Depresi pada Pekerja Urban, Bagaimana Mengenali Gejalanya?

Kamis, 17 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Gejala depresi meliputi perasaan sedih berkepanjangan, hilang minat, kelelahan, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, sulit fokus, dan pikiran negatif.

Depresi pada Pekerja Urban, Bagaimana Mengenali Gejalanya?

Depresi adalah gangguan suasana perasaan. Anda biasanya memiliki dua perasaan, yaitu perasaan gembira dan sedih. Depresi terjadi ketika Anda mengalami rasa sedih yang berlebihan. Pekerja urban yang mengalami depresi memiliki rasa sedih yang tidak terkendali. Perasaan sedih itu biasanya mendominasi hidupnya. 


Gejala Depresi

Pada dasarnya setiap orang memiliki rasa sedih. Namun, rasa sedih itu semestinya dapat dikendalikan, supaya tidak mendatangkan masalah fisik dan mental, yang dapat menimbulkan depresi. Gejala utama seseorang yang mengalami depresi adalah merasa sedih berkelanjutan lebih dari dua minggu dan kehilangan kesenangan dari hobi-hobi yang biasa dijalani. Gejala lainnya, meliputi:


  • Kehilangan tenaga
  • Kesulitan konsentrasi
  • Gangguan nafsu makan (makan berlebihan atau kurang makan)
  • Gangguan tidur (sulit tidur atau tidur berlebihan)
  • Kehilangan kepercayaan diri (merasa dirinya tidak berguna, merasa tidak ada harganya hidupnya)
  • Sulit mengambil keputusan
  • Kecenderungan untuk melukai diri sendiri, atau bahkan sampai melakukan percobaan bunuh diri


Apabila gejala-gejala tersebut sudah mulai muncul, artinya Anda sudah mulai masuk ke dalam fase depresi. Dalam situasi seperti ini, Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa agar mendapat pertolongan.


Siapa yang Berisiko Mengalami Gangguan Depresi?

Semua orang berisiko mengalami gangguan depresi. Anda mungkin sudah mengetahui bahwa depresi selalu diawali oleh penyebab yang bersifat personal, seperti dipecat dari pekerjaan, konflik rumah tangga, putus dengan pacar, dan lain-lain, yang membuat Anda menjadi putus harapan menjalani kehidupan.


Namun demikian, ada penyebab lain yang tidak diketahui secara jelas. Seseorang yang dilanda depresi, secara biologis memiliki gangguan hormon serotonin di otak. Kandungan hormon yang menurun ini dipercaya menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi di luar penyebab yang bersifat personal.


Tingginyaa tuntutan (pressure) para pekerja di kota besar ini sering membuat seseorang menjadi tertekan atau stres karena antara keinginan dan kemampuan tidak sepadan. Selain itu, kriminalitas yang tinggi di kota besar seperti perampokan dan pencurian membuat hidup Anda tidak nyaman.


Tingkat kemacetan yang tinggi dan tantangan hidup lainnya di kota besar membuat risiko terjadinya depresi semakin besar. 


Dampak Depresi pada Diri Sendiri dan Lingkungan

Seseorang yang mengalami depresi biasanya menjadi kurang fokus pada pekerjaannya, sehingga kualitas pekerjaannya menurun. Anda akan sulit mengambil keputusan dan menjadi tidak bertenaga untuk melakukan banyak hal. Perilaku ini membuat Anda tidak dapat bekerja dengan baik. 


Pada sisi lain, depresi juga dapat menimbulkan dampak dalam kehidupan sosial Anda, seperti ketidakinginan untuk bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menarik diri dari kehidupan sosial. Biasanya Anda suka menyendiri dan mengurung diri di dalam rumah.


Apabila Anda sudah berkeluarga, keadaan ini dapat menimbulkan persoalan rumah tangga. Pasangan Anda menjadi tidak tahan karena Anda terus-menerus bersedih, murung, marah, dan menjadi sangat sensitif. Komunikasi dan interaksi antara Anda dan pasangan pun semakin sulit.


Cara Mengatasi Gangguan Depresi

Perlu dianalisa terlebih dahulu, apakah Anda memiliki gangguan depresi yang hanya disebabkan oleh hormon serotonin yang rendah, atau oleh penyebab lainnya. Bila penyebabnya adalah masalah hormon serotonin, maka Anda dianjurkan untuk mengunjungi dokter spesialis kedokteran jiwa untuk memperoleh penanganan yang tepat, seperti terapi pengobatan untuk meningkatkan hormon serotonin. 


Namun, apabila diketahui adanya penyebab yang lain, maka Anda perlu dibantu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi dan realitas yang ada. Salah satu contoh, Anda dipecat dari pekerjaan dan kemudian berpikir bahwa tidak bekerja adalah akhir dari segalanya. Tetapi di sisi lain, ada seseorang yang dipecat dari pekerjaannya hanya berpikir, “Ya sudah, berarti perlu mencari cara mendapatkan pekerjaan baru.” 


Anda yang mengalami depresi dengan sebab yang jelas perlu dibantu agar mindset Anda berubah. Dengan demikian, penyebab depresi yang dianggap begitu berat akan menjadi tidak begitu berat. Dokter spesialis kedokteran jiwa dan/atau psikolog dapat membantu Anda dalam menangani masalah seperti ini. Namun, bila Anda masih dalam fase depresi ringan, maka cukup pergi ke psikolog untuk memperoleh bimbingan. Semua bergantung pada diri Anda.


Selain penanganan melalui terapi pengobatan dan konseling, Anda juga dapat melakukan hal-hal berikut untuk mencegah terkena depresi: 

  • Berjemur sambil olahraga. Tubuh yang terkena matahari sambil olahraga dapat membuat tubuh Anda melepaskan hormon-hormon yang baik, seperti endorfin
  • Mengonsumsi cokelat dan susu karena mengandung zat triptofan yang bila masuk ke dalam tubuh akan berubah menjadi hormon serotonin
  • Belajar hidup sehat
  • Makan teratur
  • Istirahat cukup
  • Mengelola stres agar tidak menjadi depresi


Gangguan depresi dapat diatasi, asalkan Anda mempunyai kemampuan yang kuat dalam diri dan juga didukung keluarga dan teman terdekat. Jangan ragu dan jangan sampai terlambat mengunjungi dokter spesialis kedokteran jiwa supaya segera mendapatkan pertolongan, sehingga dampak depresi yang berat seperti keinginan melukai diri ataupun bunuh diri dapat dihindari.