Oleh Tim RS Pondok Indah
Salah satu mitos tentang tulang belakang adalah harus dilakukannya operasi. Padahal, tidak semuanya harus operasi. Lihat mitos faktanya di sini!
Bagian tersebut memegang peran penting karena tulang belakang dan lutut adalah bagian yang menopang berat badan sehingga seseorang dapat tegak berdiri dan beraktivitas.
Namun pemahaman masyarakat mengenai kesehatan tulang belakang dan lutut masih banyak perlu diluruskan. Jakarta Knee & Shoulder Orthopaedic Sports Center (JKOSC) dan Jakarta Spine Clinic (JSC) di RS Pondok Indah – Pondok Indah menghadirkan layanan terpadu dengan dukungan dokter spesialis dan subspesialis ortopedi yang berupaya memberikan pemahaman dan penanganan yang lebih baik mengenai kesehatan tulang belakang dan lutut.
Salah satu persepsi atau mitos yang keliru adalah kekhawatiran masyarakat ketika mengalami masalah tulang belakang adalah keharusan untuk menjalani operasi. Padahal faktanya, tidak semua masalah tulang belakang harus ditangani melalui jalan operasi.
Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan tulang belakang di JSC, dr. Luthfi Gatam, Sp. OT, FICS. Spine Surgeon (K) menjelaskan, “Untuk menentukan apakah seseorang harus menjalani operasi tulang belakang perlu dilakukan diagnosa yang tepat untuk mengetahui penyebab dan fungsi yang terganggu akibat masalah tulang belakang tersebut.
Tulang belakang memiliki fungsi proteksi salah satunya melindungi saraf, fungsi gerak, dan penopang tubuh. Jika ketiga fungsi tersebut terganggu, maka perlu dilakukan koreksi agar kembali normal.”
Selain mitos dan persepsi yang keliru tentang tulang belakang, mitos seputar kesehatan lutut juga beragam. Salah satunya adalah kekhawatiran bahwa penanganan cedera lutut dengan operasi dapat menyebabkan penderita tidak dapat melakukan aktivitas fisik atau olahraga seperti sedia kala.
Dokter spesialis bedah Ortopedi konsultan sport medicine di JKOSC, dr. L. Andre Pontoh, Sp. OT (K) menjelaskan, “Dengan penanganan yang tepat, cedera lutut dapat diatasi dan pasien dapat kembali melakukan aktivitas fisik dan berolahraga seperti biasa.”
Dokter Andre menambahkan bahwa persepsi keliru lainnya yang seringkali dipercayai masyarakat adalah mengenai aktivitas fisik dan hubungannya dengan kesehatan lutut. “Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa olahraga untuk menurunkan berat badan bagi penderita obesitas adalah lari.
Padahal lari tidak dianjurkan bagi penderita obesitas karena berisiko untuk kesehatan lutut.Penanganan yang paling tepat untuk obesitas adalah dengan mengatur pola makan dan berolahraga yang tidak memberi beban lebih pada lutut, seperti bersepeda, berjalan kaki, dan berenang,” jelas dr. Andre.
Beragamnya permasalahan yang mungkin terjadi pada lutut dan tulang belakang, mendorong RS Pondok Indah Group untuk memperbaharui JKOSC dan JSC yang telah menjadi centre of excellence dalam penanganan tulang belakang, postur tubuh dan lutut, atau cedera akibat olah raga.
Klinik yang tersedia di RS Pondok Indah – Pondok Indah ini dilengkapi dengan peralatan medis terkini dan didukung dokter spesialis dan subspesialis ortopedi yang profesional dalam menangani berbagai masalah tulang dan sendi untuk mendukung penegakan diagnosa dan terapi.
Teknologi medis terkini memiliki peranan penting dalam menangani gangguan kesehatan tulang belakang dan lutut. Diagnosa gangguan pada tulang belakang dapat dilakukan melalui pemeriksaan CT Scan Flash with Dual Source atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) 3T Skyra, yang dapat menghasilkan pencitraan yang lebih detil dalam waktu yang lebih singkat.
Teknologi penunjang medis lainnya yang dipakai adalah C-arm radiografi dan fluoroscopy 3D, yakni teknologi yang digunakan untuk melihat gambar atau obyek dari pasien yang akan dilihat langsung dengan cara floroskopi dengan bantuan layar monitor.
Kedua teknologi ini berfungsi untuk menunjang proses pelayanan medis pada penanganan penyakit organ dalam, tulang, dan tindakan operasi. C-arm dapat memberikan kepastian dalam tindakan operasi.
C-arm mampu menampilkan objek secara tiga dimensi, dapat dilihat dengan lebih jelas dan utuh dari berbagai sisi dan posisi, sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Dengan kemampuannya tersebut, selain digunakan pada tindakan operasi, C-arm dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa untuk tindakan medis lainnya seperti denervasi atau melumpuhkan saraf-saraf kecil kita, karena proses pelaksanaan tindakan medis dan operasi tulang atau bagian dalam organ tubuh manusia lainnya dapat terlihat secara langsung (real time) sehingga proses operasi dan tindakan medis yang dilakukan dapat berjalan dengan mudah, akurat, aman, dan nyaman.
MRI 3T Skyra juga dapat digunakan untuk lutut guna mendukung penegakan diagnosa dengan pencitraan yang detil dan tajam hingga teknologi operasi arthroscopy yang sudah menggunakan kamera high definition guna memberikan hasil operasi yang lebih baik serta computer assisted surgery (CAS) untuk operasi penggantian sendi lutut yang menggunakan 3D computer system dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Chief Executive Officer Rumah Sakit Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, mengatakan, “Kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan kesehatan terdepan dalam dunia medis di Indonesia.
Dengan diperbaruinya Jakarta Knee & Shoulder Orthopaedic Sports Center dan Jakarta Spine Clinic, kami berharap dapat menghadirkan kualitas yang lebih baik lagi bagi kesehatan dan kenyamanan pasien di Rumah Sakit Pondok Indah Group.”