan sinar UV berlebihan dapat mempercepat pembentukan katarak, yakni area keruh di lensa mata. Hal ini terjadi karena paparan sinar UV dengan intensitas tinggi dan jangka waktu lama bisa mengubah protein lensa mata menjadi keruh, yang jika dibiarkan tanpa penanganan, bisa mengaburkan pandangan. 


2. Pterygium

Paparan sinar UV berlebih dapat merangsang pertumbuhan abnormal dari selaput transparan yang menutupi bagian putih mata (konjungtiva). Pertumbuhan abnormal dari konjungtiva, yang dikenal sebagai pterygium ini, biasa dimulai dari sklera, lalu meluas hingga kornea sampai menutup iris dan pupil mata. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya kesulitan untuk melihat.


Baca juga: Katarak: Berbahayakah dan Bagaimana Penanganannya?

   

3. Fotokeratitis

Mirip dengan sunburn pada kulit, fotokeratitis terjadi ketika kornea “terbakar” atau memgalami peradangan akibat paparan sinar matahari berlebih. Gejalanya meliputi mata merah, nyeri, dan berair, serta muncul sensasi mengganjal seperti mata berpasir. 


4. Degenerasi Makula

Bahaya paparan sinar UV berlebih bagi mata adalah kerusakan sel retina, yang dapat berujung pada degenerasi makula. Tanda-tanda seseorang mengalami degenerasi makula, yaitu penglihatan kabur atau buram, berkurangnya sensitivitas terhadap cahaya, dan sulit untuk melihat objek, khususnya ketika kondisi sekitar kurang pencahayaan. 


5. Kanker Mata     

Paparan sinar UV berlebihan bisa merusak sel-sel mata dan dalam jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya kanker mata. Kondisi ini ditandai dengan penglihatan kabur atau berbayang, muncul banyak bintik gelap di iris mata, bola mata menonjol dari rongga mata (proptosis), serta ukuran pupil yang tidak normal dan bentuknya yang tidak rata. 


Baca juga: Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya



Cara Melindungi Mata dari Sinar UV  

Untuk mencegah bahaya sinar UV, ada beberapa upaya yang bisa Anda terapkan, yakni:


  • Menggunakan kaca mata hitam dengan perlindungan 100% terhadap UVA dan UVB. 
  • Mengenakan topi bertepi lebar untuk mengurangi paparan sinar UV langsung ke mata. 
  • Mengoleskan tabir surya atau sunscreen di area sekitar mata. 
  • Tidak menatap matahari secara langsung. 
  • Mengenakan pelindung mata saat bekerja dengan paparan sinar UV yang tinggi. 
  • Tidak berada di luar ruangan antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, di mana matahari bersinar paling terik. 


Selain itu, cara melindungi mata dari sinar UV yang juga disarankan adalah mengonsumsi makanan yang kaya akan lutein dan zeaxanthin, serta vitamin C dan E. Nutrisi ini telah terbukti bisa melindungi mata dari bahaya sinar UV bagi mata. Anda bisa menemukan nutrisi untuk mata ini dengan mengonsumsi sayuran hijau, jeruk, dan kacang-kacangan. 


Anda juga disarankan untuk memeriksakan kesehatan mata ke dokter spesialis mata secara rutin di RS Pondok Indah, terutama jika sering beraktivitas di luar ruangan saat siang hari. 


Dokter akan memeriksa kondisi mata dan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi mata Anda. Dengan begitu, risiko keparahan penyakit akibat bahaya sinar UV bagi mata bisa diminimalkan dan Anda pun bisa beraktivitas dengan nyaman. 


Semua penanganan medis yang dilakukan di RS Pondok Indah dilakukan oleh dokter spesialis terbaik yang sudah berpengalaman dengan memanfaatkan teknologi terkini. Dengan demikian, pengobatan jadi lebih efisien dan optimal untuk pasien. Jadi, tunggu apa lagi? Jadwalkan janji temu dengan dokter di RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga! 


Baca juga: Mengenal 4 Jenis Komplikasi Diabetes pada Mata, Waspadalah!



FAQ


Bisakah Sinar UV Membakar Mata?

Paparan sinar UV berlebihan dapat menyebabkan kondisi seperti fotokeratitis, yang sering disebut sebagai "mata terbakar matahari." Kondisi ini menyebabkan mata terasa sakit, seperti terbakar, dan penglihatan kabur. Selain itu, paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit mata serius seperti katarak.


Apakah Semua Kacamata Hitam Memberikan Perlindungan UV?

Tidak semua kacamata hitam bisa memberikan perlindungan terhadap sinar UV. Beberapa kacamata hanya berfungsi untuk mengurangi silau tanpa melindungi mata dari radiasi UV. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memilih kacamata hitam yang memiliki label "100% perlindungan UV" atau "UV400" untuk melindungi mata dari bahaya sinar UV.


Selain itu, warna lensa tidak selalu menjamin perlindungan UV. Kacamata dengan lensa gelap belum tentu memberikan perlindungan dari sinar UV, jika memang tidak dirancang khusus.


Apakah Lampu UV Bisa Merusak Mata?

Lampu UV berpotensi merusak mata jika terpapar secara langsung dan dalam waktu lama. Lampu UV, seperti yang digunakan pada alat sterilisasi, memancarkan radiasi UV yang dapat menyebabkan kerusakan jangka pendek dan jangka panjang pada mata.



Referensi:

  1. Alebrahim MA, Bakkar MM, et al,. Awareness and Knowledge of the Effect of Ultraviolet (UV) Radiation on the Eyes and the Relevant Protective Practices: A Cross-Sectional Study from Jordan. Healthcare. 2022. (https://www.mdpi.com/2227-9032/10/12/2414). Diakses tanggal 7 Maret 2025. 
  2. American Academy of Ophthalmology. The Sun, UV Light and Your Eyes. (https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/sun). Direvisi terakhir 29 Mei 2024. DIakses pada 7 Maret 2025.   
  3. American Academy of Ophthalmology. What's Your Risk of Eye Damage From UV Light?. (https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/eye-damage-from-uv-light). Direvisi terakhir 11 Juli 2024. Diakses pada 7 Maret 2025. 
  4. National Institute of Health National Eye Institute. Protecting your eyes from the sun’s UV light. (https://www.nei.nih.gov/about/news-and-events/news/protecting-your-eyes-suns-uv-light). Direvisi terakhir 5 Juli 2022. Diakses pada 7 Maret 2025.  
  5. U.S. Centers for Disease Control and Prevention. Ultraviolet Radiation. (https://www.cdc.gov/radiation-health/features/uv-radiation.html). Direvisi terakhir 3 Mei 2024. Diakses pada 7 Maret 2025. 
  6. World Health Organization. Radiation: The known health effects of ultraviolet radiation. (https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/radiation-the-known-health-effects-of-ultraviolet-radiation). Direvisi terakhir pada 16 Juli 2024. Diakses pada 7 Maret 2025. 
  7. Cleveland Clinic. Photokeratitis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15763-photokeratitis#overview). Direvisi terakhir 7 November 2023. Diakses pada 7 Maret 2025.