Keunggulan Magnetic Resonance Imaging untuk Deteksi Penyakit Jantung

Selasa, 22 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Simak penjabaran komprehensif mulai dari bagaimana Magnetic Resonance Imaging (MRI) mengidentifikasi berbagai kondisi penyakit jantung, hingga persiapan yang perlu pasien lakukan.

Keunggulan Magnetic Resonance Imaging untuk Deteksi Penyakit Jantung

Perkembangan teknologi kesehatan terus memberikan kemudahan dalam diagnosis penyakit jantung. Magnetic Resonance Imaging (MRI) jantung adalah salah satu teknologi diagnostik yang memanfaatkan medan magnet dan gelombang radiofrekuensi untuk mendapatkan gambaran dua dan tiga dimensi dari organ dan struktur dalam tubuh, khususnya jantung dan pembuluh darah. Berbeda dengan CT-scan yang menggunakan radiasi sinar X, atau ultrasound yang memanfaatkan gelombang suara. MRI jantung merupakan pemeriksaan non-invasif (tanpa pembedahan) yang mampu menghasilkan gambaran detail struktur internal jantung tanpa menggunakan radiasi.


Teknologi ini memungkinkan dokter untuk melihat gambaran langsung dari organ jantung, membedakan otot jantung yang sehat dan yang rusak, serta menilai aliran darah ke jantung dan juga fungsi pompa jantung. Tak hanya itu, MRI juga mampu memvisualisasikan pergerakan jantung secara dinamis, sehingga lebih akurat dalam menilai kondisi jantung.


Mengidentifikasi Berbagai Kondisi Kardiovaskular


1. Kerusakan Jaringan

Memperlihatkan kerusakan jantung akibat serangan jantung dan memverifikasi penurunan aliran darah ke otot jantung yang dapat menyebabkan nyeri dada.


2. Masalah di Aorta

Mendeteksi kondisi seperti robekan, aneurisma, atau penyempitan pada aorta.


3. Penyakit Perikardium

Menilai kondisi seperti perikarditis konstriktif yang mempengaruhi lapisan luar jantung.


4. Penyakit Otot Jantung

Menentukan penyebab dari gagal jantung, pembesaran jantung, dan pertumbuhan abnormal seperti tumor atau kanker.


5. Penyakit Katup Jantung

Mengidentifikasi masalah seperti regurgitasi dan stenosis.


6. Penyakit Jantung Kongenital

Menilai kondisi jantung sebelum dan setelah koreksi penyakit jantung kongenital.


Baca juga: Penyakit Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan


 

Pasien yang Direkomendasikan Menjalani Pemeriksaan MRI Jantung

MRI jantung sangat direkomendasikan untuk pasien dengan dugaan penyakit jantung kompleks, seperti penyintas serangan jantung, memiliki riwayat penyakit otot jantung, atau kelainan anatomi dan fungsi jantung. Selain itu, MRI juga dianjurkan untuk kondisi berikut:


  1. Pasien dengan penyempitan atau penyumbatan arteri koroner, di mana pemeriksaan MRI dapat menentukan ada atau tidaknya kekurangan aliran darah ke otot jantung
  2. Pasien dengan gangguan irama jantung, di mana MRI digunakan untuk menilai penyakit infiltratif otot jantung sebagai pertimbangan pemasangan alat Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)
  3. Pasien yang mencari penyebab gagal jantung selain penyempitan atau penyumbatan koroner, seperti miokarditis


Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami

 

Persiapan Sebelum Menjalani MRI Jantung

Sebelum menjalani MRI jantung, ada beberapa langkah persiapan penting yang harus dilakukan oleh pasien untuk memastikan prosedur berjalan dengan lancar dan hasil yang akurat:


  1. Pasien harus berpuasa selama minimal 4 jam sebelum pemeriksaan. Ini penting untuk mengurangi risiko mual atau ketidaknyamanan yang dapat terjadi selama pemeriksaan
  2. Pasien disarankan untuk memiliki data kadar kreatinin yang terbaru, paling lama dua minggu sebelum pemeriksaan
  3. Pasien harus melepas semua pakaian dan barang bawaan metal yang mungkin mengganggu medan magnet MRI
  4. Jika pasien memiliki implan di dalam tubuh yang mungkin tidak kompatibel dengan MRI, maka harus membawa sertifikat alat implan tersebut

 

Selama prosedur MRI, yang biasanya berlangsung sekitar 45 menit, pasien tidak diperkenankan untuk bergerak. Hal ini karena gerakan dapat mengganggu kualitas gambar yang dihasilkan. Untuk membantu pasien tetap tenang dan nyaman, biasanya akan diberikan headphone untuk mengurangi kebisingan dari mesin MRI dan mikrofon untuk berkomunikasi dengan teknisi yang mengoperasikan mesin.


Baca juga: CT Scan Jantung Tangkas Mendeteksi Penyakit Jantung Koroner


 

Kondisi yang Memiliki Risiko Saat Dilakukan Pemeriksaan MRI Jantung

Meskipun aman, MRI jantung tetap memiliki risiko dan efek samping terutama untuk pasien dengan beberapa kondisi tertentu, misalnya:


1. Pasien dengan Alat Implan

Pasien yang memiliki alat implan, harus memastikan bahwa alat tersebut tersertifikasi sebagai MRI Safe. Alat yang tidak kompatibel dengan MRI dapat mengalami gangguan atau bahkan kerusakan karena medan magnet yang kuat.


2. Memiliki Stent/Ring atau Katup Jantung Buatan 

Pasien yang baru saja menjalani operasi pemasangan stent/ring atau katup jantung buatan harus berkonsultasi dengan dokter karena beberapa jenis material mungkin tidak kompatibel dengan MRI.


3. Wanita Hamil dan Pasien yang Memiliki Riwayat Alergi 

Wanita hamil, terutama dalam trimester pertama, disarankan untuk menghindari MRI kecuali sangat diperlukan, begitu juga dengan pasien yang memiliki riwayat alergi harus konsultasi ke dokter terlebih dulu.


Baca juga: Nyeri Dada, Ini Informasi Penting yang Perlu Diketahui

 

MRI jantung merupakan prosedur non-invasif yang menawarkan banyak manfaat dalam mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi penyakit jantung. Dengan kemampuannya menghasilkan gambar detail struktur internal jantung tanpa radiasi, MRI jantung membantu dokter untuk mendeteksi berbagai kelainan jantung dengan lebih akurat. Pasien yang akan menjalani MRI jantung disarankan untuk tidak takut, lebih tenang, dan mengikuti instruksi dari dokter atau teknisi radiologi.

 

Jika memiliki kekhawatiran tentang kesehatan jantung Anda, konsultasikan segera dengan dokter, ya!