Cuci Tangan dengan Sabun: Kebiasaan Sederhana yang Penting untuk Mencegah Penyakit

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 24 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Cuci tangan dengan sabun adalah langkah sederhana dengan dampak besar bagi kesehatan. Melalui metode cuci tangan yang tepat, penularan infeksi bisa dihentikan.

Cuci Tangan dengan Sabun: Kebiasaan Sederhana yang Penting untuk Mencegah Penyakit

Tangan merupakan salah satu organ yang paling banyak digunakan dalam beraktivitas. Bagian tubuh ini juga menjadi salah satu media penularan kuman, baik karena menyentuh sumber penyakit, maupun karena menyentuh fasilitas umum yang telah tercemar.


Cuci tangan menjadi langkah pemutusan mata rantai penularan penyakit yang sederhana, tetapi memiliki dampak besar pada kesehatan manusia. Namun, membasuh tangan dengan air saja tidak cukup untuk menjaga kebersihan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan cara cuci tangan yang benar, termasuk dengan menggunakan sabun dan air mengalir.


Untuk memperingati pentingnya cuci tangan dengan sabun, setiap tanggal 15 Oktober diperingati sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Peringatan ini juga dilakukan untuk mencegah masyarakat terjangkit penyakit infeksi, serta menularkannya pada orang lain. Dengan demikian, tingkat kematian akibat penyakit menular pun bisa dikurangi.


Manfaat Cuci Tangan dengan Sabun (CTPS)

Tubuh umumnya memiliki sistem pertahanan alami yang akan melawan kuman penyebab infeksi. Namun, diperlukan juga upaya untuk mengurangi kemungkinan kuman masuk ke dalam tubuh. Cuci tangan dengan sabun merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan.


Selain mencegah masuknya kuman dalam tubuh, berikut ini adalah beberapa manfaat cuci tangan dengan sabun yang bisa Anda peroleh, jika dilakukan dengan benar:


  • Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir akan membunuh serta membersihkan tangan dari kuman
  • Anak memiliki fase tumbuh kembang yang akan membuatnya lebih sering memasukkan tangan dalam mulut. Tangan ini merupakan sumber masuknya kuman dalam tubuh anak, selain dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi. Jadi, mencuci tangan bisa mencegah anak terinfeksi penyakit. 


Bahkan ibu yang menjaga kebersihan tangan dengan cara ini juga bisa mencegah anaknya mengalami penyakit akibat makanan yang terkontaminasi. 


  • Cuci tangan dengan sabun bisa menjadi upaya pencegahan penyakit menular dan menurunkan angka infeksi, bahkan angka kematian
  • Cuci tangan pakai sabun juga bisa mencegah penyakit akibat infeksi cacing, terutama pada anak, yang bisa menyebabkan penderitanya mengalami malnutrisi, khususnya kekurangan gizi


Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda sebaiknya mengetahui cara dan waktu yang tepat mencuci tangan menggunakan sabun. Ajarkan pula kebiasaan baik ini kepada anak maupun orang tersayang.


Baca juga: Infeksi Saluran Pencernaan, Sudah Biasa, tetapi Tidak Bisa Diabaikan



Langkah-Langkah Cuci Tangan dengan Sabun

Anda perlu lebih dahulu mengetahui cara mencuci tangan dengan sabun dan air yang benar, agar bisa mempraktikkan serta memperoleh manfaatnya. Berikut ini adalah langkah cuci tangan menggunakan sabun yang baik dan benar, yang perlu Anda ketahui dan praktikkan:


  1. Basahi kedua tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir
  2. Gunakan sabun secukupnya pada tangan
  3. Gosokkan kedua telapak tangan
  4. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari
  5. Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan
  6. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan
  7. Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar
  8. Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagian kuku terkena sabun
  9. Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir
  10. Keringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tisu
  11. Bersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tisu


Pastikan Anda melakukan langkah cuci tangan dengan sabun di atas selama 40-60 detik, dan lepaskan semua aksesori di tangan, seperti cincin, jam tangan, maupun gelang. 


Jangan biarkan tangan tetap basah, keringkanlah menggunakan tisu. Anda juga tidak disarankan menyentuh permukaan atau benda di fasilitas umum maupun mengelap tangan menggunakan handuk di kamar mandi umum, karena kedua tindakan tersebut akan kembali menyebabkan tangan menjadi berkuman. 


Baca juga: Nyeri Perut, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Meredakannya


Kapan Kita Harus Cuci Tangan dengan Sabun?

Anda disarankan mencuci tangan ketika tangan sudah kotor. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk cuci tangan dengan sabun, yakni:


  • Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan
  • Sebelum dan setelah makan
  • Setelah buang air besar dan menggunakan toilet
  • Sebelum dan sesudah mengganti popok 
  • Sebelum dan sesudah menceboki atau membersihkan anak setelah menggunakan toilet
  • Sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda
  • Setelah bersin atau batuk
  • Sebelum dan sesudah merawat luka
  • Sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sedang sakit
  • Setelah menyentuh sampah
  • Setelah menyentuh atau membersihkan kotoran hewan


Cara mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar tidak hanya perlu diketahui, tetapi juga diterapkan. Sebab langkah sederhana ini termasuk salah satu bentuk perilaku hidup bersih dan sehat yang efektif dalam mencegah terjadinya penyakit menular.


Meski membawa segudang manfaat, Anda juga sebaiknya tidak mencuci tangan dengan sabun secara berlebihan, karena justru bisa menyebabkan kulit tangan mengelupas dan lebih rentan mengalami infeksi. 


Bagi Anda yang tengah mengalami infeksi, maupun merawat orang terkasih yang sedang sakit, jangan lupa untuk senantiasa cuci tangan dengan sabun dengan benar. Selain itu, ikuti arahan dari dokter yang merawat.


Bila Anda merasakan gejala infeksi, jangan segan untuk memeriksakan kondisi ke dokter umum di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan demikian, dokter bisa memberikan saran penanganan yang komprehensif dan sesuai. 


Baca juga: Sakit Lambung, Periksakan Segera, Jangan Remehkan Akibatnya



FAQ


Apakah Boleh Cuci Tangan Tanpa Sabun?

Cuci tangan tanpa sabun boleh dilakukan bila tidak ada sabun yang tersedia, tetapi kurang efektif dalam membersihkan tangan. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) lebih efektif dalam membersihkan kotoran dan kuman dari tangan. Jika sabun tidak tersedia, gunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 60%.


Manakah yang Lebih Baik Mencuci Tangan Dengan Sabun atau Hand Sanitizer?

Mencuci tangan dengan sabun lebih efektif dibandingkan hand sanitizer karena mampu menghilangkan kuman, bakteri, dan virus secara menyeluruh. Hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% bisa digunakan jika sabun dan air tidak tersedia, tetapi kurang efektif menghilangkan beberapa jenis kuman dan tidak membersihkan tangan dari kotoran yang terlihat.


Apakah Boleh Cuci Tangan Pakai Sabun Mandi?

Boleh, mencuci tangan dengan sabun mandi dapat membantu membersihkan kotoran dan bakteri. Agar hasilnya maksimal, pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 40 detik.


Bolehkah Mencuci Tangan dengan Sabun Cuci Piring?

Mencuci tangan dengan sabun cuci piring sebenarnya bisa saja apabila tidak ada sabun cuci tangan tersedia, tetapi hal ini tidak dianjurkan. Sebab sabun cuci piring dirancang untuk membersihkan lemak dan kotoran pada piring, bukan untuk kulit. Jadi, penggunaan sabun cuci piring untuk mencuci tangan dapat menyebabkan iritasi dan kulit kering.


Sebaiknya, gunakan sabun tangan yang diformulasikan khusus untuk menjaga kelembutan kulit dan membunuh kuman. Sabun tangan lebih efektif untuk membersihkan kuman serta aman dan nyaman digunakan sehari-hari.



Referensi:

  1. Anderson CE, Tong J, et al,. Investigating the efficacy of various handwashing methods against enveloped and non-enveloped viruses. The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10076994/). Diakses pada 15 Oktober 2024.
  2. Ezezika O, Heng J, et al,. What are the barriers and facilitators to community handwashing with water and soap? A systematic review. PLOS Global Public Health. 2023. (https://journals.plos.org/globalpublichealth/article?id=10.1371/journal.pgph.0001720). Diakses pada 15 Oktober 2024.
  3. Richardson R, Collins AE. Infectious disease risk communication and engagement using puppetry and related approaches for improving handwashing with soap in an informal settlement of Nairobi. International Journal of Disaster Risk Reduction. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212420922006963). Diakses pada 15 Oktober 2024.
  4. Szczuka Z, Siwa M, et al,. Handwashing adherence during the COVID-19 pandemic: A longitudinal study based on protection motivation theory. Social Science & Medicine. 2023. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0277953622008759). Diakses pada 15 Oktober 2024.
  5. Centers for Disease Control and Prevention. About Handwashing. (https://www.cdc.gov/clean-hands/about/index.html). Direvisi terakhir 16 Februari 2024. Diakses pada 15 Oktober 2024.
  6. Cleveland Clinic. Handwashing. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17474-hand-washing). Direvisi terakhir 2 April 2024. Diakses pada 15 Oktober 2024.
  7. Mayo Clinic. Hand-washing: Do's and don'ts. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/hand-washing/art-20046253). Direvisi terakhir 10 Desember 2021. Diakses pada 15 Oktober 2024.