Kanker Darah, Salah Satu Jenis Kanker dengan Tingkat Kesembuhan Tinggi

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 09 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Kanker darah atau blood cancer adalah kondisi ketika sel darah menjadi abnormal. Kanker darah mungkin disembuhkan, asal dikenali dan ditangani sedini mungkin.

Kanker Darah, Salah Satu Jenis Kanker dengan Tingkat Kesembuhan Tinggi

Secara umum terdapat 3 jenis sel darah, yakni sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Masing-masing komponen darah ini memiliki fungsi yang penting bagi kesehatan tubuh.


Beberapa fungsi darah adalah sebagai pembawa oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh. Selain itu, darah juga berfungsi untuk menghentikan perdarahan serta melawan infeksi. Keganasan pada darah akan menyebabkan beberapa gejala yang mungkin sulit dikenali, sehingga penanganan mungkin tertunda, yang akan membahayakan nyawa penderitanya.


Apa itu Kanker Darah?

Kanker darah adalah kondisi saat salah satu komponen sel darah mengalami kelainan, sehingga berkembang dan menyebar lebih cepat. Akibatnya, produksi dan fungsi darah pun akan terganggu.


Meski berbahaya, kanker darah termasuk salah satu jenis kanker yang memiliki peluang kesembuhan tinggi. Namun, diagnosis dan penanganan dini tetap memegang peran penting dalam mencapai kesembuhan kanker darah. 


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati



Jenis Kanker Darah

Ada banyak kanker darah, tetapi secara umum, kanker darah dibedakan menjadi 3 kelompok besar. Berikut ini adalah jenis kanker darah secara umum, beserta penjelasan singkatnya:


1. Leukemia

Leukemia, atau kanker sel darah putih, terjadi pada sumsum tulang belakang yang membuatnya memproduksi sel darah putih terlalu cepat, sehingga fungsinya dalam mempertahankan kekebalan tubuh justru terganggu.


Beberapa jenis leukemia adalah acute lymphoblastic leukemia (ALL) atau leukemia limfoblastik akut, acute myeloid leukemia (AML) atau leukemia myeloid akut, dan chronic lymphocytic leukemia (CML) atau leukemia limfositik kronis.


2. Limfoma

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening, akan menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, karena perkembangan sel kanker.


Jenis limfoma secara umum dibedakan menjadi limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. 


3. Myeloma

Myeloma atau kanker sel plasma, merupakan keganasan yang menyebabkan gangguan pada produksi antibodi, akibatnya kekebalan tubuh melemah dan meningkatkan risiko penderitanya terkena infeksi.

Multiple myeloma adalah jenis kanker darah ini yang paling banyak diderita. Selain itu, jenis myeloma yang lain adalah amyloidosis dan plasmasitoma.


Baca juga: Kunci Hindari Kanker Hati: Pemeriksaan Rutin dan Pencegahan


Gejala Kanker Darah

Gejala kanker darah bisa saja berbeda pada setiap orang, tergantung dari jenis, keparahan, dan kondisi kesehatan penderitanya secara umum. Namun, beberapa gejala kanker darah yang secara umum sering dikeluhkan, meliputi:


  • Mudah memar
  • Mudah berdarah
  • Berkeringat banyak, terutama saat tidur di malam hari
  • Demam, bahkan hingga menggigil
  • Sering mengalami infeksi
  • Kelelahan kronis
  • Tidak napsu makan
  • Mual dan muntah
  • Perubahan berat badan, kebanyakan penurunan, yang tidak direncanakan
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Nyeri tulang maupun nyeri sendi


Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!



Penyebab Kanker Darah

Kanker darah terjadi karena adanya mutasi genetik yang menyebabkan kelainan DNA atau materi genetik pada sel darah. Akibatnya, akan terjadi perubahan produksi dan sifat sel darah. Secara umum kondisi ini banyak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Namun, kanker darah tidak selalu merupakan kondisi yang diturunkan. 


Faktor Risiko Kanker Darah

Selain faktor genetik dan lingkungan, ada beberapa faktor atau kondisi yang memicu terjadinya kanker darah. Faktor risiko kanker darah yang dimaksud adalah sebagai berikut ini:


  • Radiasi
  • Paparan zat kimia yang beracun, termasuk pestida
  • Infeksi tertentu, termasuk infeksi virus Epstein-barr
  • Menderita kondisi yang menurunkan kekebalan tubuh, termasuk mengonsumsi obat imunosupresan atau menderita diabetes maupun HIV/AIDS
  • Berjenis kelamin pria
  • Berusia lebih dari 55 tahun
  • Memiliki keluarga yang juga menderita kanker darah
  • Memiliki kebiasaan merokok


Baca juga: Kanker Teratasi, Aktivitas Tak Terbatasi


Diagnosis Kanker Darah

Sebelum memberikan penanganan yang sesuai, dokter spesialis onkologi akan menanyakan gejala yang Anda alami dan kondisi kesehatan secara umum. Selain itu, dokter juga mungkin mengajukan pertanyaan lain dalam sesi anamnesis.


Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara umum, maupun yang spesifik untuk kanker darah. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan, dokter akan kemudian menegakkan diagnosa melalui pemeriksaan penunjang.


Beberapa pemeriksaan penunjang kanker darah yang dimaksud, antara lain tes darah untuk mengetahui hitung darah lengkap dan kimia darah, CT-Scan, MRI, PET-Scan, dan aspirasi sumsung tulang belakang.


Penanganan Kanker Darah

Dokter akan menentukan penanganan sesuai dengan jenis dan keparahan serta kondisi kesehatan pasien kanker darah. Secara umum, upaya pengobatan kanker darah yang dilakukan dokter adalah sebagai berikut ini:


1. Kemoterapi

Kemoterapi, yang dilakukan dengan memberikan obat-obatan khusus, dengan tujuan untuk membunuh sel kanker.


2. Imunoterapi

Imunoterapi, memanfaatkan sistem kekebalan tubuh Anda, maupun meningkatkannya, agar mampu melawan dan membunuh sel kanker.


3. CAR T-Cell Theraphy

CAR T-cell therapy (CAR T) sebenarnya merupakan salah 1 jenis imunoterapi dengan teknik terkini. Terapi ini memanfaatkan sel T (salah 1 komponen sistem kekebalan tubuh dalam darah) untuk ditambahkan dengan CAR (chimeric antigen receptor) agar lebih efektif melawan sel kanker.


4. Radioterapi

Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker, sekaligus meredakan keluhannya dengan cara menembakkan sinar-x, sinar gamma, maupun sumber peradiasi lain. 


5. Terapi Target

Terapi target dilakukan dengan memberikan obat yang didesain khusus untuk menghancurkan sel kanker yang dialami.


6. Transplantasi Sumsum Tulang Belakang

Transplantasi tulang belakang merupakan perawatan kanker darah yang dianjurkan dokter untuk menggantikan sumsum tulang belakang yang telah rusak.


Baca juga: Waspada Kanker Paru pada Non-Perokok



FAQ


Di Mana Kanker Darah Biasanya Dimulai?

Kanker darah biasanya dimulai di sumsum tulang, tempat di mana sel darah diproduksi. Sumsum tulang yang terkena kanker darah akan menghasilkan sel darah abnormal yang tidak berfungsi dengan baik.


Apakah Penyakit Kanker Darah Bisa Menular?

Kanker darah tidak menular. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi genetik atau faktor risiko lain seperti paparan radiasi, bukan oleh infeksi virus atau bakteri yang bisa ditularkan antar manusia.


Apakah Kanker Darah Dapat Menyebar?

Kanker darah berbeda dari kanker pada umumnya karena tidak membentuk benjolan. Meski begitu, kanker darah dapat menyebar ke organ lain seperti hati, limpa, dan sumsum tulang, yang merupakan komplikasi dan menandakan kondisi sudah parah. Penyebaran ini biasa terjadi melalui aliran darah atau sistem limfatik, namun tidak sama seperti metastasis pada kanker padat.


Meski sangat mungkin disembuhkan, kanker darah tetap merupakan kondisi yang berbahaya. Jadi, kondisi ini tetap perlu ditangani dengan tepat.


Bila Anda merasakan gejala kanker darah, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis onkologi. Dengan diagnosis dan penanganan yang dini, harapan kanker darah untuk disembuhkan akan lebih besar. Jika tidak bisa disembuhkan pun, penanganan kanker darah dilakukan untuk mencapai remisi, atau kondisi yang mana penderitanya tidak merasakan gejala kanker darah.


RS Pondok Indah menyediakan layanan untuk mengobati kanker darah dengan menggunakan fasilitas medis yang berteknologi terkini. Semua perawatan kanker darah juga dilakukan oleh dokter spesialis maupun tenaga medis berpengalaman, yang menjadikan hasilnya lebih optimal.



Referensi:

  1. Liu Z, Lei W, et al,. Challenges and strategies associated with CAR-T cell therapy in blood malignancies. Experimental Hematology & Oncology. 2024. (https://link.springer.com/article/10.1186/s40164-024-00490-x#Sec37). Diakses 3 September 2024.
  2. Chen YJ, Abila B, Mostafa Kamel Y. CAR-T: what is next?. Cancers. 2023. (https://www.mdpi.com/2072-6694/15/3/663). Diakses 3 September 2024.
  3. Dagar G, Gupta A, et al,. Harnessing the potential of CAR-T cell therapy: progress, challenges, and future directions in hematological and solid tumor treatments. Journal of translational medicine. 2023. (https://link.springer.com/article/10.1186/s12967-023-04292-3#Sec30). Diakses 3 September 2024.
  4. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Apakah Leukemia (Kanker Darah) itu? (https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker/apakah-leukemia-kanker-darah-itu). Direvisi terakhir 27 Desember 2021. Diakses pada 3 September 2024.
  5. National Cancer Institute. Leukemia—Health Professional Version. (https://www.cancer.gov/types/leukemia/hp). Direvisi terakhir . Diakses pada 3 September 2024.
  6. Cleveland Clinic. Blood Cancer. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22883-blood-cancer). Direvisi terakhir 27 April 2022. Diakses pada 3 September 2024.
  7. Mayo Clinic. Leukemia. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/leukemia/symptoms-causes/syc-20374373). Direvisi terakhir 21 September 2022. Diakses pada 3 September 2024.
  8. Penn Medicine. Blood Cancer (Hematological Malignancies) Program. (https://www.pennmedicine.org/cancer/navigating-cancer-care/programs-and-centers/hematological-malignancies-program). Diakses pada 3 September 2024.