Waspadai Penyakit Ginjal Diabetes yang Mengancam

Selasa, 24 Desember 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Ginjal diabetes atau nefropati diabetik, adalah kerusakan ginjal akibat kadar gula darah tinggi yang merusak pembuluh darah kecil di ginjal. Simak selengkapnya!

Waspadai Penyakit Ginjal Diabetes yang Mengancam

Setiap orang mempunyai dua buah ginjal. Masing-masing ginjal mengandung sekitar satu juta nefron—gelung halus pembuluh darah yang berfungsi sebagai filter (saringan) darah. Organ ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, yakni menyaring darah dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.


Namun, fungsi ginjal bisa terganggu akibat diabetes yang tidak terkontrol. Kerusakan ginjal diabetes terjadi secara perlahan, bertahun-tahun, tanpa disadari tetapi terus berlanjut. Seiring waktu, kondisi ini akan menyebabkan penurunan fungsi ginjal, bahkan gagal ginjal, bila tidak ditangani dengan baik.


Apa itu Penyakit Ginjal Diabetes?

Penyakit ginjal diabetes atau nefropati diabetik adalah kondisi di mana fungsi ginjal mengalami gangguan akibat diabetes melitus. Penyakit ini terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di ginjal.


Ketika seseorang mengalami nefropati diabetik, kemampuan kerja ginjalnya tidak optimal. Jika dibiarkan, maka akan berpotensi merusak fungsi ginjal. 


Pada awalnya, akan terjadi kerusakan sistem filtrasi (penyaringan) ginjal, sehingga terjadi kebocoran zat-zat penting yang seharusnya tidak terbuang melalui urin, seperti protein, dari jumlah kecil (mikroalbuminuria) hingga banyak (makroalbuminuria).


Seiring dengan berjalannya waktu, kerusakan ginjal makin berlanjut, yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara progresif, yang tidak bisa dipulihkan.


Selain itu, diabetes juga menyebabkan gangguan pada berbagai sistem tubuh, termasuk persarafan saluran kemih, yang menyebabkan gangguan pengosongan kandung kencing. Komplikasinya, bisa terjadi infeksi saluran kemih berulang.



Penyebab Penyakit Ginjal Diabetes

Ginjal diabetes, atau nefropati diabetik, disebabkan oleh tingginya kadar gula darah yang berlangsung lama. Kadar gula yang tinggi merusak pembuluh darah kecil (glomeruli) di ginjal yang berfungsi menyaring limbah dari darah. Kerusakan ini akhirnya menyebabkan penurunan kemampuan ginjal untuk menyaring darah, sehingga menyebabkan kebocoran protein di dalam urin.


Selain itu, diabetes juga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang memperparah kerusakan ginjal. Kombinasi gula darah yang tidak terkontrol dan hipertensi mempercepat perkembangan penyakit ginjal diabetik.


Penyakit diabetes memang merupakan kondisi berbahaya yang dapat memengaruhi berbagai organ dalam tubuh, termasuk ginjal. Apabila Anda menderita penyakit diabetes, jangan menunggu hingga muncul komplikasi! Periksakanlah diri secara berkala ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mengontrol penyakit ini.


Baca juga: Periksa Ginjal ke Dokter Apa?


Faktor Risiko Penyakit Ginjal Diabetes

Setiap penderita diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, dapat mengalami nefropati diabetik. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ginjal diabetes, seperti:


  • Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Memiliki kadar kolesterol tinggi
  • Berat badan berlebih atau obesitas
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Terdiagnosis dengan diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun
  • Riwayat keluarga dengan diabetes dan penyakit ginjal


Baca juga: Pilihan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Aman dan Sehat


Gejala Penyakit Ginjal Diabetes

Nefropati diabetik seringkali tidak memberikan gejala dan sering tidak disadari pada tahap awal. Gangguan ginjal dini hanya diketahui dari pemeriksaan urin, di mana ditemukan adanya protein dalam urin.


Bila protein keluar cukup banyak maka tampak urin seperti berbusa. Kemudian akan terjadi gangguan fungsi ginjal untuk membuang sisa metabolisme tubuh (waste product) yang ditandai peningkatan ureum dan kreatinin di dalam darah.


Akan tetapi, seiring berkembangnya penyakit ini dan menurunnya fungsi ginjal, penderita dapat mengalami gejala, seperti:


  • Urine atau air kencing berbusa
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kulit kering dan gatal
  • Mudah lelah
  • Lemas
  • Wajah terlihat pucat
  • Sulit berkonsentrasi atau linglung
  • Bengkak pada mata, wajah, dan tungkai
  • Mual dan muntah
  • Berat badan menurun secara drastis
  • Kram otot
  • Sesak napas


Pada sebagian besar pasien diabetes, nefropati diabetik disertai pula dengan peningkatan tekanan darah (hipertensi) dan kadar lemak darah (kolesterol dan trigliserida).


Bila sudah mulai mengalami gejala ini, ada kemungkinan penyakit nefropati diabetik yang Anda alami sudah mencapai tahap yang cukup parah. Segera periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Baca juga: Gangguan Penglihatan Akibat Diabetes



Pencegahan Penyakit Ginjal Diabetes

Penyakit ginjal diabetes umumnya dapat dicegah, terutama bila diabetes diketahui sejak dini. Berikut ini adalah berapa hal yang dianjurkan bagi penderita diabetes sebagai upaya pencegahan:


  • Berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam secara rutin
  • Memantau diabetes dengan mengontrol kadar gula darah, baik dengan diet maupun obat penurun gula darah (minum atau suntikan insulin).
  • Mengontrol tekanan darah secara ketat
  • Mengontrol kadar lemak darah
  • Menjalani pola hidup sehat, seperti tidak merokok
  • Berolahraga secara teratur
  • Menghindari obat, jamu, atau suplemen tertentu, yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal


Baca juga: Hindari Penyakit Ginjal Kronis


Penanganan Penyakit Ginjal Diabetes

Penanganan penyakit ginjal diabetes dilakukan untuk mengobati dan mengendalikan kadar gula darah sekaligus mencegah kerusakan ginjal.


Apabila nefropati diabetik dideteksi sejak dini, maka dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mencegah keparahan kondisi. Dokter juga akan menyarankan penderita untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga.


Bila fungsi ginjal mulai menurun, dianjurkan untuk mengurangi asupan protein, tetapi kecukupan protein esensial tetap harus terpenuhi.


Apabila penyakit ginjal sudah mencapai stadium lanjut (ginjal tidak berfungsi untuk menunjang kehidupan yang sehat), kadar ureum dan kreatinin darah meningkat, serta tes bersihan kreatinin darah menurun (kurang dari 15 persen), itulah yang dimaksud dengan gagal ginjal.


Gejala yang dijumpai tidak selalu sama pada setiap orang, mulai dari gejala yang ringan seperti lemas, pucat, mual/muntah, atau bengkak pada tungkai. Bila keadaan menjadi berat, bisa timbul sesak napas, bahkan dapat pula terjadi kejang atau gangguan kesadaran.


Penatalaksanaan gagal ginjal memerlukan tindakan pengganti fungsi ginjal, yaitu dialisis (cuci darah).


Ada dua macam tindakan dialisis, dengan mesin (hemodialisis) atau menggunakan selaput/membran di perut (peritoneal dialysis). Cara lainnya dapat juga dengan tindakan transplantasi ginjal (cangkok ginjal).


Tindakan mana yang lebih tepat bagi seseorang yang mengalami gagal ginjal ditentukan atas dasar berbagai pertimbangan medis dan aspek psikososial. Komunikasi yang baik dengan dokter dan dukungan keluarga amat diperlukan dalam pengambilan keputusan.


Tentu saja, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, penderita diabetes yang memiliki faktor risiko nefropati diabetik, sebaiknya mulai memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter spesialis penyakit dalam.


Mengingat bahwa penyakit ginjal diabetes seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahapan awal. Pemeriksaan rutin juga bisa membantu Anda mengontrol penyakit diabetes, menjaga kesehatan ginjal, serta mencegah komplikasi diabetes lainnya.


Supaya lebih optimal, pilihlah rumah sakit dengan dokter spesialis dan fasilitas medis terbaik, seperti RS Pondok Indah. Sebab pelayanan dan fasilitas medis yang terbaik dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan dengan lebih optimal, termasuk mencegah dan mengatasi gagal ginjal akut.


Baca juga: Menangani Batu Ginjal Minim Nyeri dengan ESWL



FAQ


Apa Hubungan Ginjal dengan Diabetes?

Diabetes dapat merusak ginjal karena gula darah tinggi mengganggu fungsi penyaringan ginjal. Jika tidak terkontrol, ini bisa menyebabkan gagal ginjal. Memantau gula darah dan menjaga pola hidup sehat penting untuk melindungi kesehatan ginjal Anda.


Bagaimana Cara Merawat Ginjal pada Penderita Diabetes?

Untuk merawat ginjal, penderita diabetes harus menjaga gula darah tetap stabil, mengontrol tekanan darah, mengonsumsi makanan sehat rendah garam, dan rutin cek kesehatan. Olahraga teratur dan minum cukup air juga membantu meringankan beban kerja ginjal Anda.


Harus Minum Apa untuk Mengurangi Kadar Gula dalam Ginjal?

Minumlah air putih yang cukup untuk membantu ginjal menyaring gula dan racun. Hindari minuman manis, dan konsultasikan minuman herbal, seperti teh hijau atau air kayu manis, dengan dokter Anda untuk keamanannya.


Apakah Nefropati Diabetik Bisa Dipulihkan Seperti Semula?

Nefropati diabetik, atau kerusakan ginjal akibat diabetes, umumnya tidak bisa dipulihkan sepenuhnya seperti semula, karena kerusakan ginjal bersifat permanen. Akan tetapi, bila kondisi ini dideteksi sejak dini dan ditangani dengan tepat, maka gejalanya bisa dikendalikan dan perkembangannya dapat diperlambat.