Oleh Tim RS Pondok Indah
Gangguan tidur bisa memengaruhi kesehatan mental maupun fisik penderitanya. Oleh karena itu, gangguan pada pola tidur ini perlu diatasi dengan cara yang tepat.
Normalnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur malam sekitar 7-9 jam. Namun, seseorang yang mengalami gangguan tidur justru memiliki waktu tidur yang cukup singkat atau justru sangat panjang.
Padahal, tidur lebih dari sekadar memuaskan rasa kantuk. Mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap hari sangatlah penting untuk menjaga tubuh tetap sehat, membuat tubuh lebih berenergi, meningkatkan fokus, dan membuat suasana hati tetap stabil.
Gangguan tidur merupakan kondisi yang mempengaruhi kualitas dan durasi waktu tidur seseorang di malam hari.
Kondisi ini tidak boleh dibiarkan karena tubuh yang kekurangan waktu tidur bisa menimbulkan dampak buruk, mulai dari tubuh rentan sakit, emosi tidak stabil dan lebih sensitif, sulit fokus ketika beraktivitas, serta bisa mengalami kecelakaan karena berkendaraan saat mata sangat mengantuk.
Baca juga: Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
Gangguan tidur dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Insomia yaitu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya susah tidur setiap malam, setidaknya selama 3 bulan. Kondisi ini menyebabkan tubuh terasa sangat lelah dan mudah tersinggung.
Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana penderitanya mendengkur dan berhenti napas secara tiba-tiba ketika tidur.
Gangguan tidur di mana penderitanya tidak bisa mengatur kapan waktu tertidur dan berapa lama tetap terjaga. Kondisi ini bisa menimbulkan serangan tidur mendadak pada penderitanya.
Gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya menggerakkan kaki saat istirahat atau sebelum tidur.
Perilaku atau suatu hal yang mengganggu ketika tidur, seperti tidur sambil berjalan atau mengigau.
Ketidakmampuan untuk tetap terjaga di siang hari meski sudah tidur cukup lama ketika malam hari.
Gangguan tidur di mana penderitanya menggesekkan atau menggemeretakkan gigi saat tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit rahang atau kerusakan gigi.
Kesulitan tidur yang disebabkan oleh jadwal kerja yang tidak teratur, contohnya pekerja shift.
Gangguan tidur yang terjadi karena jam biologis tubuh atau ritme sirkadian tidak normal. Jadi, penderita gangguan tidur ini tidak bisa tidur dan bangun tidur secara normal.
Gangguan siklus tidur akibat perubahan zona waktu yang cepat karena melakukan penerbangan jarak jauh sebelumnya.
Baca juga: Tidur Berkualitas, Aktivitas Lancar
Seseorang yang mengidap gangguan tidur akan mengalami gejala berikut ini:
Jika Anda mengalami semua gejala di atas, sudah saatnya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Baca juga: Insomnia Hilang, Tidur pun Tenang
Gangguan tidur bisa disebabkan oleh banyak hal, yaitu:
Selain penyebab di atas, gangguan tidur juga bisa disebabkan oleh rendahnya kadar hormon di otak. Yang menyebabkan Anda tidak bisa tidur meski sudah sangat mengantuk.
Baca juga: Akupunktur untuk Insomnia: Cara Mengatasi Gangguan Tidur Tanpa Obat
Ada beberapa kondisi yang diduga menyebabkan gangguan tidur lebih mudah terjadi. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko gangguan tidur:
Anda perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat jika sulit tidur setiap hari, sering mengantuk di siang hari meski sudah tidur lelap saat malam, tubuh terasa sangat lelah walau sudah cukup tidur, atau sering mengalami micro-sleep ketika mengemudi, maupun mengalami penurunan kualitas hidup.
Jangan menunda konsultasi, sebab gangguan tidur tidak hanya mengganggu kegiatan sehari-hari, tetapi juga dapat membahayakan diri dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti stroke, depresi, maupun serangan jantung.
Baca juga: Gangguan Tidur ke Dokter Apa?
Melalui pemeriksaan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait, durasi waktu tidur, sering terbangun saat malam hari atau tidak, serta sering tertidur tanpa sadar saat beraktivitas.
Dokter juga mungkin akan menanyakan kepada pasangan Anda, terkait kebiasaan Anda saat tidur, misalnya mendengkur, tidur berjalan, atau mengigau.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, antara lain memeriksa saluran pernapasan, mulai dari mulut, hidung, sampai tenggorokan.
Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
Baca juga: Si Kecil Kerap Mendengkur? Kenali Bahaya Mendengkur pada Anak
Cara mengobati gangguan tidur sangat tergantung dengan penyebab utamanya. Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi gangguan tidur:
Untuk meningkatkan kualitas tidur, Anda perlu melakukan beberapa perubahan gaya hidup, seperti:
Salah satu cara untuk mengatasi gangguan tidur adalah dengan melakukan psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif. Terapi ini berfokus pada pola pikir dan perasaan penderita gangguan tidur agar bisa mengantuk dan cepat terlelap di malam hari.
Ada beberapa jenis obat yang bisa dokter berikan untuk mengobati pasien gangguan tidur, antara lain obat penenang, obat tidur, juga obat antidepresan. Selain obat, dokter juga mungkin akan meresepkan suplemen melatonin.
Terapi ini bertujuan untuk mengatasi gangguan tidur, seperti insomnia dan jet lag. Untuk melakukannya, dokter akan meminta pasien duduk di kursi, kemudian dokter akan menyalakan alat khusus yang memancarkan cahaya. Pancaran cahaya akan meningkatkan produksi hormon melatonin sehingga siklus tidur dan bangun pasien jadi lebih teratur.
Bagi penderita gangguan tidur sleep apnea, dokter mungkin akan merekomendasikan pemasangan alat khusus ketika pasien tidur. Alat ini disebut dengan CPAP (continuous positive airway pressure).
Alat ini bertujuan untuk membuat saluran pernapasan tetap terbuka saat pasien tidur sehingga oksigen bisa masuk ke dalam tubuh. Cara ini mampu meningkatkan kualitas tidur pasien dan mengurangi risiko munculnya penyakit jantung dan stroke.
Bagi penderita sleep apnea yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi untuk menempatkan alat kecil seperti generator di bawah kulit dada bagian atas. Alat ini bertujuan untuk membuka jalan napas.
Baca juga: Bruksisme, Kebiasaan Menggertakkan Gigi yang Perlu Diwaspadai
Gangguan tidur tidak boleh dibiarkan, karena kondisi ini bisa menimbulkan beragam komplikasi yang mengganggu kesehatan, seperti:
Agar tidak mengalami gangguan tidur, Anda bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan, antara lain:
Gangguan tidur perlu ditangani dengan tepat oleh dokter berpengalaman agar kualitas hidup tetap terjaga. Jika Anda mengalami gangguan tidur seperti yang sudah dijelaskan, jangan menunda untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis neurologi di RS Pondok Indah cabang terdekat. Penanganan langsung dari dokter berpengalaman akan membuat gangguan tidur teratasi dan hidup senantiasa produktif.
Baca juga: Anxiety Disorder, ketika Kecemasan Sudah Mengganggu Keseharian
Tidur malam yang disarankan adalah antara 7-9 jam untuk orang dewasa. Namun, kebutuhan tidur dapat bervariasi tergantung usia dan kondisi masing-masing. Selain lama tidur, kualitas tidur juga penting. Tidur yang terputus atau tidak nyenyak dapat mengurangi manfaat tidur meski durasinya cukup.
Insomnia ditandai dengan kesulitan untuk tidur, sulit mempertahankan tidur, atau sering terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Jika Anda mengalami gejala ini setidaknya tiga kali dalam seminggu selama sebulan, bisa jadi ini adalah pertanda insomnia yang perlu Anda konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi.
Jika Anda sulit tidur, coba tetapkan waktu tidur yang konsisten, buat lingkungan tidur menjadi lebih nyaman, hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur, dan batasi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur. Jika kesulitan tidur terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.
Referensi: