Atasi miopia pada anak dengan penggunaan kacamata, kontrol waktu layar, aktivitas luar ruangan, serta periksa mata rutin ke dokter mata.
Miopi adalah gangguan tajam penglihatan yang banyak terjadi pada masa kanak-kanak. Anak-anak biasanya jarang mengeluh mengenai kondisi penglihatannya. Orangtua harus mewaspadai beberapa hal yang biasanya mengarah pada miopi anak.
Cermati ciri-ciri berikut:
Dua faktor penting yang dibuktikan menjadi penyebab miopi adalah faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik misalnya salah satu atau kedua orangtua memakai kacamata.
Faktor lingkungan turut memengaruhi, namun yang paling banyak adalah aktivitas yang dilakukan dari jarak dekat, misalnya menonton televisi, bermain game di komputer atau gadget, dan jarak membaca yang terlalu dekat dengan mata. Faktor-faktor tersebut dibuktikan menjadi penyebab terjadinya miopi.
Aktivitas bermain di luar rumah (outdoor activities) ternyata terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya kelainan refraksi (miopi). Menurut para pakar, saat bermain di luar rumah, mata anak akan memandang ruang yang luas, sehingga terlatih memfokuskan pandangan pada obyek yang jauh.
Kondisi miopi pada anak memang dapat diperbaiki dengan kacamata. Namun, sebaiknya orangtua tetap meminimalisir kemungkinan terjadinya miopi. Biasakan untuk memeriksakan mata minimal satu tahun sekali. Pemeriksaan mata yang rutin dapat membantu mendiagnosa kondisi miopi lebih awal sehingga mendapatkan langkah-langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya miopi pada anak.
Bila memang dokter spesialis mata mendiagnosis si kecil rabun jauh dan anak Anda dianjurkan memakai kacamata, jangan tunda untuk memberinya kacamata agar anak lebih nyaman saat melihat. Pilihlah kacamata dengan bingkai ringan dan lensa plastik agar anak tidak terbebani dengan kacamatanya.
Miopi pada anak umumnya tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, namun bisa dikendalikan. Penggunaan kacamata, lensa kontak, atau terapi kontrol miopi dapat membantu memperlambat perkembangannya.
Cara menghentikan perkembangan miopia pada anak meliputi penggunaan kacamata atau lensa khusus, terapi obat tetes mata, dan aktivitas luar ruangan yang cukup. Batasi waktu layar dan beri jeda saat membaca.
Latihan mata tidak bisa mengurangi miopia, namun bisa membantu mengurangi ketegangan mata. Miopia disebabkan oleh bentuk bola mata yang tidak bisa diubah dengan latihan. Namun, istirahat mata secara teratur dan aktivitas luar ruangan bisa membantu memperlambat perkembangan miopia pada anak.