Cacar air dapat menular pada anak-anak maupun dewasa melalui batuk, bersin, atau sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Cacar air, atau chickenpox, merupakan suatu penyakit infeksi virus yang sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, terutama yang daya tahan tubuhnya sedang lemah.
Sekitar 75% masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun. Penyakit ini biasanya tidak parah dan berlangsung singkat, bahkan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, cacar juga bisa mengalami komplikasi atau jadi parah akibat adanya infeksi bakteri.
Lantas, apakah cacar air bisa menular? Bagaimana cara menangani dan mencegahnya? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Cacar air merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella zoster (VZV). Penularan cacar air dapat terjadi melalui batuk, bersin, atau sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air.
Penyakit menular satu ini cukup sering ditemukan, terutama pada anak-anak. Selain itu, cacar air juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi, belum pernah terinfeksi virus Varicella zoster, maupun memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala penyakit cacar air biasanya dimulai dengan keluhan tubuh terasa lemas, tidak mau makan, kadang demam, dan gatal-gatal. Kemudian, akan muncul ruam berbintik merah serta lenting atau lepuh berisi cairan di permukaan kulit.
Masa inkubasi (masuknya virus ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala penyakit) akan diikuti dengan timbulnya ruam berbintik merah yang pertama kali dapat ditemukan di sekitar dada dan perut, atau pada punggung lalu pada anggota gerak dan wajah.
Dalam beberapa jam lentingan akan menjadi lepuh yang berbentuk lepuhan khas, yaitu seperti tetesan embun (dew drops), bentuknya rata, tidak ada lekukan di tengahnya.
Lenting akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Seringkali lentingan terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tanpa sengaja, sehingga pecah dan terbuka. Bila luka terbuka kemasukan bakteri, misalnya mandi dengan air yang tidak bersih, maka akan terjadi infeksi sekunder akibat bakteri.
Penyembuhan akan meninggalkan bekas dengan terbentuknya jaringan ikat (scar). Pada penderita dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.
Baca juga: Mengenal dan Mencegah Cacar Air pada Anak
Perlu diketahui bahwa cacar air merupakan salah satu penyakit yang paling menular. Siapapun yang belum terkena cacar air dapat terjangkit, untuk itulah diperlukan vaksinasi untuk perlindungan terhadap penularan penyakit ini.
Bahkan, cacar air sudah dapat menular dua hari sebelum lenting atau lepuh kulit muncul. Saat lepuh kulit mulai bocor, virus dapat dengan mudah menyebar, bahkan melalui udara. Tingkat penularan cacar air lama-kelamaan akan menurun seiring proses penyembuhan dan saat lentingan kulit mulai mengering.
Adapun beberapa langkah efektif dalam mencegah cacar air adalah sebagai berikut:
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk cacar air. Selain itu, rata-rata kasus cacar air dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu. Pengobatan cacar air biasanya diberikan berdasarkan keluhan yang dirasakan oleh penderita.
Jika terlihat bintik merah atau lepuhan yang dimulai dari bagian tengah badan lalu menjalar ke samping badan, didahului oleh gejala lemas, demam, disertai nafsu makan menurun, dan adanya kontak dengan penderita cacar air sekitar 2 minggu sebelumnya, pikirkan kemungkinan terkena cacar air.
Tetap mandi seperti biasa dengan air yang bersih, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Keringkan tubuh sesudah mandi dengan lembut, usahakan untuk tidak menggosok tubuh dengan handuk terlalu keras.
Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang, jangan memecahkan lenting cacar air.
Pastikan untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat, dengan menerapkan pola makan sehat untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C, seperti jambu biji dan tomat juga sangat dianjurkan.
Cacar air sudah bisa menular di hari kedua sebelum lepuhan muncul atau saat gejala ruam merah muncul. Kemudian, virus dapat terus menyebar hingga hari keenam infeksi atau hingga lenting kulit mengering.
Kebanyakan orang yang pernah terinfeksi virus varicella akan membentuk kekebalan terhadap virus tersebut. Namun, virus Varicella zoster ini tidak hilang dari tubuh dan bisa menetap pada sistem saraf, dasar tulang tengkorak, atau tulang belakang dalam kondisi dormant. Ketika virus cacar air tersebut aktif kembali, maka orang tersebut dapat mengalami herpes zoster, alias cacar api.
Pasien cacar air tetap boleh mandi seperti biasa. Justru menjaga kebersihan kulit dapat membantu meredakan rasa gatal yang dialami penderita cacar air. Hanya saja, pastikan untuk tidak menggosok kulit terlalu keras saat mandi dan mengeringkan tubuh agar lentingan yang muncul tidak pecah.
Agar proses penyembuhan cacar air lancar dan lentingan tidak bertambah banyak, pastikan untuk melakukan hal-hal berikut ini:
Pilihan penanganan terbaik untuk penyakit cacar air yang dialami oleh si kecil hanya bisa dipastikan oleh dokter spesialis anak setelah melakukan pemeriksaan langsung. Sebab, penanganan yang diberikan oleh dokter perlu disesuaikan dengan riwayat kesehatan serta keparahan kondisi.