Langit-langit mulut yang sehat umumnya ditandai dengan tekstur yang keras di depan tetapi lembut dan lunak di pangkalnya. Masih banyak ciri-ciri yang lain, simak di sini!
Langit-langit mulut (palatum) adalah salah satu bagian dari rongga mulut yang memiliki fungsi penting untuk mengunyah makanan, serta memperjelas artikulasi saat berbicara. Mengingat pentingnya fungsi bagian ini, Anda perlu mengetahui tanda langit-langit mulut yang sehat. Sebab langit-langit yang mengalami masalah bisa menyebabkan gangguan dalam proses mencerna makanan, berbicara, bahkan bernapas.
Langit-langit mulut harus dalam kondisi sehat untuk memastikan fungsinya optimal. Untuk itu, kenali ciri langit-langit mulut sehat yang meliputi:
Langit-langit mulut yang sehat memiliki tekstur yang keras dan bergerigi di bagian depan dan sedikit lunak di bagian pangkalnya.
Tekstur langit-langit seperti ini sangat dibutuhkan untuk membantu proses mengunyah dan menelan makanan, artikulasi suatu kata, mendukung struktur dan bentuk mulut, serta menjaga pernapasan terpisah dari saluran pencernaan.
Langit-langit mulut yang sehat berwarna merah muda, sebagai tanda bagian ini mengandung pembuluh darah yang sehat.
Langit-langit mulut yang terlihat berwarna pucat menandakan Anda mengalami anemia. Sedangkan langit-langit mulut berwarna kuning merupakan tanda bahwa kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik atau adanya infeksi yang tidak diobati.
Ciri langit-langit yang sehat selanjutnya adalah tidak terdapat luka atau pembengkakan, termasuk muncul sariawan atau luka terbuka.
Munculnya luka atau sariawan pada langit-langit mulut menandakan Anda kurang menjaga kebersihan mulut, tidak mengonsumsi makanan sehat, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan asam.
Baca juga: Sariawan Atau Kanker Mulut? Menengok Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut
Bau mulut bisa menjadi salah satu pertanda adanya masalah pada langit-langit mulut. Munculnya aroma tidak sedap atau busuk dari langit-langit mulut juga dikenali sebagai bau mulut bisa saja terjadi karena adanya infeksi dalam rongga mulut maupun di organ lain. Beberapa kondisi medis yang mengakibatkan langit-langit mulut dan aroma mulut tidak sedap, yaitu GERD, amandel, sakit radang tenggorokan, serta kanker (khususnya kanker mulut atau oral cancer).
Langit-langit mulut sehat juga tidak memiliki benjolan. Munculnya benjolan di langit-langit mulut merupakan tanda bahwa kesehatan mulut menurun atau menderita suatu penyakit, seperti sariawan, radang tenggorokan, bahkan kanker mulut.
Mengetahui ciri langit-langit mulut yang sehat sangat penting untuk mewaspadai adanya gangguan terkait kesehatan rongga mulut maupun kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Selanjutnya, langit-langit mulut yang sehat juga harus selalu lembab. Sebab langit-langit mulut yang kering dapat menimbulkan gangguan mengunyah, bau mulut, bahkan munculnya sensasi seperti terbakar.
Keringnya langit-langit dan rongga mulut bisa jadi tanda bahwa Anda mengalami dehidrasi maupun xerostomia. Yang dimaksud dengan xerostomia adalah kondisi di mana kelenjar ludah tidak mampu memproduksi cukup air liur untuk menjaga rongga mulut tetap lembab. Kondisi ini bisa jadi gejala dari suatu penyakit atau bisa juga efek samping dari pengobatan tertentu.
Baca juga: Jangan Sepelekan Benjolan di Gusi! Cari Tahu Penyebab dan Cara Menanganinya
Agar langit-langit mulut selalu dalam kondisi sehat, Anda juga perlu menjaga kesehatan mulut, seperti:
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis gigi dan mulut di RS Pondok Indah cabang terdekat, apabila Anda mengalami gangguan langit-langit mulut, seperti adanya benjolan atau luka yang tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari, warna langit-langit mulut kuning, langit-langit mulut mengeluarkan darah dan terasa sangat nyeri, serta kesulitan untuk makan atau minum. Dengan demikian dokter bisa meresepkan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi keluhan Anda.
Baca juga: Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut bagi Pengguna Behel
Rongga mulut yang sehat ditandai dengan ciri:
Untuk menjaga kesehatan rongga mulut, jagalah kebersihannya dengan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi (floss), dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
Langit-langit mulut yang berwarna kuning bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab umum adalah penumpukan bilirubin, yang bisa terjadi akibat penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis.
Selain itu, infeksi bakteri atau jamur juga bisa mengubah warna langit-langit mulut. Kebiasaan merokok dan konsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti kunyit, juga dapat menyebabkan perubahan warna ini. Dehidrasi atau kurangnya kebersihan mulut dapat meningkatkan risiko gangguan pada langit-langit mulut.
Jika langit-langit mulut berwarna kuning disertai gejala lain seperti nyeri, kesulitan menelan, perubahan suara, atau demam, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi dan mulut untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Penyebab paling umum langit-langit mulut putih adalah infeksi jamur, seperti kandidiasis oral. Penyebab lainnya orang mengalami bercak putih di mulut termasuk leukoplakia, yaitu kondisi di mana jaringan mulut tumbuh berlebih, yang bisa berpotensi menjadi kanker. Dehidrasi atau kurang terjaganya kebersihan mulut juga dapat membuat langit-langit mulut putih.
Langit mulut yang terasa bengkak bisa disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, ataupun virus. Selain itu, bengkak juga dapat disebabkan oleh alergi yang dapat menyebabkan munculnya reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. Penyakit autoimun, seperti lupus atau sindrom Sjögren, juga dapat berkontribusi pada pembengkakan di area ini.
Dalam beberapa kasus, benjolan di langit-langit mulut bisa berbahaya, tergantung pada penyebabnya. Beberapa benjolan mungkin hanya merupakan hasil dari iritasi atau luka, seperti setelah mengonsumsi makanan yang terlalu panas. Namun, ada juga yang bisa menandakan kondisi lebih serius, seperti kista, tumor, atau infeksi.
Jika benjolan tidak sembuh dalam waktu yang lama (beberapa minggu), berubah bentuk, atau disertai gejala lain seperti kesulitan menelan atau bernapas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigi dan mulut spesialis penyakit mulut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Referensi: