Kuku Cantengan ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 16 Januari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cantengan bisa saja sembuh dengan sendirinya. Namun, ketika cantengan tidak membaik atau sering berulang, sebaiknya ditangani oleh dokter spesialis bedah umum.

Kuku Cantengan ke Dokter Apa?

Cantengan adalah suatu kondisi medis di mana salah satu sisi atau bagian ujung kuku tumbuh ke dalam daging yang merupakan bantalan kuku. Akibatnya, jari yang mengalami cantengan akan terasa sakit, kemerahan, bahkan bengkak. Jika sudah demikian, penderita cantengan bisa saja mengalami keterbatasan aktivitas, terlebih bila terjadi pada jempol kaki.


Kalau sudah demikian, kaki cantengan ke dokter apa? Apakah sama dengan cantengan pada bagian jari lain? Simak informasi dalam artikel berikut ini untuk mengetahui jawabannya!


Cantengan Periksa ke Dokter Apa?

Cantengan memang lebih sering terjadi pada kulit di sekitar kuku jari kaki, khususnya di jempol kaki, tetapi bisa juga terjadi pada jari lain. Baik cantengan di kaki maupun jari lain, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah umum untuk mendapatkan perawatan yang tepat.


Dokter spesialis bedah, atau yang dikenal juga dengan dokter bedah umum, tidak hanya menangani operasi organ dalam tubuh. Cantengan juga merupakan salah satu kompetensi dokter dengan gelar Sp. B ini.


Penanganan Cantengan oleh Dokter Spesialis Bedah Umum

Dokter bedah umum akan memberikan beberapa pilihan penanganan yang sesuai untuk cantengan yang Anda alami. Namun, sebelum memberikan penanganan yang sesuai, dokter bedah tentu perlu melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan dan menentukan keparahannya. 


Umumnya pemeriksaan fisik pada jari yang terdampak cukup untuk melihat, memastikan, sekaligus menentukan rencana penanganan cantengan yang sesuai. Namun, pada kasus yang parah, dokter bedah mungkin menyarankan kultur nanah pada cantengan, guna mengetahui bakteri yang menginfeksi. Rontgen juga bisa saja dilakukan untuk kasus cantengan yang parah.


Setelah dipastikan, dokter bedah akan menentukan penanganan yang sesuai, baik dengan peresepan obat antinyeri, pengangkatan kuku atau bagian kuku yang tumbuh dan menusuk daging, hingga operasi pengangkatan sebagian maupun seluruh kuku bagi kasus cantengan yang berulang.


Meski sekilas terlihat sepele, kuku cantengan harus segera ditangani dengan baik. Bila tidak, cantengan berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi, seperti infeksi, gangguan aliran darah, kerusakan saraf, gangrene, hingga sepsis. Yang jelas, kuku cantengan menyebabkan rasa nyeri yang bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.


Agar cantengan tidak lagi mengganggu aktivitas, jadwalkan janji temu dengan dokter spesialis bedah umum di RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga!


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut:


dr. Aditya Maulana Arrum, Msi. Med, Sp. B

dr. Ciputra Linardy, Sp.B

dr. Daniel Ardian Soeselo, Sp. B

dr. Divara Syauta, Sp. B

dr. Franky Mainza Zulkarnain, Sp. B

dr. Jisdan Bambang Yulianto, Sp. B

dr. Petrus Sediawan Atmadjaja, Sp. B

dr. Richard, M.Kes, Sp. B



Referensi:

  1. Hassan RE, Khan L, et al,. Surgical Strategies for Ingrown Toenails: A Comprehensive Review of Techniques, Outcomes, and Advancements. Cureus. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10874229/). Diakses pada 3 Januari 2025.
  2. Exley V, Jones K, et al,. A systematic review and meta‐analysis of randomised controlled trials on surgical treatments for ingrown toenails part I: recurrence and relief of symptoms. Journal of foot and ankle research. 2023. (https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1186/s13047-023-00631-1). Diakses pada 3 Januari 2025.
  3. Kim J, Lee S, et al,. A minimally-invasive, simple, rapid, and effective surgical technique for the treatment of ingrown toenails: a reminder of the original Winograd procedure. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2021. (https://www.mdpi.com/1660-4601/18/1/278). Diakses pada 3 Januari 2025.
  4. OrthoInfo. Ingrown Toenail. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/ingrown-toenail). Direvisi terakhir Mei 2024. Diakses pada 3 Januari 2025.
  5. Cleveland Clinic. Ingrown Toenails. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17664-ingrown-toenails). Direvisi terakhir 7 Agustus 2023. Diakses pada 3 Januari 2025.
  6. Mayo Clinic. Ingrown toenails. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ingrown-toenails/symptoms-causes/syc-20355903). Direvisi terakhir 8 Februari 2022. Diakses pada 3 Januari 2025.