Keputihan ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 11 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Keputihan yang mengganggu, bahkan menyebabkan masalah kesuburan perlu ditangani dengan tepat. Periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan segera!

Keputihan ke Dokter Apa?

Tubuh memiliki mekanisme pertahanan diri secara alami untuk mencegah kuman yang membahayakan kesehatan. Keputihan normalnya merupakan upaya tubuh untuk menjaga kesehatan organ intim wanita. 


Namun, ada kalanya terjadi keputihan tidak normal, yang mengindikasikan adanya gangguan pada kesehatan organ intim wanita. Keputihan yang dianggap tidak normal berupa keputihan yang berwarna kuning atau hijau, berbau amis maupun busuk, bergumpal-gumpal maupun disertai gatal, nyeri maupun perih, hingga nyeri saat berhubungan seksual.


Bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal, maka Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter yang tepat agar tidak berlarut-larut dan mengganggu kesuburan.


Keputihan ke Dokter Apa?

Keputihan sebaiknya diperiksakan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau dokter Sp.OG. Meski lebih identik dengan wanita hamil dan melahirkan, dokter obgyn juga memiliki kompetensi untuk mengatasi masalah pada kesehatan reproduksi, termasuk salah satunya adalah keputihan yang tidak normal.


Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan akan melakukan pemeriksaan yang dimulai dengan anamnesis terkait gejala keputihan, termasuk konsistensi, warna, bau, jumlah serta keluhan penyerta yang lain. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan riwayat hubungan seksual pasien, maupun faktor yang berisiko menyebabkan terjadinya keputihan.


Dokter kandungan kemudian akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan dalam panggul guna memastikan kesehatan organ reproduksi wanita, meliputi vagina, leher rahim, dan rahim. Dengan pemeriksaan fisik ini saja sebenarnya dokter sudah bisa menentukan keputihan tidak normal yang Anda alami.


Namun, untuk memastikan penyebab keputihan yang Anda alami, dokter spesialis kandungan dan kebidanan bisa menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang, meliputi:


  • Tes pH atau keasaman lendir vagina
  • Kultur cairan vagina untuk menentukan kuman penyebab keputihan
  • Pap smear, untuk menilai adanya kelainan sel pada leher rahim (serviks) yang berpotensi berkembang menjadi keganasan (kanker)
  • Tes darah untuk pemeriksaan infeksi menular seksual


Setelah dokter memastikan penyebab keputihan, barulah penanganan yang sesuai bisa diberikan. Peresepan obat yang sesuai menjadi langkah utama pengobatan keputihan yang Anda alami. Untuk memaksimalkannya, dokter kandungan juga akan menyarankan beberapa upaya menjaga kesehatan organ intim wanita.


Meski umumnya tidak berbahaya dan bisa ditangani, keputihan tidak bisa diabaikan. Sebab kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa radang panggul hingga kemandulan. Jadi, jika Anda mengalami keputihan, segera konsultasikan keputihan dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk penanganan yang sesuai, sekarang juga!


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Dr. MED. Calvin Tjong, Sp. O.G

Dr. dr. R. Aditya Kusuma, Sp. O.G, M.Sc

Dr. dr. Soemanadi, Sp. O.G

dr. A. Budi Marjono, Sp. O.G, Ph.D

dr. Agriana Puspitasari, Sp. O. G

dr. Andry, Sp. O.G, FMIGS, FEGRF

dr. Aswin Wisaksono Sastrowardoyo, Sp. O.G

dr. Bramundito, Sp. O.G

dr. Dhely Lesthama Atmadikoesoemah, Sp. O.G

dr. Erdwin Rakun, Sp. O.G

dr. Eric Kasmara, Sp. O.G

dr. Forry Fortuna Djajasasmita, Sp. O.G

dr. F. X. A. Bhimantoro, Sp. O.G

dr. Grace Valentine, Sp. O.G

dr. Mario Krishna, Sp. O.G

dr. M. Charnaen Ibrahim, Sp. O.G

dr. Merwin Tjahjadi, Sp. O.G

dr. Muhammad Fadli, Sp. O.G

dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp. O.G

dr. Putri Deva Karimah, Sp. O.G

dr. Rifardi Rifiar, Sp. O.G

dr. Rudi Simanjuntak, Sp. O.G

dr. Sandy Prasetyo, Sp. O.G

dr. Sawitri Setiati Sp. O.G

dr. Thomas Chayadi, Sp. O.G

dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp. O.G

dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, Sp. O.G




Referensi:

  1. Sim M, Logan S, et al,. Vaginal discharge: evaluation and management in primary care. Singapore Medical Journal. 2020. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7905126/). Diakses pada 3 Maret 2025.
  2. The American College of Obstetrician and Gynecologist. Think You Have a Vaginal Infection? Here’s What You Need to Know. (https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/the-latest/think-you-have-a-vaginal-infection-heres-what-you-need-to-know). Direvisi terakhir Agustus 2023. Diakses pada 3 Maret 2025.
  3. Centers for Disease Control and Prevention. Diseases Characterized by Vulvovaginal Itching, Burning, Irritation, Odor or Discharge. (https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/vaginal-discharge.htm). Direvisi terakhir 22 Juli 2021. Diakses pada 3 Maret 2025.
  4. Cleveland Clinic. Vaginal Discharge. (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/4719-vaginal-discharge). Direvisi terakhir 22 Juli 2022. Diakses pada 3 Maret 2025.
  5. Mayo Clinic. Vaginal discharge. (https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-discharge/basics/causes/sym-20050825). Direvisi terakhir 25 April 2023. Diakses pada 3 Maret 2025.