Alergi ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 26 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bila Anda mengalami gejala alergi, segera cari penanganan medis dan periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam subspesialis alergi dan imunologi klinik!

Alergi ke Dokter Apa?

Alergi adalah suatu reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh (sistem imun), terhadap suatu zat yang sebenarnya tidak berbahaya, misalnya kacang, serbuk sari tanaman, debu, bulu hewan peliharaan, obat-obatan, maupun air. Reaksi alergi tiap penderita bisa berbeda-beda, baik bersin-bersin, gatal, ruam kulit, hingga sesak napas.


Sayangnya, penyakit alergi tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikontrol supaya tidak kambuh dan gejalanya tidak parah. Pertanyaannya, penderita alergi periksa ke dokter spesialis apa agar pengobatannya tepat? Simak penjelasan di bawah.


Alergi Periksa ke Dokter Apa?

Alergi periksa ke dokter spesialis penyakit dalam (khususnya subspesialis alergi imunologi klinik), dokter THT, atau dokter kulit, tergantung dari kondisi yang dialami masing-masing orang. Berikut ini adalah saran dokter spesialis untuk memeriksa dan mengatasi alergi yang Anda alami:


1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Alergi akan diperiksa dan ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam, khususnya yang merupakan subspesialis alergi dan imunologi klinik. Dokter spesialis alergi imunologi dapat melakukan tes untuk mengetahui pemicu alergi pada pasien dan memberikan saran untuk mengelola penyakit alergi yang diderita.


Dokter dengan gelar Sp. PD-KAI ini juga memiliki kompetensi dalam mengobati alergi, asma, penyakit autoimun, dan gangguan imunitas (imunodefisiensi) tubuh lain yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, sekaligus mengelola alergi dan mencegah terjadinya reaksi alergi yang parah.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp. P.D, Subsp. A.I. (K), FINASIM

dr. Bonita Effendi, BMedSci, M.Epid, Sp. P.D

dr. Dias Septalia Ismaniar, Sp. P.D

dr. Franciscus Ari, Sp. P.D

dr. Hikmat Pramukti, Sp. P.D, FINASIM

dr. Ihsanul Rajasa, Sp. P.D

dr. Imelda Maria Loho, Sp. P.D, FINASIM

dr. Kamsi Rachmawati, Sp. P.D, FINASIM

dr. Margretha Lyn Hadiprasetya, Sp. P.D

dr. Muhammad Pranandi, Sp. P.D

dr. Nur Ainun, Sp.PD

dr. Nurleny Sutanto, Sp. P.D, Sp. M.K, FPCP, FINASIM

dr. Oryza Gryagus Prabu, Sp. P.D

dr. Radhiyatam Mardhiyah, Sp. P.D

dr. Tanya Herdita, Sp. P.D

dr. Wirawan Hambali, Sp. P.D, FINASIM


2. Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok

Dokter spesialis telinga hidung tenggorok yang memiliki gelar Sp. T.H.T.B.K.L ini membantu mengatasi alergi yang menimbulkan keluhan pada telinga, hidung, maupun tenggorokan, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, maupun batuk. Rhinitis alergi menjadi kondisi alergi yang banyak ditangani oleh dokter THT.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Agus Subagio, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Aries Hariadi Putra, DPBO, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Ashadi Budi, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Budiman Gumilang Koerniawan, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Chippy Ahwil, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

Dr. dr. Cita Herawati Murjantyo, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), FICS

Dr. dr. Tri Juda Airlangga Hardjoprawito, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. K. (K)

dr. Dwi Wahyu Manunggal, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Edo Wira Candra, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K), M.Kes, FICS

dr. Emma Agustini, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Hemastia Manuhara Harba'i Sp. THTBKL

dr. Ibnu Harris Fadillah, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Onk. (K)

dr. Jessica Fedriani, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Lola Yucola, Sp. T.H.T.B.K.L, M.Kes

dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. Oto. (K)

dr. Ricky Yue, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Syahrial M.H, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K)

dr. Vika Aryan Sari, Sp. T.H.T.B.K.L

dr. Zainal Adhim, Sp. T.H.T.B.K.L, Subsp. L.F. (K), Ph.D


3. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Bila alergi menyebabkan keluhan pada kulit, seperti muncul ruam kulit atau gatal, dokter spesialis kulit dan kelamin akan membantu mengatasi kondisi ini untuk Anda.


Dokter spesialis yang saat ini bergelar Sp. D.V.E akan membantu menentukan penyebab keluhan yang Anda alami, sekaligus mencari tahu penyebab munculnya keluhan tersebut, sekaligus mencegah kekambuhannya.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Alexander Chandra, Sp. D.V.E, FINSDV

dr. Benny Nelson, Sp. D.V.E

dr. Budi Harjandi Widjaja, Sp. D.V.E

dr. Irwan Saputra Batubara, Sp.D.V.E

dr. Jonathan R. Subekti, Sp. D.V.E, BMedSc, FINSDV

dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp. D.V.E

dr. R. Aj. Putri Ambarani P., Sp. D.V.E

dr. Rohprabhowo, Sp. D.V.E

dr. Suksmagita Pratidina, Sp. D.V.E

dr. Susie Rendra, Sp. D.V.E, FINSDV

dr. Umi Rinasari, MARS, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV

dr. Vinia Ardiani Permata, Sp. D.V.E, FINSDV, FAADV


Pemilihan dokter spesialis yang sesuai untuk alergi yang Anda alami perlu disesuaikan dengan keluhan yang terjadi setelah dilakukannya pemeriksaan, baik untuk mengobati alergi makanan, alergi obat, maupun alergi lain, dengan atau tanpa komplikasinya. Tidak menutup kemungkinan bahwa akan dilakukan perawatan bersama dari beberapa spesialisasi untuk memberikan hasil pengobatan alergi yang maksimal. 


Pemeriksaan diawali dengan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan pasien serta riwayat keseahatan keluarga pasien. Selain itu, hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter juga akan menentukan penyebab serta dokter ahli yang sesuai. Tes darah maupun tes alergi sebagai pemeriksaan penunjang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis alergi dan zat pemicunya (alergen).


Nantinya dokter menangani kondisi Anda, baik dengan peresepan obat antihistamin, kortikosteroid, maupun pelega napas. Selain itu, dokter juga bisa menyarankan metode pengobatan alergi yang lain, seperti dengan imunoterapi.


Jadi, bila Anda tengah mengalami keluhan yang menyerupai gejala alergi dan bingung periksa dokter spesialis yang sesuai, segera kunjungi RS Pondok Indah cabang terdekat untuk arahan yang sesuai, termasuk penanganan medis yang tepat.



Referensi:

  1. Incorvaia C, Al‐Ahmad M, et al,. Personalized medicine for allergy treatment: allergen immunotherapy still a unique and unmatched model. Allergy. 2021. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/all.14575). Diakses pada 6 Februari 2025.
  2. Parisi CA, Kelly KJ, et al,. Update on latex allergy: New insights into an old problem. World Allergy Organization Journal. 2021. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1939455121000636). Diakses pada 6 Februari 2025.
  3. American Academy of Allergy, Asthma & Immunology. Allergies Overview. (https://www.aaaai.org/conditions-treatments/allergies/allergies-overview). Diakses pada 6 Februari 2025.
  4. Cleveland Clinic. Allergies. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8610-allergies). Direvisi terakhir 12 Desember 2022. Diakses pada 6 Februari 2025.
  5. Johns Hopkins Medicine. Allergies and the Immune System. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/allergies-and-the-immune-system). Diakses pada 6 Februari 2025.
  6. Mayo Clinic. Allergies. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497). Direvisi terakhir 24 Agustus 2024. Diakses pada 6 Februari 2025.