Jenis-jenis olahraga yang dapat dilakukan dengan aman di rumah yakni olahraga aerobik/kardio, menari, yoga, olahraga anaerob, dan olahraga fleksibilitas.
Memilih olahraga yang tepat dikerjakan di rumah memang susah-susah gampang, karena selain dari jenisnya, juga ada risiko kita terkena cedera saat berolahraga. Lantas, apa saja jenis olahraga yang aman dilakukan di rumah? Bagaimana penanganannya apabila cedera?
Pada masa pandemi ini, sebagian besar dari kita harus bekerja di rumah atau work from home. Beraktivitas seharian di rumah saja kerap membuat Anda menjadi kurang bergerak. Akibatnya, risiko obesitas pun meningkat.
Padahal, ada beberapa jenis olahraga yang dapat Anda lakukan di rumah, di sela-sela aktivitas Anda, untuk menurunkan risiko obesitas. Berikut di antaranya:
Jenis olahraga ini tepat untuk membakar lemak dan cukup mudah dilakukan di rumah. Anda dapat memanfaatkan alat treadmill, sepeda statis, skipping/lompat tali, naik turun tangga, dan berjalan kaki sekitar rumah.
Namun apabila Anda tidak memiliki alat latihan kardio, Anda dapat melakukan senam aerobik dengan mengikuti tutorial di televisi atau dari kanal Youtube. Senam aerobik mempunyai manfaat yang sama dengan olahraga menggunakan alat latihan kardio.
Menari/dancing termasuk aktivitas olahraga juga. Nyalakan musik kesukaan, dan menarilah. Anda juga dapat melihat tutorial gerakan dance aerobik di kanal Youtube.
Kelihatannya sederhana dan mudah dilakukan. Anda yang belum terbiasa melakukan olahraga yoga sendiri, dapat sambil meniru tutorial di televisi atau di internet. Yoga dapat efektif membakar lemak dan membuat Anda berkeringat. Bonus lainnya, Anda dapat mengatur pernapasan, meningkatkan fleksibilitas tubuh, meditasi, menjaga vitalitas, dan energi.
Olahraga yang melatih kekuatan otot dan mengencangkan otot ini dapat dilakukan semua orang. Khususnya untuk Anda yang berusia 35 tahun ke atas, karena massa otot akan menyusut 1-2 persen per tahun pada usia 35 tahun ke atas.
Apabila otot tidak dilatih, otot akan mengecil dan tulang menjadi lemah sehingga mudah patah. Olahraga push up, squat, dan lunges dapat menjadi pilihan Anda. Selain itu, latihan penguatan otot dengan beban tubuh sendiri atau menggunakan barbel/dumbell juga dapat dilakukan.
Jenis olahraga ini bermanfaat untuk melenturkan tubuh. Dengan tubuh yang lentur, Anda memiliki tingkat kebugaran yang paling optimal, mengurangi risiko cedera, dan memiliki peranan penting untuk mencegah peradangan sendi dan penyakit lainnya. Lakukan stretching secara rutin untuk melatih fleksibilitas.
Saat Anda sedang bekerja atau berkegiatan di rumah, upayakan tidak duduk seharian. Lakukan peregangan setiap dua jam sekali (tahan sampai 10-15 detik).
Dari semua jenis olahraga tadi, olahraga aerobik/latihan kardio merupakan olahraga terbaik dapat dilakukan di rumah, karena merupakan olahraga dengan intensitas sedang, namun sangat baik untuk membakar kalori.
Saat berolahraga kardio, sebaiknya kita memperhatikan detak jantung agar tidak melampaui batas maksimalnya. Detak jantung maksimal/heart rate maximal (HRM) untuk membakar lemak adalah 50-70 persen HRM. Sementara angka HRM untuk latihan optimal organ jantung, kisaran HRM-nya adalah 70-85 persen. Lakukan pengulangan gerakan olahraga agar detak jantung berjalan efektif, tetapi jangan sampai melampaui HRM yang dianjurkan ya.
Berikut ini cara menghitung HRM Anda berdasarkan usia. Contohnya apabila usia Anda 47 tahun:
HRM: 220-47 = 173 kali per menit.
Jika Anda ingin membakar lemak dengan berolaraga, maka detak jantung yang perlu dicapai adalah 70 persen HRM, 121 kali per menit detak jantung. Sedangkan apabila Anda ingin fokus pada kesehatan jantung, maka detak jantung yang perlu dicapai adalah 80 persen HRM, 147 kali per menit detak jantung.
Melakukan olahraga sendiri tanpa personal trainer di rumah mungkin ada beberapa kekhawatiran seperti misalnya rentan terjadi cedera akibat posisi tubuh yang kurang tepat, atau bahkan bingung mengukur porsi olahraganya, apakah sudah cukup efektif atau belum.
Berikut ini adalah beberapa poin penting agar olahraga aerobik/latihan kardio aman dilakukan:
Berolahraga mandiri di rumah, lalu terkena cedera. Apa yang sebaiknya Anda lakukan? Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan agar kondisi membaik. Ada dua jenis penanganan cedera:
Penanganan cedera non-operatif dapat Anda lakukan secara mandiri di rumah. Tetapi ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat melakukannya. Berikut di antaranya:
Misalnya melalui operasi invasif minimal arthroskopi ACL ruptur. Dokter dapat melakukan operasi ini apabila cedera pada tulang lutut Anda sudah tidak dapat disembuhkan dengan penanganan non-operatif. Berolahraga di rumah dapat menjadi opsi yang aman dan nyaman. Dengan adanya beberapa pilihan olahraga, Anda dapat memilih yang paling Anda suka dan sesuai dengan tingkat kondisi fisik tubuh Anda.
Ingat, always listen to your body, jangan memaksakan olahraga ketika tubuh Anda tidak fit, serta lakukan olahraga dengan form yang tepat agar terhindar dari cedera.