Jaga Kesehatan Pencernaan Anak Selama Lebaran dengan 7 Tips Ini!

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 28 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Menjaga kesehatan pencernaan anak selama Lebaran merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Pastikan daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit saat Idul Fitri!

Jaga Kesehatan Pencernaan Anak Selama Lebaran dengan 7 Tips Ini!

Saluran cerna yang sehat memiliki peranan penting di dalam tubuh, yakni meningkatkan imunitas, memaksimalkan penyerapan nutrisi, meningkatkan produksi bakteri baik di dalam usus, dan melancarkan BAB.


Sayangnya, kesehatan saluran cerna rentan mengalami gangguan saat Lebaran, khususnya bagi anak-anak. Penyebab utamanya adalah hidangan khas Lebaran yang tinggi lemak, tinggi kalori, dan tinggi gula. Semua sajian tersebut bisa menyebabkan anak mengalami beberapa gangguan kesehatan, seperti asam lambung naik (maag), sakit perut, perut kembung, juga sembelit.


Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak Selama Lebaran

Agar kesehatan pencernaan anak selama Lebaran tidak mengalami gangguan penyakit, ada beberapa tips sehat yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua, yaitu:


1. Jangan lewatkan sarapan

Sarapan merupakan hal penting bagi anak, karena makanan di pagi hari mampu membuat tubuh anak lebih bertenaga, mendukung tumbuh kembangnya, memberikan pasokan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, serta meningkatkan konsentrasinya untuk melakukan berbagai aktivitas.


Jadi jangan biarkan anak melewatkan waktu sarapannya di hari Lebaran. Apa pun alasannya, anak-anak tetap membutuhkan sarapan sehat agar tubuhnya selalu bugar. Anda bisa memberikan anak menu sarapan sehat dan sederhana, seperti oatmeal dengan potongan buah segar atau roti gandum dengan isian telur rebus atau dada ayam panggang.


2. Konsumsi makanan bergizi

Hidangan Lebaran, seperti opor ayam, rendang, dan gulai, umumnya makanan berlemak, bersantan, dan tinggi kalori. Bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, misalnya 3 kali sehari atau lebih, makanan ini bisa menimbulkan gangguan kesehatan, seperti hipertensi, asam lambung naik, kolesterol tinggi, diabetes, dan berat badan berlebih (obesitas).


Oleh sebab itu, pastikan Anda memperhatikan segala makanan yang dikonsumsi anak. Pastikan anak mengonsumsi sumber protein, karbohidrat, dan lemak sehat dalam setiap menu makanannya. Jika dibutuhkan, Anda bisa membawa bekal dari rumah yang lebih sehat, misalnya mengganti kuah bersantan dengan kuah sop buatan sendiri di rumah.


3. Tepati waktu makan

Asik bermain dan berkumpul dengan keluarga saat Lebaran bisa membuat anak melewatkan waktu makan. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik sehingga anak mengalami maag dan sakit perut. 


Oleh sebab itu, Anda perlu mengingatkan anak untuk tidak melewatkan waktu makan. Pastikan anak makan di waktu yang sesuai setiap hari agar metabolisme tubuh dan kesehatannya tetap terjaga.


Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Saluran Cerna Anak



4. Pastikan ada sumber serat

Agar kesehatan saluran cerna anak selalu sehat, Anda perlu memberikannya makanan yang mengandung serat cukup saat Lebaran. Serat tidak hanya berasal dari aneka buah dan sayuran saja, tetapi kacang-kacangan dan biji-bijian pun mengandung serat yang baik untuk pencernaan anak.


Serat memiliki tugas penting, yakni meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus untuk menjaga kesehatan saluran cerna, membuat perut kenyang lebih lama, membuat tinja lebih padat sehingga anak bisa BAB dengan lancar, serta meningkatkan imunitas.


5. Batasi camilan manis dan berminyak

Makanan manis, seperti aneka kue kering, permen, cokelat, minuman berwarna, dan makanan berminyak, seperti gorengan dan makanan siap saji, jika dikonsumsi berlebihan bisa mengganggu kesehatan bakteri baik di dalam usus. 


Akibatnya, anak bisa mengalami sakit perut, gangguan pencernaan, diare, dan perut bergas. Jadi, bijaklah dalam membatasi anak mengonsumsi camilan manis dan makanan berminyak.


Baca juga: Ingin Anak Doyan Makan Sayur & Buah? Ini Rahasianya!


6. Konsumsi air putih yang cukup

Kebutuhan cairan anak-anak setiap hari adalah sekitar 4-8 gelas per hari. Pastikan anak minum air putih yang cukup untuk mencegah anak terkena dehidrasi sekaligus menjaga kesehatan saluran cerna agar ia tidak mengalami sembelit.


7. Perhatikan camilan 

Anak-anak sulit untuk menolak permen, cokelat, atau ciki, saat Lebaran dan berkunjung ke rumah saudara. Sesekali mengonsumsi makanan ini memang tidak masalah, tetapi saat dikonsumsi terlalu banyak bisa mengganggu kesehatan saluran cerna. 


Apabila anak ingin makan camilan, berikan ia camilan lebih sehat, seperti kacang-kacangan, kuaci, yogurt tanpa pemanis, dan aneka buah segar. 


Menjaga kesehatan pencernaan anak selama Lebaran tidak kalah pentingnya dengan menjaga kesehatan secara menyeluruh. Di hari suci ini, jangan sampai Anda mengabaikan kesehatan anak.


Anda perlu segera membawa buah hati ke dokter spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat, jika selama Lebaran anak mengalami gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare, atau sembelit, yang berlangsung beberapa hari, terlebih disertai dengan keluhan sakit perut dan rewel. 


Baca juga: Tips Praktis Menyiapkan MPASI Saat Mudik



FAQ


Apa Saja Penyakit yang Sering Terjadi pada Anak Pasca Lebaran?

Setelah Lebaran, anak-anak rentan mengalami gangguan kesehatan seperti diare, sembelit, sakit perut, flu, batuk, dan alergi makanan. Penyebab utamanya adalah perubahan pola makan, konsumsi makanan berlemak atau manis berlebihan, serta kurangnya asupan serat dan cairan. Selain itu, kelelahan akibat perjalanan mudik atau aktivitas berlebihan saat libur Lebaran juga dapat menurunkan daya tahan tubuh anak.


Bagaimana Cara Menjaga Pola Makan Anak saat Lebaran?

Untuk menjaga pola makan anak saat Lebaran, orang tua diimbau untuk memerhatikan hal-hal berikut ini:


  • Pastikan anak tetap makan teratur dengan porsi makan dan gizi seimbang
  • Hindari makanan berlemak, gorengan, dan makanan manis
  • Tetap konsumsi buah-buahan dan sayuran
  • Jangan biarkan anak makan berlebihan dalam satu waktu
  • Perhatikan porsi dan jenis camilan yang dikonsumsi anak
  • Perbanyak minum air putih


Apa Penyebab Anak Sakit Perut saat Lebaran?

Anak sakit perut saat Lebaran dapat disebabkan oleh porsi makan yang berlebihan, konsumsi makanan manis atau berlemak secara berlebihan, dan kurangnya konsumsi serat. Selain itu, makanan yang kurang higienis atau terkontaminasi saat mudik juga dapat memicu infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan diare atau mual.


Bagaimana Agar Pencernaan Anak Lancar Selama Lebaran?

Untuk menjaga pencernaan tetap lancar, pastikan anak cukup minum air putih dan makan makanan kaya serat seperti buah dan sayur. Ajak anak tetap bergerak setelah makan agar pencernaan bekerja lebih optimal. Jika anak mengalami gangguan pencernaan selama atau setelah Lebaran, berikan makanan yang mudah dicerna dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak jika perlu.



Referensi:

  1. Arnone D, Chabot C, et al,. Sugars and gastrointestinal health. Clinical Gastroenterology and Hepatology. 2022. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34902573/). Diakses pada 27 Januari 2025.
  2. Milajerdi A, Bagheri F, et al,. Breakfast skipping and prevalence of heartburn syndrome among Iranian adults. Eating and Weight Disorders-Studies on Anorexia, Bulimia and Obesity. 2021. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33184767/). Diakses pada 27 Januari 2025.
  3. Wiertsema SP, van Bergenhenegouwen J, et al,. The interplay between the gut microbiome and the immune system in the context of infectious diseases throughout life and the role of nutrition in optimizing treatment strategies. Nutrients. 2021. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33803407/). Direvisi terakhir 27 Januari 2025.
  4. Rohr MW, Narasimhulu CA, et al,. Negative effects of a high-fat diet on intestinal permeability: a review. Advances in Nutrition. 2020.(https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7442371/). Diakses pada 27 Januari 2025.
  5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kenali Ancaman Penyakit pada Menu Makanan Lebaran. (https://upk.kemkes.go.id/new/kenali-ancaman-penyakit-pada-menu-makanan-lebaran). Direvisi terakhir. Diakses pada 27 Januari 2025.
  6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Waspadai Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2024/waspadai-penyakit-yang-sering-muncul-pasca-lebaran). Direvisi terakhir 4 Januari 2023. Diakses pada 27 Januari 2025.
  7. Kids Health. Breakfast Basics. (https://kidshealth.org/en/parents/breakfast.html). Direvisi terakhir Januari 2021. Diakses pada 27 Januari 2025. 
  8. Kids Health. Fiber. (https://kidshealth.org/en/parents/fiber.html). Direvisi terakhir Mei 2022. Diakses pada 27 Januari 2025.
  9. Harvard Health Publishing. Is something in your diet causing diarrhea? (https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/is-something-in-your-diet-causing-diarrhea). Direvisi terakhir 8 Agustus 2023. Diakses pada 27 Januari 2025.
  10. Johns Hopkins University. Timing is everything: Why eating on a regular schedule supports overall well-being. (https://wellbeing.jhu.edu/blog/2022/12/09/timing-is-everything-why-eating-on-a-regular-schedule-supports-overall-well-being/). Direvisi terakhir 9 Desember 2022. Diakses pada 27 Januari 2025.
  11. Mayo Clinic. Nutrition for kids: Guidelines for a healthy diet. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/nutrition-for-kids/art-20049335). Direvisi terakhir 30 September 2022. Diakses pada 27 Januari 2025.