Pertolongan Pertama pada Cedera Tendon Achilles

Selasa, 14 Januari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pertolongan pertama pada cedera tendon achilles yakni istirahat, kompres es, elevasi kaki, dan perban kompresi untuk mengurangi nyeri. Simak selengkapnya di sini!

Pertolongan Pertama pada Cedera Tendon Achilles

Dalam legenda Yunani, Achilles merupakan sosok yang perkasa. Begitu pula dengan salah satu tendon pada tubuh manusia. Tendon Achilles mampu menahan bobot hingga sepuluh kali berat tubuh manusia. Walau begitu, bukan berarti tendon satu ini bisa terhindar dari cedera. 


Meski memiliki kemampuan menahan bobot hingga sepuluh kali berat tubuh manusia, tendon Achilles tetap berisiko mengalami cedera. Apabila cedera tendon Achilles tidak langsung ditangani, kondisi ini akan menyebabkan penurunan mobilitas dan komplikasi lain yang mengganggu aktivitas. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memahami cara pertolongan pertama pada cedera tendon Achilles.


Sekilas Mengenai Cedera Tendon Achilles

Cedera tendon Achilles adalah kerusakan pada tendon Achilles yang menghubungkan otot betis ke tumit. Beberapa kondisi penyebab terjadinya cedera pada tendon achilles adalah sebagai berikut ini:


  • Trauma tajam, seperti terkena pisau
  • Robekan spontan, seperti terjatuh dari ketinggian dengan posisi plantarfleksi pergelangan kaki. Penggunaan steroid (yang disuntikkan di Achilles) pada penderita obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya robekan spontan.
  • Trauma repetitif, seringnya berhubungan dengan olahraga yang melibatkan lompatan seperti sepakbola, berlari, basket, dan lainnya.
  • Olahraga kontrak (basket, sepakbola, dan lainnya) memiliki faktor trauma tambahan yaitu trauma kontak (misal ditekel saat bermain bola)


Baca juga: Awas, Cedera Otot Tidak Selalu karena Olahraga



Tanda-tanda Cedera Tendon Achilles

Pada tahap awal, cedera pada tendon Achilles ditandai dengan timbulnya nyeri dan pembengkakan di sekitar tumit, pergelangan kaki, hingga betis. Rasa nyeri dan pembengkakan ini bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap.


Otot kaki juga bisa terasa kaku pada pagi hari. Kekakuan ini biasanya akan menurun setelah beraktivitas. Akan tetapi, rasa nyeri yang parah dan kaku akibat cedera ini juga bisa menyebabkan kesulitan berjalan maupun beraktivitas.


Saat berolahraga, disertai kombinasi dengan adrenalin, nyerti dapat tidak terasa. Jika penderita sudah mengalami proses degeneratif, dapat terjadi benjolan di tendon Achilles.


Sementara, pada kasus trauma tanpa luka, bila terjadi sobekan, penderita tidak mampu berjinjit dengan kaki yang mengalami trauma (meski pada posisi duduk masih dapat berjinjit). Pada kasus tertentu, ditemukan cekungan di area tendon ini.


Baca juga: Keseleo yang Tidak Kunjung Sembuh


Pertolongan Pertama Cedera Tendon Achilles

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami kondisi seperti tersebut. Pada kasus sobekan total, penderita dapat melakukan RICE (rest, ice, compression, elevation). Berikut ini adalah penjelasannya:


  • Rest: Segera hentikan aktivitas dan istirahatkan kaki yang cedera.
  • Ice: Beri kompres air dingin sesegera mungkin untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Lakukan pengompresan selama 20 sampai 30 menit, 3-4 kali sehari untuk 48 jam pertama atau sampai kaki Anda tidak bengkak.
  • Compression: Balut area luka atau nyeri dengan perban elastis untuk membantu mengurangi pembengkakan. Hindari membalut terlalu kencang, karena justru dapat memperparah pembengkakan.
  • Elevate: Posisikan area yang cedera agar lebih tinggi, atau setidaknya sejajar dengan tubuh Anda.


Untuk memastikan kondisi tendon Achilles Anda, periksakan diri ke dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi.


Selain itu, bila yang terjadi kasus kronis, pasien disarankan menambah pemanasan sebelum beraktivitas, terutama berolahraga, disertai dengan konsumsi obat anti–inflamasi.


Jika masih mengalami keluhan, segera periksakan ke dokter. Sebab, bisa saja keluhan yang sedang terjadi memerlukan penanganan medis, yang bila tidak ditangani dengan tepat dapat membatasi gerak Anda karena terjadinya kerusakan permanen.


Baca juga: 6 Jenis Cedera Lutut dan Penanganannya


Penanganan Cedera Tendon Achilles

Cedera tendon Achilles akan ditegakkan oleh dokter spesialis ortopedi dengan MRI, atau USG, jika MRI tidak tersedia. Jika terjadi cedera pada tendon ini, terdapat beberapa penanganan yang dapat dilakukan, yaitu:


  • Rekonstruksi dengan operasi pada pasien aktif yang mengalami cedera akut.
  • Terkadang diperlukan penggantian tendon achilles pada kasus robekan akibat degeneratif, baik dengan tendon jempol atau peroneus brevis.
  • Pada kasus degeneratif tanpa robekan, dapat dilakukan injeksi PRP dan stem cell, sementara efektivitas penanganan dengan extracorporeal shock wave therapy (ESWT) masih diteliti lebih lanjut.
  • Pembedahan dapat dilakukan pada kasus tenosynovitis (peradangan tendon secara spontan), bila tindakan non-operatif tidak memberikan hasil. 


Sekian informasi yang bisa disampaikan dalam artikel terkait penanganan cedera tendon Achilles. Tentu saja, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, hal yang terpenting adalah menjaga agar tendon terkuat di tubuh ini tidak sampai mengalami cedera. Melakukan pemanasan agar tendon menjadi elastis dapat mengurangi risiko cedera. Pemanasan yang menjadi pilihan adalah calf stretching atau berdiri dengan posisi berjinjit di pinggir tangga.


Menjaga berat badan ideal juga bisa menurunkan risiko terjadinya cedera pada bagian ini. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan mengganti jenis olahraga dari yang kontak menjadi non-kontak.


Akan tetapi, terkadang cedera pada tendon sulit untuk dihindari, terutama saat berolahraga. Apabila hal ini terjadi dan penanganan mandiri dirasa tidak meringankan gejala, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah ortopedi. Sebab, cedera tendon Achilles yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kerusakan permanen yang akan membatasi gerak Anda.


Sport Medicine, Injury & Recovery Center (SMIRC) RS Pondok Indah - Bintaro Jaya merupakan pilihan yang tepat bagi Anda yang mengalami cedera tendon Achilles ataupun cedera olahraga lainnya. Di SMIRC RS Pondok Indah, Anda tidak hanya mendapat penanganan dari oleh dokter spesialis kedokteran olahraga dan dokter spesialis bedah ortopedi yang kompeten, tetapi juga mendapatkan program pemulihan yang dioptimalkan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda. 


Baca juga: Kenali Langkah Pencegahan Cedera Olahraga



FAQ


Apakah Tendon Achilles yang Robek Terasa Sakit?

Tendon Achilles yang robek biasanya menyebabkan rasa sakit tajam di bagian belakang pergelangan kaki atau betis. Selain rasa sakit, robekan ini sering disertai dengan pembengkakan, memar, dan kesulitan berjalan atau berdiri dengan tumpuan pada kaki yang cedera.


Bila mengalami kondisi ini, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi untuk memperoleh penanganan yang tepat.


Kenapa Tendon Achilles Bisa Cedera?

Cedera tendon Achilles terjadi akibat tekanan atau beban berlebih maupun melakukan aktivitas yang membutuhkan gerakan eksplosif. Faktor risiko terjadinya cedera tendon achilles meliputi kurangnya pemanasan sebelum berolahraga, berat badan berlebih, penggunaan alas kaki yang tidak mendukung, atau melakukan olahraga kontak.


Berapa Lama Proses Penyembuhan Cedera Tendon Achilles?

Waktu penyembuhan tendon Achilles bisa beragam, tergantung pada tingkat keparahannya dan penanganan yang diterima. Cedera tendon Achilles yang ringan biasanya dapat sembuh dalam 1-3 bulan. Namun, cedera berat seperti tendon robek dapat memakan waktu 4-6 bulan atau lebih, terutama jika membutuhkan operasi serta rehabilitasi intensif.


Berapa Lama Setelah Cedera Tendon Achilles Saya Bisa Berjalan?

Setelah mengalami cedera tendon Achilles, Anda mungkin bisa mulai berjalan dengan alat bantu, seperti kruk, dalam waktu 4-6 minggu. Untuk berjalan tanpa alat bantu, biasanya diperlukan waktu 1-3 bulan setelah cedera, tetapi ini sangat bergantung pada tingkat keparahan dan proses rehabilitasi Anda. Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah ortopedi dan traumatologi untuk informasi yang sesuai dengan kondisi Anda.