Periksa Ginjal ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 12 Desember 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Bila mengalami berbagai gejala atas gangguan ginjal, periksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam subspesialis ginjal hipertensi agar tidak bertambah parah.

Periksa Ginjal ke Dokter Apa?

Ginjal merupakan organ ekskresi, yang artinya merupakan organ penyaring yang juga bertugas mengeluarkan zat sisa dari dalam tubuh. Orang yang mengalami gangguan pada organ ginjal akan mengalami penumpukan zat sisa dan cairan dari dalam tubuh, karena terganggunya fungsi ginjal. Lantas, harus periksa ginjal ke dokter apa? Berikut ini adalah jawaban dan informasi terkait sakit ginjal dan dokter spesialis yang sesuai untuk mengatasinya.


Penyakit Ginjal ke Dokter Spesialis Apa?

Bila Anda menderita penyakit ginjal, Anda bisa melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis Penyakit Dalam, khususnya subspesialis ginjal hipertensi.


Dokter nefrologi yang memiliki gelar Sp. P.D, Subsp. G.H. (K) ini memiliki keahlian dalam menangani masalah yang mengganggu fungsi ginjal, sekaligus kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya sakit ginjal, termasuk hipertensi. 


Jenis Penyakit Ginjal yang Ditangani Dokter Spesialis Ginjal

Berbagai jenis kondisi dan penyakit ginjal yang dapat ditangani oleh dokter spesialis Penyakit Dalam subspesialis ginjal mencakup:



Rekomendasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Jadi, jika Anda mengalami gangguan atau penyakit ginjal, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis nefrologi atau dokter spesialis penyakit dalam subspesialis ginjal hipertensi. Sebab, beliau memiliki keahlian dalam menangani masalah medis yang mengganggu fungsi ginjal, termasuk sakit ginjal, sekaligus menangani hipertensi, diabetes, maupun kondisi-kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya sakit ginjal.


Sebelum menangani, dokter nefrologi akan menegakkan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik ginjal yang kemudian dikonfirmasi dengan pemeriksaan penunjang untuk menentukan fungsi ginjal, berupa:


  • Tes darah, untuk menilai kadar kreatinin dalam darah, laju filtrasi glomerulus (GFR), termasuk pemeriksaan kadar asam urat dalam darah
  • Pemeriksaan urine, untuk melihat ada tidaknya kandungan albumin maupun darah, serta kadar protein dalam sampel urine
  • Pemeriksaan radiologi untuk memastikan gangguan pada saluran kencing, baik dengan menggunakan USG, CT-Scan, maupun MRI 
  • Biopsi ginjal juga mungkin dilakukan untuk memastikan perubahan sel maupun jaringan ginjal untuk menilai keparahan kondisi ginjal, maupun menegakkan kondisi yang menjadi pemicu terjadinya sakit ginjal


Selain itu, dokter ginjal akan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk peresepan obat-obatan yang sesuai, baik untuk mengendalikan penyakit yang memicu terjadinya sakit ginjal, obat yang berguna untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, maupun mengeluarkan cairan dari dalam tubuh. Pada kasus sakit ginjal yang parah, dokter juga bisa menyarankan prosedur cuci darah maupun operasi transplantasi ginjal sebagai langkah penanganannya.


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Prof. dr. Aida Lydia, Ph.D, Sp. P.D, Subsp. G.H. (K) (via Call Center)

dr. Elizabeth Yasmine Wardoyo, Sp. P.D, Subsp. G.H. (K)

dr. Johanes Sarwono, Sp. P.D, Subsp. G.H. (K)

dr. Lydia Dorothea Simatupang, Sp. P.D, Subsp. G.H. (K), FINASIM

dr. Ni Made Hustrini, Sp. P.D, Subsp. G.H. (K)



Referensi:

  1. Sanz AB, Sanchez-Niño MD, et al,. Regulated cell death pathways in kidney disease. Nature Reviews Nephrology. 2023. (https://www.nature.com/articles/s41581-023-00694-0). Diakses pada 5 Desember 2024.
  2. Arabi T, Shafqat A, et al,. Obesity-related kidney disease: Beyond hypertension and insulin-resistance. Frontiers in Endocrinology. 2023. (https://www.frontiersin.org/journals/endocrinology/articles/10.3389/fendo.2022.1095211/full). Diakses pada 5 Desember 2024.
  3. Qu L, Jiao B. The interplay between immune and metabolic pathways in kidney disease. Cells. 2023. (https://www.mdpi.com/2073-4409/12/12/1584). Diakses pada 5 Desember 2024.
  4. Cleveland Clinic. Chronic Kidney Disease. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15096-chronic-kidney-disease). Direvisi terakhir 7 Mei 2023. Diakses pada 5 Desember 2024.
  5. Mayo Clinic. Chronic kidney disease. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-kidney-disease/diagnosis-treatment/drc-20354527). Direvisi terakhir 6 September 2023. Diakses pada 5 Desember 2024.