Diet kolesterol dilakukan dengan mengurangi lemak jenuh/trans, konsumsi lebih banyak serat, perbanyak buah, sayur, ikan, serta hindari makanan olahan.
Pernahkah Anda melakukan pemeriksaan laboratorium darah? Salah satu yang rutin diperiksa adalah profil lipid yang terdiri dari kadar kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida. Diet rendah kolesterol harus dijalani karena kolesterol merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Perokok, penderita diabetes, dan hipertensi memiliki risiko yang tinggi terkena serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol dipengaruhi usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, dan makanan. Dari keempat faktor tersebut yang dapat diubah hanyalah pola makan.
Selain dari makanan, tubuh juga menghasilkan kolesterol. Kolesterol diproduksi di hati dan produksinya akan meningkat bila kita mengonsumsi banyak lemak terutama jenis lemak jenuh (saturated fats) dan trans fat. Oleh karena itu, selain diet rendah kolesterol juga perlu disertai dengan diet rendah lemak.
Kolesterol LDL mempunyai efek atherogenic karena menimbunnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang membentuk plak (lihat Gambar 1).
Semakin lama plak ini akan semakin tebal, sehingga diameter pembuluh darah menjadi sempit dan kaku. Keadaan ini disebut dengan aterosklerosis.
Bila suatu saat ada bagian plak yang terlepas maka segera terbentuk bekuan darah yang akan menyumbat pembuluh darah yang sempit tersebut, sehingga jaringan sekitarnya tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi.
Secara klinis manifestasinya adalah serangan jantung atau stroke (lihat Gambar 2).
Bahan makanan sumber kolesterol adalah bahan makanan yang berasal dari hewan yaitu daging, telur, produk susu, dan makanan laut (seafood). Untuk menjalani diet rendah kolesterol maka Anda harus mengurangi bahan makanan yang berasal dari hewan.
Asupan kolesterol dibatasi maksimal 300 mg sehari. Sebagai acuan, sebutir telur ayam mengandung sekitar 220 mg kolesterol.
Lemak jenuh dapat berasal dari hewan atau dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa, santan, dan sebagainya. Lemak trans adalah asam lemak yang terhidrogenisasi sehingga berbentuk padat, misalnya margarin.
Lemak trans sangat aterogenik karena meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL. Lemak trans terdapat dalam berbagai gorengan, misalnya kentang goreng dan kue donat.
Asupan lemak jenuh disarankan hanya lima sampai enam persen dari total kalori per hari. Dengan mengonsumsi 2.000 kkal/hari maka orang dewasa memiliki lemak jenuh sekitar 11-13 gram.
Dalam 100 gram daging sapi terdapat sekitar 5 gram lemak jenuh. Satu sendok santan mengandung sekitar 3 gram lemak jenuh. Sedangkan lemak trans dibatasi kurang dari 1 persen total kalori. Sehingga maksimal hanya 2 gram per hari. Contoh satu sendok margarin mengandung sekitar 1,5 gram lemak trans.
Bayangkan, berapa banyak kolesterol dan lemak jenuh yang ada dalam semangkuk gulai kambing? Untuk diet mencegah serangan jantung dan stroke sebaiknya konsultasikan diri Anda ke dokter spesialis gizi klinik.
Mari budayakan pola hidup sehat. Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala, jaga diet seimbang, dan lakukan olahraga secara teratur.