Cara menjaga ginjal anak yakni diet sehat, membatasi gula dan garam, menjaga berat badan, minum air putih cukup, hingga olahraga secara rutin. Simak selengkapnya!
Anda sebagai orang tua memiliki peran penting mencegah penyakit ginjal kronik pada anak karena ginjal adalah salah satu organ tubuh yang sangat penting untuk berfungsi membuang sisa metabolisme, racun, maupun garam dari dalam tubuh.
Apabila ginjal rusak dan terjadi komplikasi, si Kecil akan mengalami beberapa dampak, seperti anemia, gangguan elektrolit, sampai malnutrisi. Bahkan, kondisi ginjal yang kurang baik dapat membuat si Kecil harus menjalani hemodialisis/cuci darah tiga kali dalam seminggu, ditambah dengan terapi obat-obatan.
Lebih lanjut, menurut penelitian Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, penyakit ginjal kronik pada anak dapat mempengaruhi kualitas hidup anak, baik secara fisik, sosial, emosi, dan prestasi belajarnya di sekolah.
Menjaga kesehatan ginjal sangatlah penting, tidak hanya bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Sebab ginjal memiliki peran penting sebagai organ vital yang berfungsi sebagai penyaring dalam tubuh manusia.
Ginjal yang sehat bekerja untuk menjaga tekanan darah normal, mengatur keseimbangan mineral dan air dalam tubuh, serta memproduksi hormon yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan tulang.
Jika ginjal mengalami kerusakan, fungsi-fungsi vital ini dapat terganggu. Ginjal yang terganggu fungsinya akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gagal ginjal. Oleh karena itu, menjaga kesehatan ginjal anak sejak dini sangat penting untuk memastikan mereka tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Maka itu, menjaga kesehatan anak sedari dini sangat penting. Ada delapan langkah yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal di Kecil sejak dini:
Anda perlu menjaga anak tetap fit, aktif, dengan mengonsumsi pola makan sehat dan seimbang agar anak tidak mengalami gizi lebih ataupun obesitas yang dapat meningkatkan tekanan darah (hipertensi) dan risiko diabetes.
Hipertensi dan diabetes merupakan dua penyebab utama penyakit ginjal kronik (PGK) pada usia dewasa.
Bila membutuhkan rekomendasi pola makan yang baik untuk si Kecil, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan menjadi beban terhadap kerja ginjal yang akhirnya akan merusak ginjal. Gula juga membuat si Kecil cepat kenyang dan tidak mau makan lagi.
Akibatnya si Kecil dapat mengalami kekurangan nutrisi. American Heart Association (AHA) merekomendasikan anak usia di bawah 2 tahun tidak mengonsumsi tambahan gula di dalam makanan atau minumannya. Pada anak usia 2-18 tahun, konsumsi gula sebaiknya tidak lebih dari 6 sendok teh (25 gram) per hari.
Sementara asupan garam yang tinggi dapat memicu penyakit hipertensi di masa depan. Kadar natrium (garam) yang direkomendasikan adalah 120-1500 mg/hari yang setara dengan 1/8-1½ sendok teh garam dapur, dan rentang jumlah ini akan tergantung pada usia anak.
Untuk bayi 6-12 bulan, Anda disarankan memberikan garam sesedikit mungkin asal anak mau makan.
Baca juga: Katakan Tidak untuk Dehidrasi pada Anak!
Berat badan ideal untuk setiap anak berbeda-beda. Idealnya, berat badan anak akan terus meningkat seiring dengan pertambahan tinggi badan anak. Si Kecil yang berusia di bawah umur 5 tahun dapat dengan mudah dinilai berat badan idealnya dengan berdasarkan tabel yang dirancang oleh Kementerian Kesehatan (2016) seperti di bawah ini.
Tabel 1. Berat badan ideal untuk anak usia 1-5 tahun
Studi di Australia menunjukkan anak usia 4-12 tahun yang mengonsumsi jus buah atau minuman manis sebanyak 500 mililiter atau lebih memiliki risiko kelebihan berat badan dua kali lipat dibandingkan anak-anak yang hanya mengonsumsi air putih.
Konsumsi air putih dalam jumlah yang benar akan membantu darah mengalir bebas ke ginjal dan seluruh tubuh.
Rekomendasi jumlah air minum yang diperlukan anak-anak selama satu hari dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 2. Jumlah air minum yang direkomendasikan untuk anak
Olahraga perlu dilakukan rutin sebanyak 4-5 kali per minggu dengan durasi 30-60 menit per hari. Olahraga secara teratur membuat badan si Kecil sehat karena olahraga berguna untuk menguatkan tulang dan otot, serta mencegah penyakit jantung dan ginjal.
Terlalu banyak mengonsumsi obat dan suplemen dapat berbahaya untuk fungsi ginjal si Kecil. Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum memberikan obat-obatan.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa konsumsi suplemen atau multivitamin tidak diperlukan bagi anak-anak yang mendapatkan diet sehat dan seimbang.
Kebersihan pribadi berperan penting dalam kesehatan ginjal. Edukasi si Kecil mengenai kebersihan pribadi sejak dini, seperti cara membasuh diri setelah kencing maupun buang air besar. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya infeksi yang dapat mempengaruhi ginjal, seperti infeksi saluran kemih.
Pemeriksaan rutin ke dokter spesialis anak berguna untuk memastikan kondisi kesehatan anak dan mengenali sejak dini jika ada risiko penyakit ginjal. Pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi, anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit ginjal.
Ginjal merupakan organ tubuh yang berperan sangat penting bagi kesehatan. Kebiasaan yang diterapkan sejak masa kanak-kanak dapat berpengaruh terhadap fungsi ginjal dalam jangka panjang, oleh sebab itu Anda dan keluarga perlu membiasakan si kecil menjalani pola hidup sehat sehari-hari.
Baca juga: Kenali Gagal Ginjal Akut Sedini Mungkin untuk Pemulihan yang Optimal
Selain upaya-upaya di atas, Anda juga wajib mengenali tanda-tanda awal adanya masalah ginjal pada anak. Mengetahui tanda-tanda ini sangat penting untuk deteksi dini, sehingga masalah ginjal pada anak dapat segera ditangani dengan tepat.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
Jika gejala-gejala ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak agar si Kecil bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Bahaya Batu Ginjal, Ketahui Cara Mengatasinya di Sini
Anak kecil bisa terkena penyakit ginjal karena faktor genetik, infeksi, kelainan bawaan, atau komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi. Tidak menjaga kebersihan pribadi, asupan gula berlebihan, pola makan yang buruk, dan obesitas juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi yang dapat berdampak negatif pada kesehatan ginjal anak.
Anda bisa tahu apabila anak Anda mengalami masalah ginjal dengan mewaspadai gejala yang muncul. Ciri-ciri anak bermasalah ginjal meliputi:
Untuk meningkatkan fungsi ginjal pada anak, pastikan asupan air si Kecil cukup, berikan diet sehat dan kaya serat, serta ajarkan si Kecil mengenai pola hidup sehat. Selain itu, bawa si kecil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter spesialis anak.