Obati diabetes mellitus pada anak dengan kontrol insulin, pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, dan rutin cek gula darah sesuai anjuran dokter.
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronik yang kejadiannya semakin meningkat di seluruh dunia, tidak hanya pada orang dewasa namun juga pada anak-anak.
Penyakit ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat gangguan produksi insulin, gangguan kerja insulin, atau keduanya. Kenali DM lebih jauh agar Anda dapat mewaspadainya.
Berdasarkan penyebabnya, DM dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lain, dan DM pada kehamilan (diabetes gestasional).
Pada anak-anak, yang paling sering terjadi adalah DM tipe 1, di mana terjadi kekurangan insulin absolut dalam tubuh akibat rusaknya sel kelenjar pankreas akibat proses autoimun (suatu keadaan di mana sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan sehingga menggangap sel tubuh/pankreas sebagai benda asing dan menghancurkannya).Kerusakan pankreas yang terjadi pada umumnya baru menimbulkan gejala setelah mencapai 90 persen atau lebih.
Masalah utama yang terjadi di Indonesia adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat bahkan tenaga kesehatan bahwa DM dapat terjadi pada anak, sehingga kasus DM pada anak sering terabaikan.
Sebagian besar penyandang DM tipe 1 baru terdiagnosis setelah terjadi ketoasidosis diabetikum (KAD) dan sebagian lainnya tidak terdiagnosis atau salah didiagnosis pada saat pertama kali berobat ke fasilitas kesehatan.
Data tahun 2013 dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan terdapat 500.000 penderita DM tipe 1 pada anak berusia kurang dari 15 tahun di seluruh dunia. Di Indonesia, terdata 150 kasus angka kejadian DM tipe 1 pada tahun 2009.
Dalam lima tahun terakhir, jumlah penderita ini telah meningkat lebih dari 500 persen yakni mencapai angka kejadian 1.050 kasus.
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan DM tipe 1 pada seorang anak, yaitu:
Kerusakan gen dalam tubuh anak. Kerentanan seorang anak untuk mengalami DM tipe 1 berhubungan dengan kerusakan gen.
Faktor lingkungan berperan sebagai pencetus dimulainya kerusakan atau penghancuran sel pankreas. Faktor ini dapat berupa zat kimia atau infeksi virus, akan tetapi hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Proses ini biasanya terjadi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelum timbulnya gejala.
Gejala umum seorang anak mengalami DM tipe 1 sama seperti gejala DM pada orang dewasa, seperti:
Tidak jarang pula anak baru diketahui menyandang DM tipe 1 pada kondisi yang sudah berat (KAD). Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah.
Gejala yang harus diwaspadai bahwa anak mengalami yang KAD adalah sesak napas, mual, muntah, sakit perut, ataupun pingsan. Kelalaian dapat menyebabkan kematian.
Ada lima pilar dalam penanganan DM tipe 1 pada anak yaitu penyuntikan insulin, pemantauan gula darah, pengaturan makan, olahraga, serta edukasi. Oleh sebab itu, penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas ahli endokrin anak, ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM.
Penyuntikan insulin mutlak harus dilakukan karena dasar penyebab DM tipe 1 adalah tidak adanya insulin yang dihasilkan dalam tubuh. Satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit.
Pemantauan gula darah harus dilakukan setiap hari untuk mengetahui cukup tidaknya dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak. Pengaturan makan pun harus diperhatikan mengingat anak merupakan individu yang sedang dalam tahap tumbuh dan berkembang, suatu tahapan penting yang memerlukan sumber energi yang baik.
Sedangkan olahraga penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak, disamping juga dapat menurunkan kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Serta, edukasi perlu dilakukan demi tercapainya kontrol penyakit yang baik.
Meskipun penyandang DM tipe 1 memerlukan penanganan khusus dalam kehidupan sehari-hari, penyakit ini tidaklah menghalangi anak untuk tetap hidup sehat, bahagia, dan berprestasi seperti teman sebayanya. Dengan kontrol penyakit yang baik, anak DM dapat menjadi apa saja yang mereka cita-citakan.
Gejala awal diabetes pada anak meliputi sering haus, sering buang air kecil, cepat lelah, dan berat badan turun drastis. Anak juga bisa jadi mudah lapar dan mengalami infeksi kulit berulang.
Diabetes mellitus pada anak tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikontrol. Dengan pengaturan pola makan, insulin, dan gaya hidup sehat, anak bisa hidup normal dan mencegah komplikasi.
Untuk cek diabetes pada anak, lakukan tes gula darah di laboratorium atau klinik. Dokter biasanya menyarankan tes puasa, tes A1C, atau tes toleransi glukosa untuk mengetahui kadar gula secara akurat.