Sel kanker payudara stadium IV bisa menyebar ke tulang, paru-paru, hati, dan otak melalui aliran darah atau sistem limfatik.
Kanker payudara terjadi ketika sel kanker terbentuk di jaringan payudara. Berbeda dengan sel normal dalam tubuh, sel kanker tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali pada jaringan payudara. Mulai dari saluran keluar air susu, lobulus ('pabrik' penghasil air susu), hingga ke jaringan penunjang lainnya seperti jaringan lemak.
Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kanker payudara. Satu hal yang diketahui adalah penyakit ini muncul karena adanya kerusakan sel dan perubahan sifat genetik pada jaringan payudara. Sama seperti kanker lainnya, kanker payudara juga dibagi berdasarkan tahapan atau stadiumnya. Pemeriksaan untuk mengetahui stadium pada penderita kanker sangat penting dilakukan.
Hal ini akan membantu dokter spesialis bedah konsultan bedah onkologi untuk menilai kondisi kanker dan mengetahui sejauh mana sel-sel abnormal ini berkembang dalam tubuh. Pada kasus kanker payudara, pembagian tahap atau stadiumnya meliputi stadium 0 sampai dengan stadium IV.
Setelah stadium kanker diketahui, dokter dapat menentukan rencana pengobatan yang sesuai. Memahami bagaimana pertumbuhan sel kanker beserta stadium dan tingkatannya dapat membantu pasien mendapat gambaran perjalanan dari penyakit kanker secara umum.
Kanker payudara stadium IV disebut juga dengan kanker payudara metastasis. Metastasis adalah gerakan atau penyebaran sel kanker dari satu organ atau jaringan ke organ atau jaringan lainnya. Pada stadium ini, kanker telah menyebar di luar payudara, ketiak, dan kelenjar getah bening lainnya, baik yang dekat maupun jauh dari payudara.
Untuk mendiagnosis penyebaran ini, dokter akan memperhatikan ukuran benjolan, adanya keterlibatan kelenjar getah bening, dan adanya penyebaran pada organ lain. Kelenjar getah bening adalah area yang biasanya pertama kali terkena penyebaran kanker payudara.
Setelah itu, sel kanker dapat menyebar ke tulang, hati, paru-paru, hingga otak. Kanker yang telah menyebar ke paru-paru akan membuat pengidapnya lebih lemah dan rentan sakit. Ini terjadi karena tubuhnya kesulitan untuk melawan bakteri dan infeksi, sehingga rentan mengidap pneumonia (infeksi paru-paru).
Ada berbagai macam jenis terapi kanker, tergantung dari kondisi, jenis, dan stadium kanker yang diderita. Pada sejumlah kasus, dua atau lebih prosedur dikombinasikan untuk mengobati kanker payudara.
Beberapa jenis terapi yang saat ini lazim digunakan untuk tindakan perawatan kanker payudara:
Pengobatan kemoterapi bekerja dengan cara menyerang sel yang membelah diri dengan cepat seperti sel kanker.
Terapi ini menggunakan sinar berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan sinar gama, untuk menghancurkan sel kanker.
Terapi target secara spesifik menargetkan molekul-molekul biologis dalam tubuh yang berperan dalam merangsang pertumbuhan sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker menjadi terhambat, lemah, ataupun hancur.
Terapi ini bekerja dengan menghambat hormon pada kanker payudara yang pertumbuhannya bergantung pada reseptor hormonal.
Masing-masing terapi tentunya memberikan efek samping bagi yang menjalaninya. Maka, cara terbaik terhindar dari kanker payudara adalah dengan mencegahnya. Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat, aktif berolahraga, serta konsumsi makanan yang sehat.
Mungkin terdengar klise, akan tetapi pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati” bisa jadi cara yang paling efektif.
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko Anda terkena berbagai jenis kanker termasuk kanker payudara. Sebaiknya batasi asupan makanan dan minuman berkalori tinggi. Lakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi, minimal 75 hingga 150 menit dalam satu minggu.
Kurangi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah. Pilih makanan yang tergolong whole grain atau produk makanan yang menggunakan biji-biji serealia utuh seperti gandum, jagung, dan quinoa.