Infeksi Kulit Akibat Banjir: Jenis, Gejala, dan Penanganannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 12 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Banjir membawa berbagai risiko kesehatan, termasuk infeksi kulit akibat paparan air kotor. Pahami gejala serta cara penanganannya untuk menjaga kesehatan kulit!

Infeksi Kulit Akibat Banjir: Jenis, Gejala, dan Penanganannya

Banjir membawa berbagai risiko kesehatan, termasuk infeksi kulit yang sering terjadi akibat paparan air kotor yang mengandung bakteri, virus, atau jamur. Kondisi lingkungan yang lembab dan kurangnya akses ke kebersihan diri juga memperparah risiko ini. Oleh karena itu, memahami jenis, gejala, serta cara penanganannya sangat penting agar kesehatan kulit tetap terjaga.


Infeksi kulit akibat banjir adalah kondisi ketika kulit mengalami peradangan atau infeksi akibat paparan air yang terkontaminasi. Bakteri, jamur, dan virus yang terdapat dalam air banjir dapat menembus kulit yang terluka atau mengalami iritasi, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.


Penyebab Infeksi Kulit Saat Banjir


Penyebab utama infeksi kulit saat banjir adalah kontaminasi air kotor. Air banjir sering mengandung bakteri seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, atau Leptospira, yang dapat menyebabkan infeksi kulit jika mengenai luka terbuka atau area kulit yang lembab terlalu lama.


Selain itu, banjir juga membawa berbagai limbah rumah tangga, sampah, hingga bahan kimia industri yang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit, memperbesar risiko terkena dermatitis atau infeksi bakteri. Terlebih lagi, setelah banjir, akses terhadap air bersih dan sabun sering terbatas, menyebabkan kebersihan diri sulit dijaga. Hal ini meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan jamur di kulit.


Baca juga: 5 Jenis Penyakit Pencernaan Setelah Banjir dan Cara Mencegahnya



Jenis Infeksi Kulit Akibat Banjir

Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi dan penyakit kulit yang sering muncul akibat banjir.


1. Selulitis

Selulitis adalah infeksi kulit akibat bakteri yang masuk melalui luka kecil atau goresan. Gejalanya meliputi kemerahan, bengkak, dan rasa nyeri pada area yang terinfeksi.


2. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak terjadi akibat paparan bahan kimia atau zat iritan dalam air banjir, menyebabkan kulit kemerahan, gatal, dan perih.


3. Infeksi Jamur

Lingkungan yang lembab setelah banjir mendukung pertumbuhan jamur, menyebabkan infeksi seperti kurap (tinea), kutu air, dan kandidiasis pada lipatan kulit.


4. Leptospirosis Kulit

Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang dapat masuk melalui luka terbuka atau kulit yang terpapar air banjir dalam waktu lama, menyebabkan demam dan ruam kulit.


5. Impetigo

Impetigo adalah infeksi kulit yang sangat menular akibat bakteri Streptococcus atau Staphylococcus aureus, ditandai dengan luka berkerak berwarna kuning kecoklatan.


Baca juga: Mengenal Psoriasis, Si Penyebab Gatal dan Pengganggu Penampilan


Gejala Infeksi Kulit Setelah Banjir

Infeksi dan penyakit kulit dapat menyebabkan gejala yang beragam, tergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahannya. Namun, berikut ini adalah beberapa gejala umum yang dapat muncul:


  • Muncul ruam, bintik-bintik, atau bercak
  • Terlihat kemerahan
  • Kulit terasa gatal dan perih
  • Pembengkakan dan lebih sensitif saat disentuh
  • Luka bernanah


Dalam beberapa kasus yang lebih serius seperti leptospirosis atau selulitis berat, penderita juga bisa mengalami gejala lain, seperti:


  • Demam
  • Menggigil
  • Lemas dan mudah lelah


Baca juga: Jaga Tubuh Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit di Musim Hujan


Penanganan Infeksi Kulit Pasca Banjir

Bila Anda mengalami infeksi atau penyakit kulit setelah banjir, berikut ini adalah tips yang bisa Anda lakukan untuk menanganinya.


1. Membersihkan Kulit dengan Air Bersih dan Sabun

Setelah terkena air banjir, segera cuci kulit dengan air bersih dan sabun antiseptik untuk menghilangkan bakteri serta zat berbahaya lainnya.


2. Gunakan Krim Antiseptik atau Antijamur

Jika mengalami luka kecil atau gejala infeksi ringan, gunakan krim antiseptik atau antijamur yang tersedia di apotek untuk mencegah infeksi semakin parah.


3. Jaga Kulit Tetap Kering

Usahakan untuk tidak mengenakan pakaian basah dalam waktu lama dan keringkan kulit dengan benar untuk mengurangi risiko infeksi jamur.


4. Minum Obat Sesuai Anjuran Dokter

Untuk infeksi kulit yang lebih serius, dokter spesialis kulit dan kelamin mungkin akan meresepkan antibiotik atau obat antijamur dalam bentuk tablet atau salep.


5. Hindari Menggaruk atau Menyentuh Luka Terinfeksi

Menggaruk kulit yang terinfeksi bisa memperburuk kondisi dan menyebarkan bakteri ke area kulit lain, jadi usahakan untuk menahan diri dari menggaruk.


Infeksi kulit akibat banjir sering terjadi akibat paparan air kotor yang mengandung bakteri, virus, atau jamur. Menjaga kebersihan diri, mengeringkan kulit, dan menggunakan antiseptik bisa membantu mencegah infeksi. Jika kondisi kulit memburuk, segera cari penanganan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.


Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspada Demam Berdarah pada Anak!


Kapan Harus ke Dokter?


1. Jika Luka Tidak Sembuh atau Makin Parah

Jika luka atau ruam semakin membesar, bernanah, atau terasa nyeri berlebihan, segera periksakan diri ke dokter.


2. Mengalami Demam atau Gejala Tambahan

Jika mengalami demam, menggigil, atau tubuh terasa sangat lemas, ini bisa menjadi tanda infeksi serius yang membutuhkan perawatan medis.


3. Infeksi Menyebar ke Area Lain

Jika infeksi kulit mulai menyebar ke area tubuh lain atau menyebabkan pembengkakan parah, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.


Jika Anda mengalami gejala infeksi kulit setelah banjir, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin. Dokter akan membantu menentukan diagnosis dan memberikan pengobatan terbaik untuk mengatasi infeksi serta mencegah komplikasi lebih lanjut. Jangan abaikan kesehatan kulit Anda!


Baca juga: Batuk Pilek, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya



FAQ


Apakah Air Banjir pada Kulit Itu Buruk?

Air banjir sering kali mengandung berbagai zat berbahaya, seperti limbah, kotoran, dan patogen. Ketika kulit bersentuhan dengan air banjir, terutama dalam jangka waktu yang cukup lama, maka risiko terjadinya infeksi kulit meningkat. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan air banjir. Jika terpaksa terkena, segera bersihkan kulit dengan sabun dan air bersih setelahnya untuk mengurangi risiko infeksi.


Mengapa Terasa Gatal Setelah Kena Air Banjir?

Rasa gatal yang muncul setelah terkena air banjir bisa disebabkan air banjir yang kotor dan memicu iritasi kulit. Jika tidak segera dibersihkan, ada potensi terjadinya infeksi bakteri atau jamur yang menyebabkan rasa gatal bertambah parah.


Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Kulit Saat Banjir?

Untuk mencegah penyakit kulit saat banjir, langkah pertama adalah menghindari kontak langsung dengan air banjir. Jika terpaksa terkena air banjir, segera bersihkan kulit dengan sabun antiseptik dan air bersih. Pastikan untuk mengeringkan kulit dengan baik setelah mencucinya.


Jika Anda sedang memiliki luka atau goresan terbuka pada kulit, jaga kebersihannya dan hindari kontak langsung dengan air banjir untuk mencegah luka terinfeksi.