Plantar Fasciitis ke Dokter Apa?

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 12 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Plantar fasciitis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam beraktivitas. Untuk mengatasinya, plantar fasciitis perlu ditangani oleh dokter spesialis ortopedi.

Plantar Fasciitis ke Dokter Apa?

Plantar fasciitis adalah peradangan pada plantar fascia, yaitu jaringan ikat yang membentang sepanjang telapak kaki, mulai dari tumit hingga jari kaki. Kondisi ini bisa dipicu oleh aktivitas yang meningkatkan beban atau tekanan di kaki untuk waktu lama, termasuk berdiri maupun berjalan terlalu jauh, atau penggunaan alas kaki yang salah. 


Penderita plantar fasciitis akan merasakan nyeri tajam atau menusuk pada tumit, terutama ketika berdiri setelah duduk lama. Selain menyebabkan nyeri tumit, plantar fasciitis juga bisa menyebabkan tumit penderita bengkak dan kaki terasa kaku. Hal ini membuat penderitanya sulit beraktivitas normal, bahkan hanya sekedar untuk berjalan atau berdiri. 


Jika sudah begini, plantar fasciitis berobat ke dokter apa? Simak informasinya dalam artikel berikut! 


Plantar Fasciitis Periksa ke Dokter Apa?

Beberapa kasus plantar fasciitis bisa diatasi tanpa operasi. Meski begitu, kondisi ini tidak dapat dibiarkan, karena bisa mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Jadi, sebaiknya penderita plantar fasciitis ke dokter apa? Bila Anda menderita kondisi ini, berkonsultasilah dengan dokter spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 


Dokter Spesialis Ortopedi

Dokter spesialis ortopedi atau dokter bedah tulang adalah dokter yang menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal, yang mencakup tulang, sendi, jaringan, ligamen, tendon, otot, dan saraf. Plantar fasciitis termasuk gangguan yang terjadi pada tendon kaki, yang menjadikannya sebagai salah satu kompetensi dokter dengan gelar Sp. OT ini. 


Pemeriksaan Plantar Fasciitis oleh Dokter Spesialis Ortopedi 

Dokter spesialis ortopedi akan memberikan penanganan untuk plantar fasciitis yang Anda alami. Namun, sebelum memberikan penanganan, dokter ortopedi akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta beberapa pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosis plantar fasciitis.


Pemeriksaan dimulai dengan menanyakan gejala yang Anda alami, menelusuri riwayat aktivitas fisik, riwayat kesehatan maupun penyakit yang Anda dan keluarga Anda alami. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, khususnya menekan area bawah tumit untuk memeriksa tingkat nyeri. 


Beberapa pemeriksaan penunjang akan dilakukan untuk memastikan ada tidaknya kondisi medis lain yang memengaruhi plantar fasciitis, seperti patah tulang atau tumit taji (heel spurs), dengan melakukan pemeriksaan:


  • Rontgen, atau foto x-ray kaki 
  • USG
  • MRI 


Penanganan Plantar Fasciitis oleh Dokter Spesialis Ortopedi 

Setelah melakukan pemeriksaan, biasanya dokter ortopedi akan menyarankan perawatan konservatif terlebih dahulu, seperti pemberian obat pereda nyeri, mengurangi aktivitas fisik yang berisiko memperburuk rasa nyeri, mengompres area telapak kaki dengan es, menggunakan night splint, melakukan terapi fisik, menggunakan ortotik, atau menggunakan walking boot maupun tongkat. 


Apabila dalam beberapa bulan keluhan tak juga membaik meski telah menerapkan perawatan konservatif, dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa tindakan, yaitu:


1. Penyuntikan obat-obatan

Dokter akan menyuntikkan kortikosteroid atau PRP (platelet-rich plasma) ke tumit atau area yang nyeri untuk meredakan keluhan, sekaligus mempercepat penyembuhan. 


2. Extracorporeal shock wave therapy 

Terapi ini menggunakan gelombang suara dengan panjang frekuensi khusus yang diarahkan ke area tumit untuk mempercepat penyembuhan plantar fasciitis. 


3. Ultrasonic tissue repair 

Metode ini menggunakan gelombang ultrasonik untuk merangsang proses regenerasi sel dan mempercepat penyembuhan jaringan. 


4. Operasi 

Operasi untuk melepaskan plantar fascia dari tulang tumit ini sangat jarang dilakukan dan baru dilakukan sebagai penanganan terakhir saat perawatan plantar fasciitis lainnya tidak berhasil. 


Plantar fasciitis perlu segera ditangani oleh dokter, sebab jika dibiarkan, nyerinya bisa makin parah dan Anda pun makin sulit untuk beraktivitas. Meski olahraga rutin mampu membantu meredakan nyeri, hal tersebut biasanya bersifat sementara dan rasa nyeri akan bertambah parah segera setelah Anda berhenti bergerak.  


Agar terbebas dari rasa nyeri akibat plantar fasciitis, jadwalkan janji temu dengan dokter ortopedi RS Pondok Indah cabang terdekat, sekarang juga! 


Konsultasikan pada dokter spesialis kami untuk penanganan lebih lanjut: 


Dr. dr. Jessica Fiolin, Sp. OT

Dr. dr. Robert M. Hutauruk, Sp. OT, M.M. FICS

dr. Daffodilone Cahyadi, Sp. OT

dr. Muki Partono, Sp. OT

dr. Muttiah Rochelle, Sp. OT

dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, Sp. OT




Referensi:

  1. Yingjie Z, Mithu MM, et al,. Comparative effectiveness of endoscopic plantar fasciotomy, needle knife therapy, and conventional painkillers in the treatment of plantar fasciitis: a real-world evidence study. Journal of Orthopaedic Surgery and Research. 2024. (https://josr-online.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13018-024-05132-w). Diakses pada 21 Februari 2025. 
  2. American Academy of Orthopaedic Surgeons. What Is an Orthopaedic Surgeon?. (https://orthoinfo.aaos.org/en/treatment/orthopaedics/). Direvisi terakhir Maret 2022. Diakses pada 21 Februari 2025.       
  3. Johns Hopkins Medicine. Plantar Fasciitis. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/plantar-fasciitis). Diakses pada 21 Februari 2025. 
  4.  Cleveland Clinic. Plantar Fasciitis. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14709-plantar-fasciitis#management-and-treatment). Direvisi terakhir pada 11 April 2022. Diakses pada 21 februari 2025. 
  5. Mayo Clinic. Plantar fasciitis. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plantar-fasciitis/diagnosis-treatment/drc-20354851). Direvisi terakhir pada 7 September 2023. Diakses pada 21 Februari 2025.