Jaga daya tahan tubuh di musim hujan dengan makan bergizi, cukup tidur, rutin olahraga, minum vitamin C, dan cuci tangan untuk cegah infeksi. Simak selengkapnya!
Masa pancaroba atau peralihan antara kedua musim tersebut biasanya turut disertai dengan berbagai penyakit. Penyakit penyerta bukan hanya muncul saat masa pancaroba saja, melainkan juga pada musim hujan.
Terlebih, hujan dengan intensitas yang sangat tinggi biasanya diiringi dengan banjir di sejumlah daerah di Indonesia. Kehadiran banjir ini berperan sebagai media penyebaran bakteri dan virus yang lebih cepat. Jika tidak benar-benar menjaga daya tahan tubuh saat musim hujan, Anda akan dengan mudah terkena penyakit.
Pada musim hujan, suhu udara akan lebih dingin daripada biasanya. Suhu yang dingin memudahkan virus dan bakteri untuk berkembang biak dan berpindah tempat. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu yang dingin. Akibatnya, mikroorganisme pun lebih mudah untuk menginfeksi tubuh.
Beberapa jenis penyakit yang kerap mengintai saat musim hujan antara lain:
ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti influenza, batuk pilek, radang tenggorokan, hingga Covid-19. Kandungan air yang tinggi di udara mendukung berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering.
Diare merupakan gangguan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair dan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Diare terjadi karena adanya kontaminasi bakteri atau virus pada saluran pencernaan.
Dalam kondisi hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
Baca juga: 11 Pilihan Makanan untuk Diare Agar Pemulihan Lebih Cepat
Demam tifoid merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri ini biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.
Saat musim hujan, terdapat banyak genangan air sisa hujan yang menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak, tak terkecuali jenis nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue. Tidak heran jika jumlah kasus demam berdarah kembali meningkat saat memasuki musim hujan.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan kuman leptospira yang berbentuk spiral kecil disebut spirochaeta. Bakteri yang menyebar melalui urine tikus ini dapat menembus kulit atau lapisan-lapisan kulit dalam (mukosa) manusia normal. Penyakit ini dapat menyebabkan kulit kekuningan, mukosa mengering, demam tinggi, sakit kepala, hingga diare atau sembelit.
Baca juga: Musim Hujan Tiba, Waspada Demam Berdarah pada Anak!
Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi Anda dapat mengantisipasi dan mencegah terkena penyakit penyertanya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kesehatan tubuh tetap terjaga sehingga menurunkan risiko terpapar penyakit saat musim hujan.
Hal tersebut antara lain:
Asupan gizi yang seimbang berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Memastikan asupan gizi harian dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan tepat. Pastikan Anda mengonsumsi makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, serta minum air putih yang cukup.
Rutinlah mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin B, vitamin C, seng, dan vitamin D. Jangan lupa untuk membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak yang berlebih.
Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi probiotik seperti yogurt, tahu, tempe, atau fermentasi sayuran seperti acar untuk membantu menjaga kesehatan usus agar sistem pencernaan tetap lancar.
Berbagai studi membuktikan bahwa berolahraga dapat memperbaiki mood. Selain itu, olahraga juga berperan dalam meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh. Luangkanlah waktu untuk berolahraga secara rutin agar tubuh tetap hangat, sirkulasi darah lancar, dan massa otot tetap terjaga.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Melansir jurnal dari National Sleep Foundation, Washington USA, rekomendasi waktu tidur per hari sesuai usia adalah:
Baca juga: Pentingnya Vaksin Influenza untuk Anak dan Orang Dewasa
Terkendala karena hujan, banjir, dan kemacetan untuk berangkat beraktivitas seperti kerja, kuliah, atau sekolah seringkali membuat stres. Padahal stres yang berlebih ini justru membuat Anda lebih rentan terkena penyakit di musim hujan.
Manajemen stres yang baik sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh saat perubahan cuaca terjadi. Pastikan untuk tetap tenang menjalani kegiatan meski terkendala berbagai rintangan. Strategi meredakan stres dengan aktivitas fisik yang bisa Anda coba adalah relaksasi dan yoga.
Tingginya intensitas hujan secara langsung menurunkan suhu udara dan secara tidak langsung, tubuh Anda. Membawa payung atau jas hujan, juga pakaian ganti saat perkiraan cuaca atau langit tampak mendung sebaiknya menjadi prioritas saat akan keluar rumah. Gunakan pakaian yang cukup tebal atau jaket. Selain itu, buatlah tubuh tetap hangat dengan meminum air hangat.
Jagalah kebersihan tubuh dengan mandi dua kali sehari. Jika tubuh basah karena terkena air hujan, segeralah mandi hingga bersih dengan air hangat. Tidak lupa untuk selalu mencuci tangan secara baik dan benar dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah ke toilet, serta setelah memegang alat, bahan, atau benda yang dipegang bersama-sama.
Selain itu, lakukan gerakan 3M rutin dengan menguras dan menutup bak air serta menimbun barang bekas atau benda yang memungkinkan menampung genangan air agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Musim hujan datang dengan sejumlah penyakit penyerta. Dalam kondisi ini, virus sangat mudah menyebar dan menular melalui tangan, tubuh, hingga masuk ke dalam sistem pernapasan. Pemberian vaksin merupakan langkah preventif untuk melindungi Anda dan keluarga virus, baik influenza, Covid-19, dan lainnya.
Studi menunjukkan bahwa vaksin influenza mengurangi risiko penyakit influenza secara keseluruhan dan memperkecil kemungkinan Anda sakit parah jika memang terinfeksi.
Menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja. Jagalah kesehatan Anda dan keluarga setiap saat.
Apabila mengalami gejala sakit yang tak tertangani, segeralah berkonsultasi ke dokter di RS Pondok Indah. Selain pelayanan yang nyaman dan cepat, RS Pondok Indah telah dilengkapi dengan berbagai alat dengan teknologi terkini untuk menyembuhkan penyakit yang Anda alami.
Berbagai fasilitas ini juga kami hadirkan untuk mendukung pengetahuan serta kemampuan dokter spesialis kami, sehingga pengobatan yang diberikan bisa maksimal dan Anda lebih cepat pulih.
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi bagi Orang Dewasa
Ya, hujan dapat mempengaruhi tubuh dan kesehatan. Perubahan cuaca dapat memengaruhi pengaturan suhu tubuh dan juga respons imun tubuh. Tidak hanya demikian, hujan juga memengaruhi perkembangbiakan bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya yang dapat menyebabkan penyakit.
Tubuh mudah sakit saat musim hujan karena perubahan cuaca yang terjadi mendukung pertumbuhan virus dan bakteri sehingga beberapa penyakit menjadi lebih sering muncul. Selain itu, udara menjadi lebih dingin dan lembab serta paparan sinar matahari pun berkurang. Kedua hal tadi dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih mudah terkena penyakit.
Setelah basah kuyup terkena hujan, terjadi perubahan pada sistem pengaturan suhu tubuh sekaligus sistem kekebalan tubuh Anda. Bila tubuh Anda basah dan kedinginan, terutama dalam jangka waktu yang cukup panjang, tubuh menjadi lebih rentan terinfeksi bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya. Hal inilah yang menyebabkan tubuh sakit setelah terkena hujan.