Keseleo ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 11 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Keseleo mungkin terdengar sepele, tetapi jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen. Periksakanlah ke dokter spesialis ortopedi!

Keseleo ke Dokter Apa?

Keseleo adalah suatu kondisi dimana ligamen, jaringan yang menghubungkan tulang pada sendi, mengalami peregangan hingga putus. Yang dimaksud dengan ligamen adalah suatu jaringan seperti tali elastis yang menjadi penghubung antar tulang. Terjatuh, perubahan posisi atau terpuntir, maupun gerakan yang menyebabkan peregangan ligamen secara berlebih dapat menyebabkan seseorang keseleo.


Umumnya keseleo memang bisa sembuh sendiri dengan menerapkan teknik RICE. Namun, ketika keluhan yang Anda rasakan saat mengalami keseleo tidak kunjung membaik dalam 7 hari setelah menerapkan metode RICE, sebaiknya segera cari pertolongan medis untuk mencegah terjadinya disabilitas yang menghambat aktivitas.


Namun, keseleo harus diperiksakan ke dokter apa? Pastikan Anda berkonsultasi pada dokter yang tepat untuk menerima penanganan yang tepat!


Keseleo ke Dokter Apa?

Sprain atau keseleo ke dokter spesialis ortopedi, atau dokter tulang. Selain mengobati tulang patah, dokter dengan gelar Sp.OT ini juga memiliki kompetensi untuk mengatasi gangguan pada sistem muskuloskeletal, yakni tulang, otot, tendon, ligamen dan persendian, termasuk keseleo.


Dokter Spesialis Ortopedi 

Dokter spesialis ortopedi akan memberikan penanganan keseleo yang sesuai dengan penyebabnya. Untuk itu, dokter ortopedi perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi area yang terkilir dan tingkat keparahannya.


Pemeriksaan Keseleo oleh Dokter Spesialis Ortopedi

Dokter spesialis ortopedi akan melakukan wawancara medis seputar keluhan dan mekanisme terjadinya keseleo yang Anda alami. Selain itu, dokter juga akan menanyakan kondisi medis yang Anda miliki, untuk pertimbangan penanganan yang diberikan nantinya. Setelah melakukan anamnesis, dokter tulang akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian yang keseleo.


Untuk menilai keparahan keseleo yang Anda alami, dokter spesialis ortopedi akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, berupa:


  • USG
  • Foto rontgen atau x-ray
  • MRI


Penanganan Keseleo oleh Dokter Spesialis Ortopedi

Setelah dokter ortopedi menilai kondisi, termasuk keparahan keseleo yang Anda alami, barulah penanganan yang sesuai bisa diberikan. Dokter bisa saja meresepkan obat pereda nyeri sekaligus untuk mengurangi peradangan, hingga terapi fisik atau fisioterapi yang dilakukan secara bertahap. Operasi mungkin dilakukan untuk mengobati keseleo yang sangat parah, dengan menjahit ligamen yang telah robek.


Bila Anda sedang mengalami keseleo yang tidak kunjung sembuh atau disertai gejala lain, seperti pembengkakan, memar parah, atau nyeri yang hebat, jangan berpikir dua kali! Buat janji temu dengan dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat, detik ini juga!


Perawatan yang komprehensif dari dokter spesialis ortopedi di RS Pondok Indah akan memberikan hasil pengobatan yang optimal, sehingga proses penyembuhan pun lebih cepat!


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


Dr. dr. Jessica Fiolin, Sp. OT

Dr. dr. Robert M. Hutauruk, Sp. OT, M.M. FICS

dr. Daffodilone Cahyadi, Sp. OT

dr. Muki Partono, Sp. OT

dr. Muttiah Rochelle, Sp. OT

dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, Sp. OT




Referensi:

  1. Sadaak MM, AbdElMageed SF, et al,. Effect of aquatic versus conventional physical therapy program on ankle sprain grade III in elite athletes: randomized controlled trial. Journal of Orthopaedic Surgery and Research. 2024. (https://link.springer.com/article/10.1186/s13018-024-04855-0). Diakses pada 4 Maret 2025.
  2. Altomare D, Fusco G, et al,. Evidence-based treatment choices for acute lateral ankle sprain: a comprehensive systematic review. European Review for Medical & Pharmacological Sciences. 2022. (https://www.europeanreview.org/wp/wp-content/uploads/1876-1884.pdf). Diakses pada 4 Maret 2025.
  3. Ruiz-Sánchez FJ, Ruiz-Muñoz M, et al,. Management and treatment of ankle sprain according to clinical practice guidelines: A PRISMA systematic review. Medicine. 2022. (https://journals.lww.com/md-journal/fulltext/2022/10210/Management_and_treatment_of_ankle_sprain_according.106.aspx). Diakses pada 4 Maret 2025.
  4. OrthoInfo. Sprain Ankle. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/sprained-ankle/). Direvisi terakhir April 2022. Diakses pada 4 Maret 2025.
  5. Cleveland Clinic. Sprain. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/sprains). Direvisi terakhir 20 September 2023. Diakses pada 4 Maret 2025.
  6. Mayo Clinic. Sprain. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sprains/symptoms-causes/syc-20377938). Direvisi terakhir 27 Oktober 2022. Diakses pada 4 Maret 2025.
  7. Penn Medicine. Sprains. (https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/sprains). Direvisi terakhir 27 April 2023. Diakses pada 4 Maret 2025.