Bursitis, Peradangan Bantalan di Sekitar Sendi

Senin, 28 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bursitis adalah peradangan pada bursa, kantung berisi cairan di dekat sendi, menyebabkan nyeri, bengkak, dan kesulitan bergerak.

Bursitis, Peradangan Bantalan di Sekitar Sendi

Bursitis adalah peradangan pada bursa yang berfungsi sebagai pelumas dan bantalan pada persendian. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab persendian terasa nyeri saat ditekuk atau diluruskan.

Bursitis dapat mempengaruhi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari, sehingga penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar Anda bisa mencegah komplikasi lebih lanjut.


Apa Itu Bursitis?

Bursitis adalah peradangan bursa, yang merupakan bantalan antara tulang berbentuk seperti kantung di sekitar sendi. Fungsinya adalah untuk mengurangi tekanan dan mengurangi gesekan antara tulang dengan otot maupun tendon saat sendi bergerak.


Ada sekitar 150 bursa yang tersebar di tubuh kita yang dilapisi oleh membran sendi sehingga dapat menghasilkan cairan sendi (cairan sinovial). Ketika peradangan terjadi, bursa membengkak dan produksi cairan sendi meningkat, akibatnya gerakan menjadi terbatas dan sangat menyakitkan.


Sendi yang terkena bursitis juga akan membengkak, memerah, dan terasa lebih hangat. Gejala-gejala ini dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan selama beberapa hari atau lebih.


Semua persendian dapat mengalami bursitis. Namun, gangguan ini lebih umum terjadi pada sendi-sendi yang sering melakukan gerakan yang sama berulang kali, seperti persendian pinggul, lutut (maupun persendian di kaki yang lain), siku, dan bahu.


Baca juga: Awas, Cedera Otot tidak Selalu Karena Olahraga



Gejala Bursitis

Berikut ini adalah beberapa gejala bursitis yang harus Anda perhatikan:


1. Nyeri yang Terfokus pada Sendi Tertentu

Gejala utama bursitis adalah nyeri yang tajam atau tumpul pada sendi yang terkena, seperti bahu, siku, pinggul, atau lutut. Rasa sakit biasanya lebih intens saat Anda menggerakkan sendi atau ketika ada tekanan langsung pada area tersebut.


2. Pembengkakan dan Peradangan

Sendi yang terkena bursitis sering mengalami pembengkakan akibat peradangan bursa, kantong kecil berisi cairan yang melindungi sendi. Pembengkakan ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.


3. Kemerahan dan Kehangatan di Area yang Terkena

Kulit di atas bursa yang meradang mungkin menjadi kemerahan dan terasa hangat saat disentuh, menandakan adanya proses peradangan aktif.


4. Keterbatasan Gerak

Bursitis dapat menyebabkan penurunan fleksibilitas sendi, membuat gerakan menjadi terbatas dan kaku. Aktivitas yang biasanya mudah dilakukan mungkin terasa sulit atau menyakitkan.


5. Nyeri yang Memburuk pada Malam Hari atau Saat Istirahat

Rasa nyeri seringkali memburuk pada malam hari atau setelah periode istirahat, membuat tidur atau beristirahat menjadi tidak nyaman.


6. Kelelahan Otot

Seiring waktu, otot-otot di sekitar sendi yang terkena dapat menjadi lemah karena penggunaan yang terbatas, memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko cedera lebih lanjut.


Jika Anda merasakan salah satu dari beberapa gejala bursitis di atas, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah ortopedi. Jangan menunggu sampai gejala bursitis mengganggu aktivitas sehari-hari, penanganan awal adalah kunci utama dari proses pemulihan yang baik.


Baca juga: 6 Jenis Cedera Lutut dan Penanganannya


Penyebab Bursitis

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab bursitis:


1. Trauma/Cedera

Benturan hebat pada sendi seperti jatuh dari ketinggian atau kecelakaan dapat menyebabkan peradangan bursa sendi terkait.


2. Penekanan

Pemberian tekanan yang berlebihan atau dalam jangka waktu lama, ada repetitive/secara terus-menerus, maka dapat mengiritasi bursa dan menyebabkan peradangan. Contohnya, apabila Anda sering bersandar pada siku atau berlutut dalam jangka waktu lama, yang dikenal dengan housemaid bursitis (bursitis pada asisten rumah tangga).


3. Infeksi

Bursitis yang disebabkan oleh infeksi, meliputi rheumatoid arthritis, gout arthritis/asam urat, lupus, diabetes, atau penyakit tiroid.


Baca juga: Pertolongan Pertama, Kunci Penting Pemulihan


Faktor Risiko Bursitis

Selain ketiga penyebab bursitis di atas, terdapat juga beberapa faktor risiko bursitis yang harus diwaspadai, antara lain:


  • Faktor usia
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Memiliki riwayat penyakit seperti asam urat, reumatik, dan diabetes
  • Memiliki hobi atau aktivitas yang memerlukan gerakan-gerakan berulang, seperti tenis, badminton, dan bermain musik
  • Memiliki postur tubuh yang kurang baik


Baca juga: Jangan Sepelekan Nyeri Leher! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya!



Diagnosis Bursitis

Dalam menentukan apakah pasien mengalami bursitis atau tidak, dokter spesialis bedah ortopedi akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien.


Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada area sendi oleh dokter. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang.


Beberapa tes yang mungkin akan dianjurkan meliputi:


  • Tes darah
  • Analisis cairan sendi dari sendi yang meradang
  • Pemeriksaan radiologis, termasuk rontgen, USG, atau MRI


Baca juga: Nyeri Punggung Bawah, Ketahui Penanganan Sesuai dengan Penyebabnya


Komplikasi Bursitis

Apabila tidak segera ditangani, bursitis dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:


  • Terjadi infeksi persendian
  • Terjadi infeksi sekunder oleh bakteri sehingga menjadi abses/bisul besar
  • Penyebaran infeksi ke jaringan di sekitarnya, yang bisa memperparah nyeri pada sendi
  • Kekakuan pada sendi yang membatasi aktivitas sehari-hari
  • Atrofi otot di sekitar sendi yang terkena bursitis, akibat terbatasnya gerakan


Untuk mencegah berbagai komplikasi ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah ortopedi. Nantinya dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, setelah memeriksa dan memastikan kondisi Anda.


Baca juga: Nyeri Bahu, Kenali Penyebab hingga Cara Mengatasinya


Penanganan Bursitis

Pengobatan bursitis akan disesuaikan dengan penyebab dan kondisi pasien. Tujuan pengobatan bursitis adalah untuk meredakan keluhan dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.


Untuk penanganan awal, dapat dilakukan beberapa langkah berikut ini:


  • Istirahatkan sendi yang sakit dan sebisa mungkin hindari aktivitas fisik. Usahakan untuk tidak menggerakannya terlalu sering sehingga bisa mengurangi tekanan pada area sendi tersebut. Bila harus bergerak, bisa gunakan alat bantu, seperti kruk maupun tongkat, saat berjalan.
  • Kompres area bursitis dengan kompres dingin selama 10 menit, sebanyak 3-4 kali sehari, selama 2-3 hari sejak munculnya keluhan
  • Berikan bantalan atau bahan yang dapat menopang area nyeri bursitis saat tidur, misalnya dengan tumpukan bantal


Baca juga: Penanganan Cedera Lutut Sesuai dengan Jenisnya


Apabila nyeri dan gejala lainnya dari bursitis tidak membaik dengan cara-cara sederhana tersebut, periksakan diri ke dokter spesialis bedah ortopedi agar dapat dilakukan beberapa langkah penanganan berikut ini:


1. Obat-obatan

Obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk mengatasi bursitis adalah:


  • Obat pereda nyeri dan pengurang peradangan
  • Antibiotik, digunakan apabila bursitis disebabkan dan disertai oleh infeksi bakteri
  • Injeksi/suntikan steroid, untuk meredakan peradangan pada bursa


2. Fisioterapi

Melakukan fisioterapi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat memperkuat otot-otot di sekitar persendian dan bursa. Hal ini akan mencegah kekambuhan bursitis. Jenis tindakan dan latihan untuk memperkuat otot yang dilakukan dalam terapi akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.


3. Operasi

Pada kondisi tertentu, misalnya bursitis yang semakin sering kambuh dan tidak membaik dengan pengobatan, dokter mungkin akan melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan/membuang bursa yang meradang tersebut.


Ada beberapa cara untuk mengatasi bursitis. Hal ini bergantung dari sumber penyebabnya itu sendiri. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah ortopedi saat keluhan bursitis sudah tidak dapat Anda tangani sendiri.


Baca juga: Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki



FAQ


Apa Perbedaan Antara Radang Sendi dan Bursitis?

Meskipun keduanya dapat menyebabkan bengkak dan nyeri pada sendi, tetapi radang sendi dan bursitis adalah dua kondisi yang berbeda. Radang sendi menyerang persendian, sedangkan bursitis merupakan peradangan pada bursa, atau bantalan sendi. Keduanya bisa mengganggu aktivitas, sehingg perlu diatasi dengan tepat.


Untuk memastikan, jadwalkanlah janji temu dengan dokter spesialis bedah ortopedi. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter spesialis dapat membantu memastikan penyebab dari keluhan yang Anda rasakan saat ini serta mendapatkan penanganan yang sesuai.


Bisakah Makanan Memicu Bursitis?

Beberapa jenis makanan bisa memicu peradangan dan memperburuk gejala bursitis, termasuk makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan yang tinggi gula.


Apakah Minum Alkohol Menyebabkan Bursitis?

Minum alkohol tidak secara langsung menyebabkan bursitis, tetapi konsumsi alkohol berlebihan bisa memperburuk gejala bursitis yang sudah ada. Untuk mempercepat penyembuhan bursitis dan mencegah kekambuhannya, sebaiknya hindari konsumsi alkohol berlebihan dan terapkan pola hidup sehat.


Apakah Bursitis Bisa Diperparah Dengan Olahraga?

Bursitis dapat diperparah oleh olahraga dengan intensitas yang terlalu berat atau melibatkan gerakan berulang kali, sehingga memperbesar tekanan pada area yang terdampak. Sebaiknya hindari olahraga berat saat keluhan bursitis muncul. Orang yang mengalami bursitis disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai berolahraga agar kondisi tidak memburuk.


Bisakah Bursitis Mengakibatkan Kelemahan Otot?

Ya, bursitis bisa menyebabkan kelemahan otot. Peradangan pada bursa sendi dapat mengurangi gerakan dan kekuatan otot di area yang terdampak. Akan tetapi, kelemahan otot ini bersifat sementara dan dapat dipulihkan dengan penanganan yang tepat.