Atasi kulit kering pada usia lanjut dengan rutin melembapkan, hindari mandi air panas, gunakan sabun lembut, serta konsumsi cukup air dan nutrisi sehat.
Seiring dengan bertambahnya usia, kulit akan mengalami proses penuaan. Bahkan, proses penuaan pada bagian tubuh yang satu ini terjadi lebih cepat dibanding dengan bagian yang lain. Proses penuaan mulai terjadi sejak usia 20-an tahun dan mulai menimbulkan gejala ketika memasuki usia 30-an tahun.
Gejala yang timbul seperti:
Perlu diketahui, kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan sekutis. Proses penuaan terjadi di ketiga lapisan ini dengan gejala yang berbeda pada setiap lapisannya. Untuk masyarakat Jakarta dan sekitarnya, khususnya pada orang yang sudah lanjut usia, permasalahan kulit akibat penuaan yang sering terjadi adalah kulit kering. Terdengar sepele, mungkin, padahal kondisi ini merupakan akar dari berbagai permasalahan kulit.
Kulit yang kering akan membuat seseorang mudah merasa gatal. Saat gatal, secara sadar ataupun tidak, seseorang akan cenderung menggaruk. Jika hal ini dilakukan secara berulang pada orang lanjut usia maka dapat menimbulkan luka lecet atau bahkan memar (akibat penggarukan yang berlebihan, sementara kondisi pembuluh darah di usia lanjut sudah rapuh).
Selain itu, saat kulit kering, skin barrier (lapisan pelindung kulit) juga sudah berkurang kemampuannya dalam memberikan perlindungan pada kulit. Kulit kering biasanya diperburuk oleh kebiasaan dan perilaku. Perilaku yang dijalani sejak usia muda, semisal malas menggunakan krim pelembap setelah mandi. Padahal, kulit yang lembap dapat memberikan proteksi yang lebih baik.
Risiko semakin tinggi dengan kebiasaan penggunaan antiseptik yang membuat kulit menjadi lebih kering serta kebiasaan mandi menggunakanair panas. Khusus bagi yang sering beraktivitas di luar ruang dan terkena paparan sinar matahari, risiko mengalami kulit kering menjadi semakin tinggi. Tidak ada aturan yang pasti mengenai rentang waktu yang baik untuk terkena paparan sinar matahari. Setiap area memerlukan studi tersendiri. Tapi secara umum, sebaiknya terkena sinar paparan matahari sebelum jam 7 pagi.
Sayangnya, kebanyakan pasien baru mengonsultasikan kondisinya ke dokter spesialis kulit dan kelamin ketika merasa terganggu oleh kondisi yang sebenarnya merupakan lanjutan dari kulit kering, misalnya merasa gatal, eksim, atau terjadi pigmentasi yang tidak merata (lentigo senilis).
Padahal tingkat efektivitas penanganan yang dilakukan sangat bergantung pada waktu dimulainya penanganan dan derajat kasus yang dialami. Jika di tahap awal, ketika baru muncul gejala, penanganan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal.
Selain itu, faktor usia pun memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap efektivitas penanganan. Seiring pertambahan usia, metabolisme tubuh menurun. Karenanya, efek suatu tindakan akan dapat berbeda pada pasien dengan usia yang lebih muda dengan yang berusia lebih lanjut meski mengalami situasi yang sama. Karena merupakan bagian yang paling sering dilihat dan terkena paparan sinar matahari, banyak yang cenderung fokus melakukan perawatan kulit hanya pada bagian wajah. Padahal, proses penuaan terjadi di seluruh tubuh.
Menjaga kesehatan kulit sebenarnya tidaklah terlalu sulit, termasuk bagi orang yang sudah menginjak usia lanjut. Yang perlu diingat, karena sudah berusia lanjut sehingga kulit menjadi lebih kering, pilihlah produk perawatan yang bersifat melembapkan.
Untuk perawatan sehari-hari, krim lebih dianjurkan dibanding dengan losion. Selain itu, pilihlah sabun untuk muka yang tidak mengandung banyak detergen dan scrub sehingga tidak menyebabkan iritasi. Jangan lupa, selalu gunakan tabir surya pada pagi dan siang hari.
Pengaplikasian perawatan harian tentunya perlu dibantu dengan perilaku hidup sehat. Perbanyak konsumsi air mineral, buah-buahan, dan sayur-sayuran serta rutin berolahraga di pagi hari ketika sinar matahari masih baik bagi kulit. Meski tua merupakan hal yang mutlak, tapi keriput bisa kita tolak.