Oleh Reiny Agustina. drg.
Atasi bau mulut akibat gigi berlubang dengan perawatan ke dokter gigi, tambal atau cabut gigi, jaga kebersihan mulut, dan gunakan obat kumur antibakteri.
Gigi berlubang atau karies terjadi akibat penumpukan sisa-sisa makanan di sekitar gigi yang terkontaminasi dengan bakteri. Sisa makanan yang menumpuk ini akan membentuk plak dan berubah menjadi asam hingga akhirnya terbentuk lubang pada permukaan gigi. Saat gigi berlubang, biasanya terjadi penumpukan makanan yang lebih banyak di area lubang tersebut.
Lubang gigi dengan tumpukan sisa makanan menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri ini mengurai sisa-sisa makanan di dalam mulut, menghasilkan zat-zat yang bersifat asam, dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
Perlu diingat bahwa bau mulut juga dapat muncul sebagai gejala dari kondisi kesehatan lain, seperti gangguan pencernaan (maag atau GERD), rhinosinusitis, diabetes, serta gangguan pada ginjal. Oleh karena itu, perhatikan terlebih dahulu apakah ada tanda-tanda gigi berlubang, seperti lubang atau kerusakan pada gigi.
Perhatikan pula apakah ada gejala lain yang terkait dengan masalah gigi, seperti nyeri gigi, sensitivitas terhadap makanan atau minuman tertentu, atau masalah gusi seperti perdarahan atau pembengkakan. Jika ada, hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa bau mulut berasal dari masalah gigi.
Jika tidak ada masalah gigi yang tampak dan tidak ada gejala lain yang terkait dengan gigi, mungkin perlu mempertimbangkan penyebab lainnya. Jika tidak yakin mengenai penyebab bau mulut yang terjadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan memberikan diagnosis yang akurat. Memahami perbedaan antara bau mulut yang disebabkan oleh masalah gigi dan masalah kesehatan lainnya dapat membantu pasien untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan memperbaiki masalahnya dengan lebih efektif.
Baca juga: Gigi Sehat Cemerlang, Kini dan Nanti
Jika sudah diketahui bahwa bau mulut berasal dari masalah gigi yang berlubang, maka sebaiknya pasien segera mengunjungi dokter gigi untuk memeriksakan gigi dan mendapatkan perawatan yang diperlukan. Deteksi awal gigi berlubang, penyakit gusi, infeksi, serta pembusukan pada gigi diperlukan agar terapi penanganan masalah gigi berlubang tidak rumit dan kesehatan gigi serta mulut tetap terjaga.
Perawatan gigi berlubang dapat berupa penambalan sederhana pada lubang di permukaan gigi. Jika lubang gigi sudah mengenai bagian saraf tetapi tetap ingin mempertahankan gigi, maka dibutuhkan perawatan lanjutan dengan melakukan perawatan saluran akar atau root canal treatment.
Perawatan ini dilakukan agar gigi tidak menimbulkan keluhan di kemudian hari dan masih dapat digunakan tanpa pencabutan. Namun jika gigi sudah mencapai kerusakan yang parah dan tidak dapat diselamatkan, biasanya dilakukan tindakan pencabutan gigi agar tidak terjadi retensi makanan di area lubang tersebut yang dapat menyebabkan infeksi maupun bau mulut akibat tumpukan makanan.
Selain melakukan perawatan gigi, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi bau mulut akibat gigi berlubang, antara lain:
Sikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari dan sempurnakan pembersihan gigi dengan penggunaan benang gigi untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan lidah setiap kali menyikat gigi.
Obat kumur antibakteri dapat membantu membunuh bakteri di dalam mulut dan mengurangi bau yang tidak sedap. Pemakaian obat kumur yang diresepkan dokter disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi umumnya dianjurkan paling lama hanya 2 minggu pemakaian saja.
Untuk menjaga mulut tidak kering sekaligus membersihkan mulut dari bakteri dan kotoran yang terselip. Mulut yang kering menjadi sumber penyakit karena dapat mendukung perkembangan bakteri. Kondisi ini lama kelamaan akan menjadi akar dari banyak masalah kerusakan gigi dan infeksi mulut lainnya, seperti gusi bengkak.
Waktu yang diperlukan untuk menghilangkan bau mulut setelah gigi berlubang ditangani dapat bervariasi, tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan lubang gigi dan kebersihan mulut secara keseluruhan. Pada banyak kasus, setelah gigi berlubang ditangani oleh dokter gigi, bau mulut dapat berkurang atau hilang dalam beberapa hari atau minggu, terutama jika perawatan gigi diikuti dengan kebiasaan menjaga kebersihan mulut yang baik, seperti menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat kumur antibakteri.
Pada kasus yang lebih parah di mana gigi telah mengalami kerusakan yang signifikan atau infeksi, waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan bau mulut mungkin lebih lama dan memerlukan perawatan lanjutan dari dokter gigi, seperti perawatan akar atau perawatan yang lebih intensif.
Baca juga: Gigi Ngilu Bikin Tak Nyaman? Cari Tahu Penyebabnya, Yuk!
Dalam mencegah terjadinya bau mulut, penting untuk fokus pada perawatan gigi yang tepat dan menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh. Hal ini sebaiknya juga didukung dengan menghindari jenis makanan dan minuman yang memicu bakteri berkembang biak hingga menyebabkan bau mulut, di antaranya:
Makanan tinggi gula seperti permen, cokelat, kue, dan minuman manis, dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan produksi asam di dalam mulut. Hal ini terjadi karena lapisan gula yang menempel di gigi dibiarkan dan bakteri mengubah gula menjadi asam, sehingga asam yang dibentuk dapat melemahkan struktur gigi dan menyebabkan bau mulut.
Makanan atau minuman yang tinggi asam seperti jeruk, tomat, dan minuman bersoda dapat merusak enamel gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang. Minuman bersoda mengandung gula yang sangat tinggi. Selain itu, soda memiliki sifat dapat menyebabkan mulut kering. Kondisi ini merupakan ladang bagi bakteri jahat untuk semakin melancarkan aksinya merusak gigi.
Konsumsi alkohol secara berlebihan dan penggunaan tembakau dapat menyebabkan mulut kering dan dehidrasi. Padahal, air liur dibutuhkan untuk membersihkan mulut dari sisa makanan serta melindungi jaringan lunak pada mulut dari iritasi dan infeksi.
Bau mulut akibat gigi berlubang memang dapat diatasi, tetapi tentu mencegah akan lebih baik daripada mengobati, bukan? Cegah gigi berlubang dengan menerapkan kebiasaan baik untuk menjaga kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut. Perhatikan jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi setiap hari agar tidak memicu terjadinya bau mulut.
Jangan lupa untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut Anda ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Ingat, kesehatan gigi yang baik dapat turut meningkatkan rasa percaya diri Anda.