CT Scan Jantung Tangkas Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner

Kamis, 13 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

CT scan untuk jantung koroner mampu memberikan informasi berupa morfologi anatomi maupun fungsionalnya, hingga memberikan struktur jantung beserta variasinya.

CT Scan Jantung Tangkas Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner yang dialami oleh golongan dewasa muda sering kali terjadi akibat penerapan pola hidup yang tidak sehat. Kematian yang merupakan kemungkinan komplikasi terburuk dari penyakit jantung koroner bahkan sering kali terjadi karena penderitanya abai terhadap tanda-tanda yang dialami.


Padahal, teknologi terkini untuk mendeteksi adanya penyakit jantung dengan cepat dan tepat telah tersedia. Salah satu teknologi tersebut adalah mesin CT-scan yang dapat memindai pembuluh darah koroner dengan akurat.


Seorang laki-laki, 49 tahun, penderita tekanan darah tinggi, kolesterol, dan perokok, akhir-akhir ini mengeluh dada terasa tidak nyaman saat beraktivitas olahraga. Saat melakukan medical check-up rutin, dilakukan treadmill test, hasilnya negatif (tidak menunjukkan kecurigaan iskemia).


Namun, karena ada keluhan, maka dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menganjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu pemeriksaan CT-scan jantung. Selain itu, merekam aktivitas listrik jantung dengan menggunakan elektrokardiogram (ECG) juga dilakukan untuk memantau kondisi jantung pasien. Ternyata dicurigai ada penyempitan di arteri koroner.


Akhirnya dilakukan tindakan kateterisasi koroner, dan pemasangan cincin (stent) pada pasien. Pasien pun terhindar dari serangan jantung, karena deteksi yang cepat dan tepat.

Kemajuan teknologi alat diagnostik yang pesat saat ini sudah sangat dirasakan manfaatnya dalam mendiagnosis adanya gangguan struktur morfologi organ tubuh.


Diharapkan dengan adanya alat diagnostik yang baik, maka dapat dilakukan diagnosis secara tepat dan cepat, sehingga dapat membantu pasien mendapat penanganan yang cepat, tepat, dan efisien.

Dalam mendiagnosis struktur morfologi organ tubuh sangat diperlukan modalitas radiologi sesuai dengan kemampuan alat dan karakteristik organ yang akan dinilai. Salah satu modalitas yang digunakan untuk deteksi penyakit jantung koroner adalah CT-scan jantung.


Baca juga: Hasil CT-Scan Jantung, Berapa Lama Bisa Keluar?


Diagnosis Menyeluruh dengan CT-Scan Jantung

Saat ini penggunaan pemeriksaan CT-scan jantung makin banyak dilakukan dan telah dijadikan sebagai salah satu pilihan pemeriksaan rutin jantung. CT-scan jantung dipilih karena tidak invasif dan dapat memberikan informasi tentang struktur morfologi anatomi organ jantung dan pembuluh darahnya dengan begitu maksimal.


Pemeriksaan lebih lanjut dengan CT-scan jantung, terutama 64 slice, mampu memberikan data informasi baik berupa morfologi anatomi maupun fungsionalnya, juga dapat memberikan detail data struktur jantung berikut variasinya, dan struktur organ di mediastinum (terutama pembuluh darah).


Analisis dari hasil pencitraan CT-scan jantung yang sering digunakan saat ini berupa penilaian morfologi jantung, calcium score arteri koronaria, dan CT-angiografi koronaria. Calcium score, merupakan teknik penilaian perluasan kalsifikasi di arteri koronaria dengan menggunakan angka.


Telah terbukti bahwa ada korelasi langsung banyaknya calcium score dengan risiko penyakit jantung koroner (atherosclerosis and plaque formation).


Semakin tinggi calcium score, maka semakin tinggi kemungkinan adanya stenosis a. koronaria. CT calcium score nol (0), belum dapat menyingkirkan adanya soft plaques, tetapi secara statistik dapat menyingkirkan adanya penyakit jantung koroner bermakna (dapat terlihat lebih baik dengan CT angiogram).


Dengan ditemukannya calcium score yang tinggi, dan disertai adanya soft plaque yang pecah, maka akan menyebabkan serangan jantung akut.

Indikasi pemeriksaan umum yang sering dilakukan pada CT-scan jantung antara lain:


  • Adanya risiko penyakit jantung.
  • Evaluasi anatomi jantung/selaput jantung, adanya massa/tumor, bekuan darah/trombus.
  • Kasus-kasus nyeri dada.
  • Evaluasi setelah bypass grafts dan pemasangan ring jantung.
  • Evaluasi gerakan dinding jantung dan fungsi katup.
  • Mendeteksi adanya anomali/kelainan jantung.


Baca juga: CT Scan Jantung: Cara Kerja, Indikasi, dan Prosedurnya



Persiapan Pasien 

Sebelum menjalani CT scan di rumah sakit, pasien biasanya harus berpuasa, melepas benda logam, dan mengenakan pakaian yang disediakan oleh rumah sakit.

Agar dapat dihasilkan kualitas gambar yang baik, pasien perlu melakukan berbagai persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan, meliputi:


  • Denyut jantung kurang dari 70 kali per menit, bila perlu diberi obat beta blocker. Beberapa keadaan kontraindikasi pemberian beta blocker, antara lain: asthma bronchiale, gangguan listrik jantung (AV block), hipotensi berat, gagal jantung berat, dan tidak toleransi terhadap beta blocker.
  • Pasien diharuskan berpuasa selama empat jam sebelum pemeriksaan
  • Hindari minum kopi, dan obat-obatan yang meningkatkan denyut jantung
  • Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum/kreatinin darah), karena menggunakan injeksi cairan kontras


Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan


CT Scan Flash with Dual Source, Teknologi Terkini CT Scan Jantung

RS Pondok Indah – Pondok Indah saat ini sudah menggunakan CT-Scan dengan teknologi terbaru, berupa CT-scan flash with dual source 256 slices, dengan keuntungan antara lain:


  • Resolusi yang lebih baik, sehingga dapat dilakukan pada pasien dengan denyut jantung yang tinggi, tanpa memerlukan obat beta blocker
  • Banyaknya potongan gambar (slice) yang dihasilkan, sehingga dapat mengambil gambar yang lebih luas jangkauannya
  • Kualitas gambar lebih stabil pada dosis radiasi yang relatif lebih kecil


Jadi, tunggu apa lagi? Segera buat janji pemeriksaan CT-Scan jantung dengan Executive Health Check Up di RS Pondok Indah sekarang juga. Sebab kesehatan Anda adalah prioritas kami! Demikian pula kesehatan jantung Anda!


FAQ


Apa Itu CT Scan Jantung Koroner dan Mengapa Diperlukan?

CT Scan Jantung Koroner adalah pemeriksaan pencitraan yang menggunakan sinar X untuk melihat kondisi pembuluh darah koroner di jantung. Pemeriksaan ini membantu dokter mendeteksi adanya penyempitan atau penyumbatan akibat plak kolesterol. CT Scan ini sering direkomendasikan bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.


Bagaimana Proses CT Scan Jantung Koroner Dilakukan?

Sebelum pemeriksaan, pasien akan diminta berbaring di meja pemindai. Dalam beberapa kasus, obat untuk memperlambat detak jantung diberikan agar gambarnya lebih jelas. Kemudian, cairan kontras disuntikkan melalui pembuluh darah di lengan untuk membantu dokter melihat arteri koroner dengan lebih detail. Mesin CT Scan akan mengambil gambar jantung secara cepat dan pasien hanya perlu menahan napas beberapa detik saat pemindaian berlangsung.


Berapa Lama Pemeriksaan CT Scan Jantung?

Pemeriksaan CT Scan Jantung biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 15 menit. Namun, jika termasuk persiapan sebelum pemindaian, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai 30 hingga 60 menit.


Apakah Proses CT Scan Jantung Menyakitkan?

CT scan jantung tidak menyakitkan. Anda hanya perlu berbaring diam di atas meja pemindai. Jika menggunakan kontras, mungkin akan ada sensasi hangat atau rasa logam di mulut saat cairan disuntikkan, tapi itu normal dan cepat hilang. Beberapa orang juga bisa merasa sedikit tidak nyaman karena harus menahan napas sebentar. Prosesnya cepat dan aman, jadi tidak perlu khawatir!


Apa Itu Kontras Dalam CT Scan?

Kontras dalam CT Scan adalah cairan khusus yang digunakan untuk membuat gambar organ dan pembuluh darah terlihat lebih jelas. Cairan ini membantu dokter membedakan jaringan yang normal dan yang bermasalah. Untuk CT Scan Jantung Koroner, kontras disuntikkan agar arteri koroner lebih mudah terlihat. Saat cairan masuk ke tubuh, pasien mungkin merasakan sensasi hangat atau rasa logam di mulut, tetapi ini normal dan hanya berlangsung sebentar.


Berapa Lama Zat Kontras Hilang?

Zat kontras biasanya keluar dari tubuh dalam 24–48 jam melalui urine. Minum banyak air setelah pemeriksaan membantu ginjal membuang zat ini lebih cepat. Jika fungsi ginjal normal, proses ini berjalan lancar. Namun, bagi yang memiliki gangguan ginjal, dokter mungkin akan memberikan panduan khusus untuk memastikan zat kontras benar-benar tereliminasi dengan aman.