Deteksi penyakit jantung pada usia muda dilakukan melalui EKG, echocardiogram, dan gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau kelelahan. Simak selengkapnya!
Istilah penyakit kardiovaskular adalah terminologi umum dari semua kondisi yang menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah, meliputi penyakit jantung koroner (PJK), penyakit serebrovaskular (stroke), penyakit jantung rematik, dan berbagai macam kondisi lainnya.
Di tengah masyarakat, penyakit ini sering dianggap sebagai masalah kesehatan pada mereka yang berusia lanjut. Namun, tanpa disadari penyakit kardiovaskular juga bisa terjadi pada segala usia, baik pada remaja maupun dewasa muda.
Populasi dewasa muda sering tidak menyadari bahwa mereka berisiko untuk menderita penyakit jantung karena menganggap dirinya terlalu muda. Apakah itu benar? Mari simak data berikut ini.
Di Amerika Serikat rata-rata usia pasien pertama kali terkena serangan jantung akibat penyumbatan ateroklerotik (timbunan kolesterol di dinding arteri koroner jantung) adalah 65 tahun. Akan tetapi dilaporkan sebanyak 4-10 persen kasus terjadi pada usia muda di bawah 45 tahun, dan didominasi oleh kelompok laki-laki. Sekitar 60 persen pada kasus dewasa muda terkena pada satu pembuluh darah arteri koroner saja, sedangkan pada usia yang lebih tua cenderung terkena pada dua sampai tiga arteri koroner.
Penyebab lain dari serangan jantung pada usia muda adalah kelainan bawaan anatomi arteri koroner yaitu sebanyak 4 persen, bekuan darah yang berasal dari tempat lain sebanyak 5 persen, gangguan sistem pembekuan darah sebanyak 5 persen, serta penyebab lain-lain sekitar 6 persen, yaitu spasme atau inflamasi arteri koroner, radioterapi, penggunaan kokain, amphetamine, dan obat-obatan lain.
Data ini seharusnya menjadi peringatan bahwa populasi dewasa muda memiliki risiko yang sama untuk menderita penyakit jantung, serta tidak mengabaikan keluhan, atau gejala penyakit jantung jika memang ada.
Selain itu, bagi Anda yang memiliki faktor risiko penyakit jantung harus mempunyai kewaspadaan yang lebih tinggi. Satu hal yang harus disadari bahwa proses perkembangan plak pada arteri koroner (aterosklerosis) terjadi sejak usia muda, maka pencegahan harus dilakukan sejak dini sebelum proses perjalanan penyakit berlanjut.
Baca juga: Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Screening Jantung
Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu:
Edukasi kepada orangtua, remaja, dan dewasa muda tentang faktor risiko penyakit jantung merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah kematian dan menurunkan masalah terkait dengan penyakit jantung.
Jika kondisi ini dibiarkan berkelanjutan maka penyakit kardiovaskular prematur dapat terjadi. Pola makan yang sehat, mengurangi sedentary life, dan tetap aktif bergerak dapat mengurangi perkembangan penyakit jantung pada usia muda secara signifikan.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah juga sangat penting untuk dilakukan guna mendeteksi dini dan mencegah komplikasi penyakit jantung.
Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh? Penyakit Jantung dan Upaya Pencegahannya
Orang dewasa muda yang mengalami kematian mendadak pada umumnya juga mempunyai kelainan jantung yang sebelumnya tidak terdiagnosis. Atlet adalah kelompok yang berisiko tinggi, dikarenakan jantung mendapatkan beban berat secara terus-menerus selama beraktivitas fisik.
Salah satu contoh penyakit jantung, bahkan penyebab kematian mendadak, yang dialami oleh atlet muda adalah hipertrofi kardiomiopati (hypertrophic cardiomyopathy/HCM). Pada kondisi ini dinding ventrikel kiri jantung mengalami penebalan dan dapat menyebabkan aritmia yang menyebabkan cardiac arrest atau henti jantung. Skrining yang menyeluruh dan komprehensif pada atlet muda sebelum bertanding dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kematian mendadak pada kelompok ini.
Baca juga: 13 Gejala Serangan Jantung yang Harus Diwaspadai
Pada dewasa muda PJK bukan satu-satunya penyebab kematian, meskipun aterosklerosis koroner menyumbang 28 persen kasus kematian mendadak pada populasi ini.
Banyak tipe penyakit jantung lain yang dijumpai, seperti:
Penyakit jantung dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung yang menimbulkan tanda dan gejala lebih lanjut. Selain itu ada pula gangguan konduksi listrik jantung bawaan yang mengakibatkan aritmia (detak jantung tidak teratur) dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
Baca juga: Cara Memilih Jenis Olahraga untuk Penderita Jantung
Penyakit jantung pada usia muda seringkali tidak terduga, sehingga tanda-tanda peringatan seringkali tidak dikenali.
Tanda dan gejala penyakit jantung pada dewasa muda adalah:
Pada anak-anak dan remaja, tanda dan gejala lebih tidak jelas. Berbeda pada kasus mereka yang lebih tua, nyeri dada jarang merupakan indikasi penyakit jantung pada anak-anak. Namun harus diwaspadai jika nyeri dada berhubungan dengan aktivitas terus-menerus seperti olahraga.
Berikut tanda dan gejala pada anak dan remaja:
Apabila terdapat gejala seperti di atas maka segera ke rumah sakit terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Namun, kebanyakan kelainan jantung tidak bergejala. Maka penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Baca juga: Kegunaan MRI untuk Diagnosis Penyakit Jantung
Apabila Anda masih berusia muda, belum mempunyai keluhan yang mengarah pada kelainan jantung, tetapi memiliki faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti yang disebutkan sebelumnya, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Tujuan dari pemeriksaan berkala ini adalah melakukan skrining dan mengevaluasi tingkat risiko kardiovaskular Anda. Ingat, deteksi dini lebih baik daripada terlambat.
Pada umumnya, pemeriksaan kesehatan jantung berkala ini dianjurkan sejak berusia lebih dari 18 tahun dan wajib dilakukan setiap tahun pada individu yang berusia lebih dari 45 tahun. Namun, berapapun usia Anda jika mengalami keluhan yang mengarah pada kelainan jantung, maka pemeriksaan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah harus dilakukan.
Dokter akan melakukan anamnesis atau pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan sesuai indikasi, seperti ekokardiografi, tes treadmill, holter, CT-scan koroner jantung, maupun kateterisasi jantung. Beberapa pemeriksaan lanjutan atau tambahan mungkin masih akan diperlukan setelah diagnosis didapatkan.
Kesimpulannya, apabila Anda berusia muda masih merasa sehat, dan belum memiliki keluhan, tetapi memiliki faktor risiko, maka dapat melakukan pemeriksaan secara berkala terlebih dahulu. Apabila setelah menjalani pemeriksaan ini Anda termasuk kelompok risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular dan memiliki keluhan maka segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah.
Jalani gaya hidup sehat, pola makan sehat, olahraga teratur, dan hindari stres berlebih. Kenali faktor risiko Anda dan manajemen dengan baik faktor risiko tersebut. Marilah jaga kesehatan jantung kita mulai saat ini supaya dapat terus hidup sehat sampai usia lanjut.
Baca juga: CT Scan Jantung Tangkas Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung bisa terjadi pada usia berapa pun, meskipun risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Faktor gaya hidup, seperti pola makan buruk dan kurang aktivitas fisik, dapat memicu penyakit ini sejak usia muda.
Ciri-ciri penyakit jantung yang menyerang usia muda meliputi nyeri dada, mudah lelah, sesak napas, jantung berdebar, dan pusing.
Untuk mengetahui apakah Anda memiliki penyakit jantung, lakukan pemeriksaan seperti EKG, tes darah, dan ekokardiogram. Periksakan diri jika sering mengalami nyeri dada, sesak napas, atau jantung berdebar.