Oleh Tim RS Pondok Indah
Kemajuan teknologi pencitraan meningkatkan harapan hidup masyarakat dengan menurunkan risiko gangguan jantung melalui pemeriksaan dan mendukung perawatan dini.
Jakarta, 27 Mei 2024 – RS Pondok Indah Group dengan bangga mengumumkan adopsi teknologi medis terbaru di RS Pondok Indah – Puri Indah, yaitu The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI, yang sekaligus merupakan instalasi pertama di Indonesia. Dukungan teknologi medis terdepan ini menghadirkan peningkatan signifikan dalam layanan kesehatan di RS Pondok Indah – Puri Indah, khususnya dalam hal pemeriksaan pencitraan dengan memastikan waktu pemeriksaan CT-Scan yang lebih singkat, penegakkan hasil diagnosis dokter yang lebih akurat, serta menghilangkan batasan pemeriksaan untuk kondisi medis tertentu.
Chief Executive Officer (CEO) RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS mengatakan, “Kami sangat bangga dapat menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menginstalasi teknologi pencitraan terdepan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI. Ini merupakan komitmen kami untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang mengutamakan kebutuhan pasien. Dengan hadirnya teknologi The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI untuk menegakkan diagnosis dan didukung oleh tenaga medis ahli yang meliputi dokter spesialis dan sub-spesialis, RS Pondok Indah Group senantiasa menghadirkan pengalaman pasien yang lebih baik melalui perawatan yang nyaman dan efisien di dalam negeri.”
Teknologi The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu dokter dalam mendeteksi adanya plak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, mengevaluasi struktur jaringan anatomi jantung dan memberikan pencitraan kondisi pembuluh darah lebih detail, serta dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dini penyakit jantung pada individu yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan peningkatan kasus kematian pada usia muda atau produktif akibat penyakit jantung koroner di Indonesia[1]. Fenomena ini dipicu oleh perilaku gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, faktor genetik, paparan lingkungan, serta peningkatan faktor risiko kesehatan. Hal ini menyebabkan pergeseran kasus kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner yang sebelumnya sering dikaitkan dengan kelompok usia lanjut menjadi ancaman bagi kelompok usia muda.
“Tidak hanya meningkatkan risiko kematian dini, kelompok usia muda yang mengalami penyakit jantung koroner cenderung merasakan dampak signifikan karena adanya penurunan kualitas hidup, keterbatasan aktivitas fisik, serta meningkatkan risiko komplikasi penyakit lain yang lebih serius. Hal ini turut berdampak pada kesehatan mental dan meningkatkan beban finansial. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan seperti menerapkan gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan diperlukan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan risiko penyakit jantung koroner,” ujar dr. Johan Winata, Sp. J. P, Subsp. K. I (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis jantung dan pembuluh darah kardiologi intervensi RS Pondok Indah – Puri Indah.
Dengan berbagai dampak gangguan jantung yang mengintai, kesadaran akan pentingnya deteksi dini pada usia produktif melalui medical health check-up rutin perlu ditingkatkan guna menghindari keterlambatan diagnosis dan penanganan medis. Penggunaan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI sebagai salah satu modalitas diagnostik di RS Pondok Indah – Puri Indah memastikan pemeriksaan CT Scan berlangsung cepat dan nyaman bagi pasien karena pemindaian (scanning) hanya membutuhkan waktu 0,23 detik atau 1-beat cardiac (memindai dalam 1 degupan jantung). Hal ini memudahkan pemeriksaan pada pasien dengan aritmia (denyut jantung tidak beraturan). Pemeriksaan CT-Scan kini dapat dilakukan tanpa pasien mengonsumsi obat beta blocker (penstabil denyut jantung)
Teknologi Artificial Intelligent (AI) Based Automatic Patient Positioning dan TrueFidelity™ pada alat CT Scan ini memastikan hasil pindaian tergambar sangat jelas (high-resolution imaging) karena AI dapat mengoreksi goyangan/gerakan sehingga pasien bisa mendapatkan gambaran jantung yang presisi. Hasil pencitraan dengan resolusi tinggi ini juga membantu pencitraan pasien dengan kalsifikasi arteri koroner, plak, dan yang sudah dipasang ring jantung. Tentunya, hal ini dapat memudahkan dokter untuk memberikan diagnosis yang lebih akurat kepada pasien.
dr. Kanovnegara, Sp. Rad, B.Med.Sci, dokter spesialis radiologi RS Pondok Indah – Puri Indah menjelaskan, “Pemeriksaan dengan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu pasien mendapatkan pengalaman scan time lebih cepat, dosis radiasi lebih rendah, dan dosis cairan kontras lebih sedikit. Berbagai keunggulan ini memberikan kesempatan kepada pasien dengan beragam kondisi untuk dapat melakukan pemeriksaan CT Scan dengan lebih nyaman. Ditambah dengan adanya fitur AI untuk memberikan hasil pencitraan visual beresolusi tinggi yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis dokter.”
Kehadiran teknologi The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI turut menjawab kebutuhan pasien dengan kondisi medis tertentu yang sebelumnya tidak dapat melakukan pemeriksaan pencitraan dengan CT Scan, seperti pasien anak atau orang lanjut usia yang cenderung sulit kooperatif saat menjalani pemeriksaan karena alasan kenyamanan, pasien dengan berbagai kondisi medis penyerta seperti gangguan irama jantung, memiliki calcium score tinggi, dan gangguan ginjal, pasien dengan riwayat pemasangan stent/ring jantung, hingga pasien obesitas.
“RS Pondok Indah Group senantiasa menjawab kebutuhan pasien melalui pengadopsian teknologi medis terkini. Hal ini juga sejalan dengan program Pemerintah untuk mengembangkan industri kesehatan dalam negeri serta menjadi wujud dukungan kami terhadap harapan untuk meningkatkan jumlah WNI yang memilih berobat dalam negeri. Ke depannya, RS Pondok Indah Group akan terus berinvestasi dalam pembaruan teknologi untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan kualitas pelayanan terbaik bagi pasien melalui penanganan yang cepat, akurat, dan minim risiko,” tutup dr. Yanwar.
***
[1] Data dikutip dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210927/5638626/penyakit-jantung-koroner-didominasi-masyarakat-kota/