Pantau gula darah diabetes dengan tes mandiri menggunakan glukometer secara rutin, catat hasilnya, ikuti pola makan sehat, dan konsultasikan dengan dokter.
Pola hidup penduduk kota yang cenderung tidak sehat, seperti makan makanan tinggi lemak/gula dan jarang beraktivitas fisik, membuat risiko penyakit diabetes meningkat. Berdasarkan data International Diabetes Federation, saat ini satu dari 11 orang dewasa (425 juta jiwa) hidup dengan diabetes. Angka tersebut akan meningkat 48 persen pada 2045 menjadi 629 juta jiwa. Di Indonesia, penderita diabetes mencapai 10 juta penduduk dewasa.
Walau merupakan penyakit seumur hidup, bukan berarti diabetes tidak dapat dikelola dengan baik. Pengelolaan jangka panjang bertujuan menjaga kualitas hidup sehingga dapat menjalani hidup senormal mungkin, menghambat timbulnya komplikasi, dan mencegah kematian.
Kunci pengelolaan adalah menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar lemak darah senormal mungkin. Edukasi yang komprehensif, mengendalikan pola makan, melakukan aktivitas fisik yang tepat, minum obat secara teratur, serta melakukan pengendalian secara mandiri merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk pengelolaan jangka panjang.
Penyakit diabetes memiliki variasi gejala klinis yang sangat beragam. Beberapa pasien bisa terkendali dengan mengatur pola makan dan olahraga, tapi sebagian besar memerlukan obat minum hingga insulin. Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi insulin sehingga terapi utamanya adalah dengan insulin. Pada diabetes tipe 2, hal terpenting adalah mengatur pola makan dan olahraga yang baik sesuai kebutuhan masing-masing pasien.
Jika memang perjalanan penyakit sudah berlanjut dan gula darah tidak terkendali oleh pola makan dan olahraga, pada saat inilah diperlukan obat-obatan. Selain dari pola makan dan aktivitas fisik, hal yang juga sangat penting adalah edukasi yang komprehensif dan berkesinambungan.
Pasien dan keluarga harus mengerti sepenuhnya mengenai diabetes, mulai dari faktor risiko, gejala klinis, tipe diabetes, tatalaksana, dan komplikasinya. Makanan sehat untuk penyandang diabetes sama seperti makanan orang sehat pada umumnya. Yang diperlukan adalah menu gizi seimbang dengan porsi yang pas dan jumlah, jenis, serta jadwal makan yang teratur.
Kegiatan olahraga dapat dilakukan secara teratur sebanyak tiga hingga lima kali seminggu dengan durasi sekitar 30 – 45 menit. Jenis olahraga yang cocok bersifat aerobik dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, sepeda santai, jogging, senam aerobik, dan berenang.
Pemantauan kendali diabetes dapat dilakukan dengan pengukuran gula darah, pemeriksaan HbA1c, dan Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM). Pengukuran gula darah dapat dilakukan sebagai gula darah puasa (setelah tidak makan atau mengonsumsi kudapan selama 8 – 10 jam, biasanya dilakukan saat bangun tidur), gula darah dua jam setelah makan, dan waktu lain sesuai kebutuhan (seperti sebelum olahraga dan ketika merasakan gejala gula darah rendah).
Pemeriksaan HbA1C juga dapat dilakukan untuk mengetahui rerata gula darah dalam 8 – 12 minggu terakhir. PGDM merupakan pemeriksaan gula darah menggunakan glukometer yang sudah terstandarisasi sesuai jadwal yang disepakati oleh dokter dan penyandang diabetes.
PGDM dapat bermanfaat dalam menentukan rencana terapi terutama pada penyandang diabetes yang direncanakan mendapat terapi insulin atau sudah menerima terapi insulin. Selain untuk mempertimbangkan perubahan dosis obat, pengukuran gula darah juga bermanfaat agar penyandang diabetes mengetahui pengaruh dari pola hidup, olahraga, dan konsumsi obat terhadap kendali gula darah.
Di era modern ini, sudah banyak tersedia aplikasi pada telepon pintar yang dapat dipakai untuk membantu pengobatan diabetes. Aplikasi-aplikasi seperti ini dapat mencatat tingkat gula darah, asupan insulin, aktivitas, serta mengingatkan Anda untukmencapai target aktivitas yang ingin dicapai.
Ada juga aplikasi pengingat minum obat, sehingga Anda tidak melupakan kebutuhan asupan obat untuk mengendalikan insulin dalam darah. Aplikasi lainnya dapat digunakan untuk memantau pola makan sehingga Anda tidak kelebihan asupan gula. Ada juga aplikasi yang dapat membantu mencatat hasil pemeriksaan gula darah. Selain untuk tatalaksana, ada juga aplikasi untuk menghubungkan penyandang diabetes dengan penyandang diabetes lainnya. Dengan aplikasi ini, penyandang diabetes dapat berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan penyandang diabetes di mana saja dan kapan saja.