Kunci Hindari Kanker Hati: Pemeriksaan Rutin dan Pencegahan

Senin, 14 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cara mencegah kanker hati yakni dengan menjalani pola hidup sehat, hindari faktor risiko, melakukan vaksinasi, hingga pemeriksaan rutin.

Kunci Hindari Kanker Hati: Pemeriksaan Rutin dan Pencegahan

Kanker hati adalah salah satu penyakit yang membahayakan organ hati dan perlu diperhatikan secara serius, mengingat hati termasuk organ yang memiliki peran penting bagi tubuh. Fungsi hati antara lain yakni membersihkan darah dari racun atau zat berbahaya, menghasilkan cairan empedu yang membantu pencernaan nutrisi, hingga mengontrol pembekuan darah.


Jika fungsi hati terganggu oleh penyakit, tentunya akan mengganggu metabolisme dan membahayakan kondisi kesehatan seseorang secara umum.


Penyebab Kanker Hati

Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA. DNA sel adalah bahan yang memberikan instruksi untuk setiap proses kimia dalam tubuh. Mutasi DNA menyebabkan perubahan pada instruksi ini. Salah satu hasilnya adalah sel-sel mulai tumbuh di luar kendali dan akhirnya membentuk tumor (massa sel kanker).


Terkadang kanker hati disebabkan dan diawali oleh infeksi hepatitis kronis. Namun, terkadang kanker hati terjadi tanpa penyakit yang mendasarinya dan tidak jelas penyebabnya. Kanker hati sering sulit dideteksi karena hati adalah organ yang ‘silent’ alias tidak memberikan gejala khusus pada tahap awal.


Pasien bisa merasa sehat, meski sebenarnya penyakit ini sedang berkembang di dalam tubuh. Hingga 85% pasien tidak merasakan gejala apa pun, sampai penyakit tersebut sudah mencapai tahap yang sangat parah. Oleh karenanya, sangat penting untuk melakukan deteksi dini, apalagi jika Anda memiliki faktor risiko terjadinya penyakit ini.


Penting untuk memperhatikan riwayat keluarga dan riwayat pribadi. Orang dengan riwayat transfusi darah, anggota keluarga yang memiliki penyakit hati, atau pernah menggunakan alat-alat yang tidak steril, seperti alat tato atau tindik dapat meningkatkan potensi kanker hati. Mengetahui riwayat keluarga dan menghindari faktor risiko ini menjadi langkah penting dalam pencegahan penyakit ini.


Kanker hati merupakan keganasan primer hati yang sebagian besar disertai dengan penyakit dasar sirosis hati. Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kanker hati adalah peradangan kronik yang bisa disebabkan sebagian besar oleh infeksi virus Hepatitis B dan C. Infeksi kronis oleh virus hepatitis dapat menyebabkan peradangan yang berkepanjangan dalam hati, yang pada gilirannya dapat mengarah pada kanker hati.


Baca juga: Penanganan Mutakhir untuk Kanker Hati


Diagnosis Kanker Hati

Mendiagnosis kanker hati memerlukan berbagai langkah medis. Beberapa metode yang umum dilakukan meliputi:


1. Biopsi

Biopsi adalah langkah penting dalam diagnosis. Dokter akan mengambil sampel jaringan hati untuk dianalisis di bawah mikroskop.


2. Pemeriksaan Pencitraan

Ultrasonografi, CT-scan, atau MRI digunakan untuk melihat gambaran hati dan tumor. Penting untuk menjalani pemeriksaan secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko. Jika sudah terjangkit kanker hati direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan rutin seperti USG setiap 1-2 bulan atau setahun sekali dengan melakukan USG abdomen dan pemeriksaan darah alfafetoprotein, atau dapat juga dengan PIVKA-II sehingga dapat membantu dalam mendeteksi kanker hati pada tahap awal.


3. Tes Darah

Pemeriksaan darah dapat mengidentifikasi adanya peningkatan kadar enzim hati atau tumor marker.


Baca juga: Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati


Cara Menangani Kanker Hati

Pengobatan kanker hati tergantung pada berada di stadium berapa kanker itu, bagaimana fungsi hati, dan kondisi pasien. Kanker hati dapat disembuhkan jika dideteksi pada tahap awal. Namun, semakin besar kanker, semakin sulit untuk mengobatinya.


Apabila kanker masih berukuran kecil dan fungsi hati baik, operasi reseksi atau pengambilan bagian kanker dapat menjadi pilihan. Transplantasi hati adalah opsi pengobatan jika kanker hati sudah parah. Hati yang diambil dari donor biasanya hanya sebagian, dan bagian yang diambil dapat tumbuh kembali mencapai 100% dalam waktu tertentu, biasanya dalam 1—2 bulan.


Kemoterapi menjadi salah satu penanganan kanker yang tidak dapat diterapkan pada organ hati. Alasannya karena hati adalah organ yang menyaring racun dari tubuh, sehingga obat-obatan kemoterapi akan menjadi zat-zat racun yang disaring oleh hati. Oleh sebab itu, deteksi dini dan pengobatan awal yang tepat adalah kunci untuk mengatasi kanker hati.


Baca juga: Sayangi Hati Anda, Hindari Konsumsi Makanan Berbahaya


Cara Mencegah Kanker Hati

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko dan menjaga kesehatan hati:


1. Jalani Pola Hidup Sehat

Konsumsi makanan bergizi tinggi serat, rendah lemak jenuh, dan hindari konsumsi alkohol.


2. Hindari Faktor Risiko

Upaya pencegahan meliputi menghindari risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker hati, di antaranya konsumsi alkohol yang berlebihan dan infeksi hepatitis B dan hepatitis C.


3. Lakukan Vaksinasi

Vaksinasi hepatitis B dapat membantu mencegah infeksi virus hepatitis yang dapat menyebabkan kanker hati.


4. Pantau Kesehatan

Jika ada riwayat kanker hati dalam keluarga, penting untuk menjalani pemeriksaan rutin dan deteksi din.


Kini, Anda memahami betapa pentingnya pemahaman tentang kanker hati, diagnosis yang tepat, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat membantu mencegah penyakit ini pada tahap awal. Jika ada gejala atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi dan Hepatologi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan perawatan yang tepat dan pencegahan yang cermat, dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker hati.